6 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi Alat Skrining Berbasis AI Buatan Alibaba
Lembaga riset Alibaba, DAMO Academy menggunakan teknologi artificial intilligence (AI) dalam mengembangkan alat untuk mendeteksi kanker.
Lembaga riset Alibaba, DAMO Academy, telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan alat deteksi kanker yang dikenal dengan nama PANDA.
Alat skrining kanker ini dirancang oleh tim AI medis di DAMO Academy dan berfungsi untuk mempercepat proses diagnosis lesi kanker serta pra-kanker, sehingga menjadi lebih cepat dan terjangkau.
-
Bagaimana AI membantu deteksi kanker? Dalam kanker payudara, AI memungkinkan mamogram untuk ditinjau 30 kali lebih cepat dengan akurasi hampir 100%, mengurangi kebutuhan akan biopsi.
-
Bagaimana Google AI mendeteksi penyakit? Teknologi ini dilatih dengan data 300 juta rekaman suara seperti batuk, bersin, dan napas berat untuk mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis.
-
Apa yang dimaksud dengan skrining kanker? Kalau kita bicara tentang skrining dan deteksi dini, tentu harus dimulai dengan edukasi masyarakat dan peran dari Faskes tingkat 1 (faskes primer) dan faskes rujukan sekunder.
-
Bagaimana AI mendeteksi penyakit lewat mata? Ini dilakukan dengan menganalisis secara menyeluruh gambar retina pasien, lalu AI mengidentifikasi tanda-tanda diabetes, penyakit kardiovaskular, dan bahkan Alzheimer.
-
Kenapa Google mengembangkan AI untuk penyakit? Teknologi ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi penyakit melalui analisis suara.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
"Kami bertujuan untuk menerapkan AI di setiap tahap pengobatan kanker, mulai dari deteksi awal hingga diagnosis yang akurat dan mudah diakses," ungkap Kepala Tim AI Medis DAMO, Le Lu.
"Solusi berbasis cloud kami memberikan dukungan kepada pasien yang mungkin kesulitan mengakses skrining kanker akibat keterbatasan atau biaya perawatan medis yang tinggi," tambahnya.
Model yang menggunakan deep learning ini dapat mendeteksi lesi kanker dan pra-kanker di pankreas melalui CT scan non-kontras. CT non-kontras adalah metode pencitraan medis yang lebih efisien dan menggunakan dosis radiasi lebih rendah dibandingkan dengan CT scan kontras.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di majalah Nature Medicine oleh DAMO Academy, yang bekerja sama dengan lebih dari 10 lembaga medis, PANDA menunjukkan sensitivitas 34,1% lebih tinggi dibandingkan radiolog dalam mendeteksi kelainan saat melakukan skrining.
"Kami berkomitmen untuk terus memanfaatkan teknologi dan menjalin kemitraan strategis dengan rumah sakit agar layanan kesehatan menjadi lebih mudah diakses, komprehensif, akurat, terjangkau, dan efisien," tambah Lu.
6 Jenis Kanker Bisa Terdeteksi
Selain kemampuan mendeteksi kanker pankreas secara dini, teknologi PANDA juga mampu mengidentifikasi enam jenis kanker lainnya hanya dengan satu kali pemindaian CT scan. Jenis-jenis kanker tersebut meliputi kanker esofagus, paru-paru, payudara, hati, lambung, dan kolorektal.
Teknologi ini telah mulai diterapkan pada awal tahun ini di dua rumah sakit di Lishui, provinsi Zhejiang, di pesisir timur Cina, untuk menganalisis hasil pemindaian CT scan dalam mencari tanda-tanda kanker.
Tidak hanya di Cina, pada awal 2024, DAMO Academy mengumumkan kolaborasinya dengan WHO Collaborating Center on Digital Health untuk mendorong inovasi dalam bidang kesehatan digital.