Ilmuwan Ciptakan Sistem AI untuk Memprediksi Kematian dengan Akurasi yang Mengejutkan
Sistem AI yang dibuat peneliti berhasil memproyeksikan peristiwa yang akan terjadi di masa depan manusia, termasuk kematian.
Sebuah sistem artificial intelligence yang dibuat oleh peneliti dari berbagai negara telah berhasil memproyeksikan peristiwa yang akan terjadi di masa depan manusia, termasuk prediksi kapan seseorang akan meninggal.
Ilmuwan Ciptakan Sistem AI untuk Memprediksi Kematian dengan Akurasi yang Mengejutkan
Para peneliti di Denmark dan Amerika Serikat berhasil menciptakan model Life2vec, yaitu sistem AI yang dapat memprediksi terkait kehidupan seseorang. Tim di balik Life2vec menjelaskan bahwa kerangka kerja mereka memungkinkan peneliti menemukan mekanisme potensial yang memengaruhi hasil kehidupan dan kemungkinan intervensi yang disesuaikan secara personal.
Berikut ini adalah penjelasan Life2vec yang dikutip dari dari odditycentral.com pada (3/5).
Model Kecerdasan Buatan Life2vec
Life2vec adalah sebuah inovasi transformer yang mengintegrasikan data besar dari rekaman kesehatan dan demografi Denmark untuk enam juta individu.
Model Life2vec dihasilkan dari kolaborasi ilmuwan Denmark dan Amerika Serikat.
Informasi seperti waktu lahir, riwayat pendidikan, penghasilan, kondisi perumahan, dan status kesehatan digunakan dalam pelatihan model AI ini untuk meramalkan peristiwa kehidupan.
-
Bagaimana AI ini memprediksi kematian? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Bagaimana Robot AI memprediksi kematian? Life2vec menggunakan 6 juta data penduduk Denmark yang telah dikumpulkan dari tahun 2008-2020. Berdasarkan hasil analisis tersebut, Life2vec berhasil mencapai tingkat akurasi 79 persen.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh AI ini? Life2vec, algoritma yang dikembangkan oleh para peneliti, menggunakan pendekatan serupa dengan ChatGPT untuk menganalisis berbagai variabel yang memengaruhi kehidupan seseorang, seperti kelahiran, pendidikan, tunjangan sosial, dan jadwal kerja. Dengan memanfaatkan data anonim dari sekitar enam juta warga Denmark, algoritma ini dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan dengan tingkat keberhasilan yang mencengangkan.
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Siapa yang mengembangkan AI yang berbahaya? Pemerintah di seluruh dunia semakin banyak yang memasukkan AI ke dalam alat peperangan. Pemerintah AS mengumumkan pada 22 November bahwa 47 negara bagian telah mendukung deklarasi tentang penggunaan AI yang bertanggung jawab di militer – yang pertama kali diluncurkan di Den Haag pada bulan Februari.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh Robot AI? 'Ini biasanya merupakan jenis tugas yang menggunakan model transformator dalam AI, namun dalam eksperimen kami, kami menggunakannya untuk menganalisis apa yang kami sebut rangkaian kehidupan, yaitu peristiwa yang telah terjadi dalam kehidupan manusia,'
Kemampuan Life2vec
Menurut peneliti, Life2vec memiliki kemampuan mengerikan dalam meramalkan kematian seseorang berdasarkan analisis data.
Saat diujikan pada kelompok usia 35-65 tahun, di mana setengahnya meninggal antara 2016 dan 2020, model ini berhasil memprediksi dengan akurasi 78% siapa yang akan bertahan hidup dan siapa yang tidak.
Penelitian Mengenai Life2vec
Tim peneliti di bawah pimpinan Profesor Sune Lehmann Jørgensen dari Technical University of Denmark menunjukkan bahwa Life2vec dilatih secara eksklusif dengan data Denmark sehingga hasilnya mungkin berbeda bagi orang di negara lain.
Namun, Jørgensen menegaskan bahwa model semacam itu tidak boleh dikuasai oleh perusahaan, meskipun mereka mungkin memanfaatkannya.
“Model kami tidak boleh dimiliki oleh perusahaan asuransi karena asuransi bergantung pada ketidakpastian untuk membagi risiko dengan adil,” kata Profesor Jørgensen.
Meskipun Life2vec belum tersedia untuk umum, pembuatnya menduga model serupa digunakan oleh perusahaan teknologi besar dengan akses data besar.
Meskipun mempertimbangkan implikasi etika dalam menggunakan model AI yang mampu memprediksi dengan presisi seberapa lama seseorang akan hidup, manfaat yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa prediksi semacam itu dapat membantu mencegah kematian dini.