Penting Kenali Beragam Tanda Kanker Payudara, Tak Hanya Munculnya Benjolan Saja
Selain benjolan, ada juga beberapa tanda-tanda lain yang setelah diperiksa adalah kanker payudara.
Benjolan sering kali menjadi salah satu gejala yang dilaporkan oleh pasien kanker payudara. Namun, penting untuk dicatat bahwa keberadaan benjolan tidak selalu berarti adanya kanker payudara.
"Benjolan itu bisa jadi bukan tumor (tumor terbagi menjadi jinak dan ganas), tetapi bisa juga disebabkan oleh infeksi atau kista. Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut jika menemukan benjolan di payudara," ungkap dokter spesialis bedah onkologi, Diani Kartini.
-
Apa ciri benjolan kanker payudara? Benjolan tersebut bisa dirasakan namun tidak bisa lihat secara langsung. Namun ada ciri-ciri spesifik benjolan yang wajib dicurigai sebagai benjolan kanker payudara yaitu:- Tekstur permukaan benjolan tidak rata dan cenderung lunak namun sedikit agak keras.- Benjolan melekat erat pada payudara dan tidak dapat bergeser-geser.- Jumlah benjolan yang muncul biasanya hanya satu.
-
Apa saja penyebab benjolan di payudara selain kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker. Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis benjolan dan pembengkakan di area payudara yang tidak dapat dianggap sebagai kanker.
-
Bagaimana cara tahu benjolan payudara bukan kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker. Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis benjolan dan pembengkakan di area payudara yang tidak dapat dianggap sebagai kanker.
-
Kenapa kanker payudara berbahaya? Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering dialami wanita selain kanker serviks. Bahkan, kanker ini cukup ganas dan berisiko kematian.
-
Apa gejala kanker payudara pada pria? Berikut adalah sejumlah gejala kanker payudara yang perlu dikenali oleh pria: Benjolan Pria yang mengalami kanker payudara sering kali memiliki lebih dari satu benjolan. Benjolan ini biasanya muncul di dada atau di bawah ketiak. Yang perlu diingat adalah bahwa benjolan ini tidak akan terasa sakit jika disentuh atau ditekan.
-
Bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara? Selain faktor menyusui, Dr. Diani juga mengingatkan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan rutin payudara, baik pada masa menyusui maupun setelahnya.
Selain benjolan, terdapat beberapa gejala lain yang dapat menunjukkan adanya kanker payudara setelah dilakukan pemeriksaan. Beberapa di antaranya adalah:
Perubahan Pada Puting dan Kulit Payudara
- Puting tertarik ke dalam Diani menjelaskan bahwa perempuan perlu mengenali kondisi payudara mereka melalui SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) agar bisa segera menyadari jika ada perubahan. Salah satunya adalah ketika puting yang sebelumnya menonjol tiba-tiba tertarik ke dalam.
"Jika puting yang awalnya keluar kemudian tiba-tiba tertarik ke dalam, itu menandakan adanya sesuatu yang perlu diperiksa," sarannya. Namun, ada juga perempuan yang memang memiliki puting yang tenggelam sejak awal, dan jika itu adalah kondisi normalnya, tidak perlu dikhawatirkan.
- Kulit payudara berubah seperti kulit jeruk Jika terdapat perubahan pada kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Sakit pada Tulang Belakang atau Kesulitan Bernapas
Pada kanker payudara yang telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, pasien sering mengalami keluhan seperti nyeri di tulang belakang, nyeri pinggang, serta sesak napas disertai batuk. Setelah pemeriksaan menyeluruh, ditemukan bahwa kanker tersebut berasal dari payudara.
"Kanker payudara dapat menyebar melalui aliran darah. Penyebarannya bisa ke berbagai organ, seperti paru-paru, hati, tulang, atau otak. Gejala yang muncul pun bergantung pada lokasi penyebarannya. Misalnya, jika menyebar ke tulang belakang, pasien akan merasakan nyeri di pinggang. Sementara itu, jika menyebar ke paru-paru, gejala yang muncul bisa berupa batuk atau sesak napas," kata Diani, seorang praktisi di RS Pondok Indah - Pondok Indah, dalam wawancara pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Pria juga Berisiko Terkena Kanker Payudara
Kanker payudara tidak hanya dapat menyerang wanita, tetapi juga laki-laki, meskipun angkanya tergolong rendah.
"Laki-laki juga berisiko, namun persentasenya di bawah lima persen," jelas seorang wanita yang merupakan subspesialis Bedah Onkologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Mengenai gejala, Diani menjelaskan bahwa gejala pada pria mirip dengan yang dialami wanita, seperti adanya benjolan atau perubahan pada puting.
"Untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti USG, mamografi, dan biopsi," tambahnya.
Lakukan SADARI Setelah Menstruasi
Deteksi dini kanker payudara yang dilakukan dengan cepat dapat meningkatkan peluang untuk sembuh. Salah satu cara untuk mendeteksi secara dini adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) setiap bulan, sekitar tujuh hari setelah menstruasi.
Kapan sebaiknya perempuan mulai melakukan SADARI? "Pemeriksaan sebaiknya dimulai setelah menstruasi dan dilakukan setiap bulan," kata Diani.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan tidak dilakukan saat menstruasi karena payudara biasanya mengalami pembengkakan dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan setelah menstruasi.
Bagaimana jika perempuan sedang hamil? Diani menegaskan bahwa perempuan hamil juga perlu melakukan SADARI setiap bulan. Ada kasus di mana perempuan terdiagnosis kanker payudara saat hamil. Dengan rutin melakukan SADARI, perempuan dapat lebih peka terhadap kondisi payudara mereka. Jika terjadi perubahan, mereka bisa segera menghubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya.