AI Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Scan Suara dan Mata Pasien, Metode Ini Diklaim Hemat Biaya
Teknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
Teknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
-
Bagaimana AI membantu deteksi kanker? Dalam kanker payudara, AI memungkinkan mamogram untuk ditinjau 30 kali lebih cepat dengan akurasi hampir 100%, mengurangi kebutuhan akan biopsi.
-
Bagaimana Google AI mendeteksi penyakit? Teknologi ini dilatih dengan data 300 juta rekaman suara seperti batuk, bersin, dan napas berat untuk mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Kenapa Google mengembangkan AI untuk penyakit? Teknologi ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi penyakit melalui analisis suara.
-
Bagaimana AI membantu dokter di UGD? Untuk mengatasi keterbatasan pengetahuan tersebut, digunakan alogaritma tertentu untuk menganalisis rekam medis pasien. Hal ini dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
-
Apa yang dilakukan AI di penelitian ini? Para peneliti dari Pusat Kecerdasan Buatan, Universitas Teknologi Sydney (UTS), untuk pertama kalinya mengembangkan teknologi AI berbasis sistem portable dan non-invasif, yang dapat menerjemahkan isi pikiran manusia ke dalam teks.
AI Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Scan Suara dan Mata Pasien, Metode Ini Diklaim Hemat Biaya
Kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih telah mengubah lanskap diagnosis penyakit dengan teknik yang benar-benar unik dan inovatif. Teknik ini berfokus pada analisis pola suara manusia serta pemindaian mata yang dapat menjadi alat yang berguna untuk analisis medis lebih lanjut oleh dokter di seluruh dunia.
Teknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai kondisi yang telah menjangkiti umat manusia selama berabad-abad. Penyakit-penyakit tersebut bahkan mencakup kondisi yang mengancam jiwa dan memfasilitasi rencana dan pendekatan perawatan yang lebih personal bagi pasien.
Dikutip dari Greek Reporter, teknologi terbaru ini dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan masyarakat dan juga hasil diagnosisnya diklaim lebih akurat.
Beberapa algoritma AI yang fokus pada bidang ini memiliki kapasitas untuk mendeteksi perubahan halus pada pola suara yang terkait dengan penyakit tertentu. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh telinga manusia.
Dalam penelitian yang diterbikan jurnal Mayo Clinic Proceedings: Digital Health pada akhir 2023, disebutkan bahwa rekaman suara pendek berdurasi hanya enam sampai 10 detik bisa digunakan untuk memastikan apakah seseorang memiliki penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD), gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer, serta masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Akurasinya juga diklaim tinggi.
Penyakit Parkinson, kanker glotis, dan kelumpuhan pita suara juga dapat dideteksi melalui analisis suara melalui teknik inovatif baru yang serupa dengan yang diterbitkan oleh penelitian terbaru tersebut. Model pembelajaran mesin dilatih pada kumpulan data rekaman suara yang sangat besar untuk mengidentifikasi “biomarker vokal” unik yang terkait dengan setiap kondisi. Metode skrining yang sepenuhnya non-invasif dan cukup hemat biaya ini dapat membantu diagnosis dan intervensi dini, yang merupakan aspek penting bagi kesejahteraan pasien.
Selain analisis suara, AI juga mendeteksi penyakit melalui pemindaian mata. Ini dilakukan dengan menganalisis secara menyeluruh gambar retina pasien, lalu AI mengidentifikasi tanda-tanda diabetes, penyakit kardiovaskular, dan bahkan Alzheimer. Model khusus ini disebut RETFound dan diaktifkan oleh INSIGHT, Pusat Penelitian Data Kesehatan untuk Kesehatan Mata di Inggris.
Algoritma pembelajaran mendalam saat ini sedang dilatih untuk mengenali pola dan memasukkan kelainan pada pembuluh darah retina yang memungkinkan diagnosis dini bahkan sebelum gejala pertama terlihat jelas oleh pasien dan dokter. Teknologi yang benar-benar inovatif ini memiliki potensi besar untuk mencegah masalah serius seperti kehilangan penglihatan dan komplikasi lain yang terkait dengan penyakit yang tersebar luas ini.