Keamanan Pangan yang Tepat Jadi Kunci untuk Mencegah Penyakit Anak
Dalam menjaga kesehatan anak agar terhindar dari penyakit, IDAI menyatakan bahwa keamanan pangan merupakan hal yang penting.

Dalam menjaga kesehatan anak agar terhindar dari penyakit, IDAI menyatakan bahwa keamanan pangan merupakan hal yang penting.

Keamanan Pangan yang Tepat Jadi Kunci untuk Mencegah Penyakit Anak
Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam upaya mencegah penyakit pada anak-anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan pentingnya menjaga keamanan pangan mulai dari tahap persiapan produksi, penyimpanan, hingga penyajian.
Keamanan pangan diperlukan agar anak-anak terhindar dari berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Dr. Moretta Damayanti, Sp.A(K), M.Kes, anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, menekankan bahwa keamanan pangan tidak hanya menyangkut makanan yang sudah jadi tetapi juga mencakup seluruh proses penyiapannya.

"Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya," jelas Moretta beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Menurut Moretta, setiap bahan makanan wajib dipastikan bersih dan bebas dari bakteri, virus, parasit, dan protozoa sebelum diolah menjadi makanan jadi. Kebersihan bahan makanan sangat penting untuk mencegah kontaminasi yang bisa menyebabkan penyakit pada anak. Selain itu, penyimpanan makanan juga harus diperhatikan agar bahan-bahan tersebut terhindar dari kontaminasi racun, pestisida, logam berat, serta disimpan pada suhu yang tepat.
Proses penyajian makanan juga memegang peran penting dalam menjaga keamanan pangan. Peralatan memasak harus terbebas dari kotoran dan kuman, serta terbuat dari bahan-bahan yang aman (food grade).
"Selain memastikan kebersihan bahan makanan, juga perhatikan alat-alat makan yang kita gunakan supaya tetap aman. Perilaku seseorang yang memberikan makanan kepada anak-anak juga harus aman, misalnya jangan sampai tersedak," tambah Moretta.
Lebih lanjut, Moretta menyampaikan bahwa diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh anak-anak akibat penanganan makanan yang tidak aman. Secara global, terdapat sekitar 1,7 miliar kasus diare pada anak setiap tahun.
IDAI mencatat bahwa jutaan anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit diare yang berkaitan erat dengan makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Makanan seperti daging, ayam, ikan, hingga susu bisa menjadi sumber kontaminasi jika tidak ditangani dengan benar.

Edukasi mengenai keamanan pangan menjadi sangat penting bagi orang tua agar anak-anak mereka dapat tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit. Moretta menekankan bahwa kontaminasi makanan memiliki peran besar dalam menyebabkan penyakit diare.
"Kontaminasi makanan ini memiliki peranan yang sangat besar sekali terhadap terjadi penyakit diare. Bahkan orang tua yang tidak cuci tangan kemudian memberi makan anak itu tetap memiliki risiko kontaminasi bakteri secara langsung," katanya.
Untuk memastikan keamanan pangan, orang tua perlu diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam seluruh proses pengolahan makanan. Mulai dari mencuci tangan sebelum menangani bahan makanan, memastikan alat-alat masak dan makan bersih, hingga memperhatikan cara penyimpanan dan penyajian yang tepat. Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menghindari kontaminasi yang dapat menyebabkan penyakit pada anak-anak.