Kenali 8 jenis benjolan nonkanker yang bisa muncul di payudara
Merdeka.com - Kanker payudara menjadi momok bagi sebagian besar wanita. Pasalnya penyakit ganas ini telah menjadi salah satu pembunuh wanita terbanyak di berbagai negara.
Jika ditemukan benjolan di area dada, biasanya kita langsung berasumsi kalau itu adalah kanker payudara. Padahal kenyataannya tidak selalu demikian.
Sepanjang hidup wanita, payudara akan mengalami perubahan. Dalam beberapa kasus ditemukan benjolan atau pembengkakan di payudara. Ini memang kondisi yang tak wajar, namun ada kemungkinan benjolan tersebut bukan kanker.
-
Apa saja penyebab benjolan di payudara selain kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker. Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis benjolan dan pembengkakan di area payudara yang tidak dapat dianggap sebagai kanker.
-
Apa ciri benjolan kanker payudara? Benjolan tersebut bisa dirasakan namun tidak bisa lihat secara langsung. Namun ada ciri-ciri spesifik benjolan yang wajib dicurigai sebagai benjolan kanker payudara yaitu:- Tekstur permukaan benjolan tidak rata dan cenderung lunak namun sedikit agak keras.- Benjolan melekat erat pada payudara dan tidak dapat bergeser-geser.- Jumlah benjolan yang muncul biasanya hanya satu.
-
Bagaimana cara tahu benjolan payudara bukan kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker. Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis benjolan dan pembengkakan di area payudara yang tidak dapat dianggap sebagai kanker.
-
Kenapa benjolan payudara tidak selalu kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker.
-
Apa yang bisa menyebabkan benjolan pada payudara setelah menyusui? Terkadang, benjolan dapat muncul setelah ibu berhenti menyusui, yang bisa disebabkan oleh ASI yang menggumpal atau adanya potensi tumor.
-
Kanker payudara bisa menyebar ke mana? 'Kanker payudara dapat menyebar melalui aliran darah. Penyebarannya bisa ke berbagai organ, seperti paru-paru, hati, tulang, atau otak.
Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis benjolan dan pembengkakan di area payudara yang tidak bisa diletakkan dalam satu kategori dengan kanker. Berikut ini kita akan membahasnya satu per satu, seperti dilansir Boldsky (8/10).
Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
Merupakan penyakit payudara proliferatif yang terjadi ketika ada pertumbuhan sel berlebih yang melapisi saluran atau kelenjar susu (lobulus) di dalam payudara.
Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan benjolan, tetapi sering didiagnosis ketika seorang wanita menderita masalah kesehatan lain yang terkait dengan payudara.
Wanita dengan LCIS memiliki risiko 7 hingga 12 kali lebih tinggi untuk menderita kanker invasif di kedua payudara. Jadi, pemeriksaan diri dan tindak lanjut untuk kondisi ini merupakan langkah penting.
Mastitis
Mastitis merupakan peradangan di payudara yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini umumnya dialami wanita yang sedang menyusui. Infeksi menyebabkan payudara berubah menjadi merah dan hangat jika disentuh.
Mastitis biasanya hanya mempengaruhi satu payudara dan dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang ditunjukkan disertai dengan hasil pemeriksaan payudara.
Mastitis biasanya diobati dengan antibiotik. Kondisi ini juga tidak meningkatkan risiko kanker payudara, jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Fibrosis dan Kista
Dalam banyak kasus, benjolan di payudara berubah menjadi fibrosis dan kista yang bersifat non-kanker. Kondisi ini paling sering dialami wanita di usia subur, tetapi sebenarnya dapat mempengaruhi wanita dari segala usia.
Fibrosis dan kista dapat ditemukan di berbagai bagian, di salah satu payudara atau keduanya sekaligus. Gejalanya berupa nyeri, bengkak, atau nyeri. Kondisi ini didiagnosis dengan bantuan biopsi.
Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor payudara non-kanker yang cukup sering terjadi. Tumor terdiri dari jaringan stroma (ikat) dan jaringan kelenjar.
Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang berusia 20-an dan 30-an. Benjolan fibroadenoma terasa seperti kelereng di payudara. Beberapa bahkan terlalu kecil untuk bisa dirasakan dengan sentuhan tangan.
Tumor ini dapat menyusut sendiri tanpa perawatan apa pun. Namun untuk menentukan apakah benjolan ini benar-benar fibroadenoma perlu dilakukan biopsi terlebih dahulu.
Hiperplasia
Hiperplasia di payudara terjadi ketika sel-sel yang melapisi kelenjar susu tumbuh di dalam payudara. Hiperplasia duktus dan lobular terjadi pada saat yang bersamaan. Mereka biasanya tidak menyebabkan benjolan dan jaringan payudara yang bersifat abnormal ini bisa diangkat dengan operasi.
Walaupun begitu ada dua jenis hiperplasia yang perlu diwaspadai. Ada hiperplasia ringan dan hiperplasia sedang. Jenis yang pertama tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Sementara benjolan yang terakhir meningkatkan risiko kanker payudara dengan hingga 2 kali lipat.
Nekrosis lemak dan kista minyak
Ini adalah kondisi payudara jinak yang terjadi ketika area jaringan lemak payudara rusak akibat cedera. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dengan payudara besar. Jika disentuh, benjolan tidak terasa sakit. Dari luar kulit di permukaan yang memiliki benjolan terdapat memar, merah, atau tampak lebih tebal.
Nekrosis lemak termasuk benjolan yang tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Juga tidak berisiko menjadi kanker payudara.
Adenosis
Ini adalah kondisi payudara non-kanker di mana kelenjar penghasil cairan susu membesar dan ada lebih banyak kelenjar daripada biasanya. Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang memiliki fibrosis atau kista di payudara mereka.
Wanita yang memiliki benjolan adenosis tidak memerlukan perawatan khusus. Kondisi ini juga tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Benjolan non-kanker lainnya
Beberapa jenis benjolan payudara jinak yang lebih jarang ditemui adalah bekas luka radial, lipoma, hamartoma, hemangioma, hematoma, neurofibroma, dan adenomyoepithelioma. Tidak satu pun dari kondisi ini meningkatkan risiko kanker payudara. Namun Anda perlu memeriksakan diri ke dokter dan melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Demikian penjelasan singkat mengenai benjolan non-kanker di payudara. Tidak perlu panik jika Anda menemukan benjolan di salah satu atau kedua bagian payudara. Namun sebisa mungkin segera periksakan diri ke dokter. Dengan begitu Anda bisa menjalani tes dan mendapat diagnosis yang tepat.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benjolan yang muncul pada payudara wanita tidak melulu disebabkan oleh kanker payudara.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai bentuk berbeda dari payudara wanita.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker
Baca SelengkapnyaKondisi ini bisa dialami oleh siapa saja dan terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan benjolan di leher.
Baca SelengkapnyaBenjolan yang muncul di ketiak tidak boleh disepelekan.
Baca SelengkapnyaKanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.
Baca SelengkapnyaKanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.
Baca SelengkapnyaJika mengalami tanda-tanda kista, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca SelengkapnyaKista adalah kantong jaringan tertutup yang biasanya berisi cairan, nanah, atau gas. Sebagian besar kista bersifat jinak dan bisa muncul di seluruh tubuh.
Baca SelengkapnyaKanker payudara jika tidak ditangani dengan tepat, berisiko menyebabkan komplikasi.
Baca SelengkapnyaBagian bawah lidah kita juga bisa menimbulkan masalah seperti munculnya benjolan. Penyebab benjolan ini bisa bermacam-macam, dari yang ringan hingga berbahaya.
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca Selengkapnya