3 Teknologi Berbasis AI Ini Bakal Berubah Menyeramkan di 2024, Ada yang Bisa Curangi Pemilu
Berikut prediksi teknologi berbasis AI yang akan berubah menyeramkan di 2024.
Berikut prediksi teknologi berbasis AI yang akan berubah menyeramkan di 2024.
3 Teknologi Berbasis AI Ini Bakal Berubah Menyeramkan di 2024, Ada yang Bisa Curangi Pemilu
Artificial Intelligence (AI) telah ada selama beberapa dekade, namun tahun ini merupakan terobosan bagi teknologi yang dianggap sebagian orang menyeramkan. Salah satunya dengan ChatGPT OpenAI yang menciptakan AI yang mudah diakses dan praktis bagi banyak orang. Secara umum, inovasi dalam AI tampaknya siap untuk meningkatkan hal-hal seperti diagnostik medis dan penemuan ilmiah. Salah satu model AI, misalnya, dapat mendeteksi apakah Anda berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dengan menganalisis pemindaian sinar-X.
Namun tidak semua inovasi itu baik. Mulai dari drone pembunuh hingga AI yang mengancam masa depan umat manusia, berikut adalah beberapa terobosan AI paling menakutkan yang mungkin terjadi pada tahun 2024 seperti dikutip dari LiveScience, Rabu (3/1).
-
Apa dampak buruk AI? Kehadiran hantu AI mungkin mengganggu proses berduka alami, sehingga berpotensi berdampak pada kesehatan mental masyarakat.
-
Apa potensi dampak negatif AI? Potensi terjadinya masalah sangat besar, yang dapat menyebabkan kehancuran peradaban biologis dan AI sebelum mereka berkesempatan menjadi multiplanet.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh AI ini? Life2vec, algoritma yang dikembangkan oleh para peneliti, menggunakan pendekatan serupa dengan ChatGPT untuk menganalisis berbagai variabel yang memengaruhi kehidupan seseorang, seperti kelahiran, pendidikan, tunjangan sosial, dan jadwal kerja. Dengan memanfaatkan data anonim dari sekitar enam juta warga Denmark, algoritma ini dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan dengan tingkat keberhasilan yang mencengangkan.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh Robot AI? 'Ini biasanya merupakan jenis tugas yang menggunakan model transformator dalam AI, namun dalam eksperimen kami, kami menggunakannya untuk menganalisis apa yang kami sebut rangkaian kehidupan, yaitu peristiwa yang telah terjadi dalam kehidupan manusia,'
-
Kenapa hantu AI berbahaya? 'Menghidupkan kembali' orang mati secara virtual bisa memicu lebih banyak masalah daripada solusi, menyebabkan meningkatnya kebingungan, stres, kesedihan, kecemasan, dan bahkan lebih parah dapat memicu psikosis.
-
Apa saja yang akan dipilih di Pemilu 2024? Pemilihan dilakukan untuk menentukan pemangku jabatan presiden dan wakil presiden masa bakti 2024–2029 dan akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024.
Artificial General Intelligence (AGI)
AGI adalah titik kritis hipotetis yang juga dikenal sebagai “Singularitas,” di mana AI menjadi lebih pintar dari manusia. Generasi AI saat ini masih tertinggal dalam bidang-bidang yang menjadi keunggulan manusia, seperti penalaran berbasis konteks dan kreativitas sejati.
Sebagian besar, jika tidak semua, konten yang dihasilkan AI hanya memuntahkan, dalam beberapa hal, data yang digunakan untuk melatihnya.Namun AGI berpotensi melakukan pekerjaan tertentu lebih baik daripada kebanyakan orang, kata para ilmuwan.
Teknologi ini juga bisa dijadikan senjata dan digunakan, misalnya, untuk menciptakan patogen yang lebih kuat, melancarkan serangan siber besar-besaran, atau mengatur manipulasi massal.
Deepfake
Salah satu ancaman dunia maya yang paling mendesak adalah deepfake – gambar atau video palsu yang menampilkan orang-orang yang mungkin memberikan gambaran yang salah, memberatkan, atau menindas mereka.
Teknologi AI deepfake belum cukup baik untuk menjadi ancaman yang signifikan, namun hal tersebut mungkin akan berubah.AI sekarang dapat menghasilkan deepfake secara real-time – dengan kata lain, umpan video langsung – dan kini menjadi sangat baik dalam menghasilkan wajah manusia sehingga orang tidak dapat lagi membedakan mana yang asli atau palsu.
Studi lain, yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science pada 13 November, mengungkap fenomena "hiperrealisme".
Hiperrealisme yaitu konten yang dibuat oleh AI lebih cenderung dianggap "nyata" dibandingkan konten sebenarnya.
Hal ini membuat orang hampir tidak mungkin membedakan fakta dan fiksi dengan mata telanjang. Financial Times (FT) melaporkan, misalnya, bahwa Bangladesh bersiap menghadapi pemilu pada bulan Januari yang akan terganggu oleh deepfake.
Saat AS bersiap untuk pemilihan presiden pada bulan November 2024, ada kemungkinan bahwa AI dan deepfake dapat mengubah hasil pemungutan suara yang penting ini.
Robot Pembunuh Berbasis AI
Pemerintah di seluruh dunia semakin banyak yang memasukkan AI ke dalam alat peperangan. Pemerintah AS mengumumkan pada 22 November bahwa 47 negara bagian telah mendukung deklarasi tentang penggunaan AI yang bertanggung jawab di militer – yang pertama kali diluncurkan di Den Haag pada bulan Februari.
AI dapat mengenali pola, otomatisasi, membuat prediksi atau menghasilkan rekomendasi dalam konteks militer, dan perlombaan senjata AI sudah berlangsung. Pada 2024, kemungkinan besar kita tidak hanya akan melihat AI digunakan dalam sistem persenjataan tetapi juga dalam sistem logistik dan pendukung keputusan, serta penelitian dan pengembangan.