Jangan Sampai Keliru, Ini Cara Membedakan Air Ketuban yang Rembes Dengan Keputihan
Saat kehamilan memasuki trimester akhir, terkadang timbul kekhawatiran karena munculnya cairan dari vagina. Cairan ini antara keputihan dan air ketuban rembes.
Jangan Sampai Keliru, Ini Cara Membedakan Air Ketuban yang Rembes Dengan Keputihan
Namun, penting untuk dapat membedakan apakah cairan tersebut adalah air ketuban atau hanya keputihan biasa. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara keduanya adalah konsistensi cairan.
Saat seorang wanita sedang hamil, keluar cairan dari vagina bisa menimbulkan kekhawatiran.
Cairan ketuban memiliki konsistensi air yang sangat tipis, hampir seperti air bening, dan seringkali berwarna bening hingga rona seperti jerami.
Menurut Natalie Nix, seorang bidan bersertifikat, "Karena suhu tubuh ibu hamil sedikit lebih tinggi, cairan itu bisa mencair dan kemudian keluar ketika ibu hamil berdiri dari posisi duduk atau tidur."
-
Bagaimana keputihan saat hamil berbeda? Perubahan produksi cairan keputihan selama kehamilan pun bervariasi, yang dapat dilihat dari konsistensi, ketebalan, frekuensi, dan jumlahnya.
-
Kapan keputihan encer muncul saat hamil? Cairan keputihan biasanya cenderung keluar paling banyak pada trimester akhir kehamilan.
-
Mengapa keputihan encer terjadi saat hamil? Keluarnya keputihan sebelum dan saat hamil pada dasarnya menggambarkan fungsi pembersihan vagina yang tetap berjalan baik.
-
Darah haid dan hamil, apa bedanya? Perbedaan antara darah haid dan darah hamil dapat dilihat dari beberapa aspek, termasuk warna, jumlah, durasi, dan gejala yang menyertainya.
-
Apakah keputihan encer tanda hamil? Cairan keputihan tanda hamil cenderung berwarna putih susu, bertekstur tebal dan memiliki aroma yang ringan dan disebut dengan leukorrhea.
-
Bagaimana darah haid dan hamil berbeda? Darah Haid: Bergumpal karena bercampur dengan lapisan dinding rahim yang terlepas. Darah Hamil: Tidak bergumpal, tetesan darah yang keluar tidak konsisten.
Berbeda dengan itu, keputihan memiliki konsistensi yang lebih kental dan buram, dengan variasi warna mulai dari bening hingga kuning, dan biasanya tidak memiliki bau atau hanya memiliki bau ringan.
Untuk memastikan apakah cairan yang keluar adalah air ketuban atau keputihan, dapat melakukan evaluasi intensitas cairan. Jika merasa cairan merembes, dapat mengenakan pakaian dalam kering, peri-pad, dan mengevaluasi apa yang keluar selama 30 hingga 60 menit.
Evaluasi Intensitas Cairan: Tanda-tanda Ketuban Pecah atau Keputihan Biasa
Jika tidak ada yang keluar dalam kurun waktu tersebut, kemungkinan besar yang keluar sebelumnya adalah keputihan. Namun, jika cairan terus bocor, memiliki bau yang kuat, atau mengalami perubahan warna, segera lakukan evaluasi lebih lanjut.
Uji Kertas Lakmus: Cara Sederhana untuk Memastikan Cairan
Cara melihat cairan juga dapat menggunakan uji kertas lakmus untuk memastikan perbedaan antara air ketuban dan keputihan. Caranya mudah, tempelkan kertas lakmus ke cairan yang keluar dari vagina.
Jika kertas lakmus berwarna merah berubah menjadi biru, itu menunjukkan adanya air ketuban. Sebaliknya, jika tidak ada perubahan warna, kemungkinan besar itu adalah keputihan. Namun, jika ragu, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
Perbedaan lain yang bisa diperhatikan adalah tidak bisa mengontrol keluarnya cairan ketuban, sementara keputihan bisa dihentikan.
Perbedaan Kontrol Cairan: Air Ketuban vs. Keputihan
Cairan ketuban biasanya keluar seperti tetesan atau semburan yang stabil, dengan warna kekuningan yang lebih muda daripada putih. Ini dapat disertai dengan rasa mulas, menjadi tanda bahwa persalinan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat.
Ciri-ciri Lain: Bau dan Rasa Mulas
Bau cairan juga dapat menjadi petunjuk. Cairan ketuban dapat memiliki bau yang bervariasi, mulai dari manis hingga pahit. Hal ini berbeda dengan keputihan yang biasanya tidak memiliki bau atau hanya memiliki bau ringan.
Selain itu, ketika cairan ketuban keluar, biasanya disertai dengan rasa mulas, menunjukkan bahwa persalinan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat.
Setelah memahami perbedaan antara air ketuban dan keputihan, sangat penting bagi untuk tetap memperhatikan kesehatan selama kehamilan. Jika ada kekhawatiran tentang keluarnya cairan, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan untuk evaluasi lebih lanjut.
Jaga kebersihan diri dengan cermat, hindari aktivitas yang dapat memungkinkan bakteri masuk ke vagina setelah air ketuban pecah, dan perhatikan tanda-tanda persalinan yang mungkin akan segera terjadi.