Ini Alasan Mengapa Kemoterapi Bisa Menyebabkan Rambut Menjadi Rontok
Kerontokan rambut akibat kemoterapi tidak selalu dialami oleh semua pasien, mengapa hal ini terjadi?
Salah satu dampak yang paling terlihat dan sering kali menyedihkan dari pengobatan kanker adalah kerontokan rambut. Banyak pasien kanker yang harus menjalani kemoterapi sering kali khawatir dengan efek samping ini. Namun, tidak semua pasien mengalami hal yang sama, dan tidak semua obat kemoterapi menyebabkan kerontokan rambut. Efek ini sangat bergantung pada jenis obat yang digunakan dan respons individu pasien terhadap pengobatan.
Dilansir dari MD Anderson, Dr. Deepti Chopra, seorang spesialis citra tubuh di Psychiatric Oncology Center, menjelaskan bahwa penyebab utama kerontokan rambut selama perawatan kanker adalah karena kemoterapi.
-
Kenapa rambut rontok bisa menyebabkan kebotakan? Kerontokan rambut bisa menyebabkan penipisan helai rambut. Jika masalahnya parah, bisa berakhir dengan kebotakan total.
-
Mengapa kemoterapi dapat menyebabkan efek samping? Pengobatan ini membunuh sel kanker, tetapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel sehat, seperti sel kulit, rambut, usus, mulut, dan sumsum tulang. Hal inilah yang menjadi akar dari efek samping pengobatan tersebut.
-
Kenapa kemoterapi digunakan? Meskipun kemoterapi kini merupakan pilihan utama dalam pengobatan kanker, sejarahnya dimulai dengan penggunaan senyawa kimia sederhana dan eksperimen awal yang membuka jalan bagi metode yang lebih canggih.
-
Apa itu kemoterapi? Kemoterapi adalah metode pengobatan yang mungkin sudah dikenal luas, terutama dalam konteks pengobatan berbagai jenis kanker. Ini adalah terapi yang menggunakan zat kimia yang kuat untuk membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat dalam tubuh.
-
Kenapa ketombe menyebabkan kerontokan rambut? Ketombe sering menyebabkan rambut rontok karena melemahnya folikel rambut. Biasanya, jika ketombe hilang, kerontokan rambut juga berkurang.
-
Apa yang menyebabkan rambut rontok? Penyebab Rambut Rontok Sebelum membahas tentang cara mengatasi rambut rontoh, alahkah lebih baiknya Anda mengetahui hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan rambut rontok.Kurang Asupan GiziKurang asupan gizi dapat menyebabkan rambut tumbuh lebih tipis dan rapuh, sehingga menjadi lebih mudah rontok. Kondisi ini berisiko lebih tinggi pada orang yang sedang menjalani diet ketat.Perubahan Hormon Perubahan hormon pada wanita akibat kehamilan, gangguan tiroid, atau menopause juga bisa menjadi penyebab rambut rontok berlebih.Efek Samping Obat-obatan Beberapa obat yang dapat menyebabkan rambut rontok adalah obat antidepresan, gangguan jantung, hipertensi, dan obat-obatan kemoterapi. Masalah Psikologis Masalah psikologis juga cukup berpengaruh pada kesehatan rambut. Sebab, stres berlebih, depresi, atau tekanan fisik besar seperti menjalani operasi besar atau melahirkan juga dapat menyebabkan rambut menjadi rontok.Sering Mengganti Produk Sampo Sering gonta-ganti produk untuk rambut dapat menyebabkan rambut semakin menipis dan mudah rontok. Hal ini dikarenakan berbagai macam bahan kimia yang terkandung dalam sampo atau produk, terserap ke dalam rambut. Anemia Kekurangan zat besi pada penderita anemia dapat menyebabkan terjadinya rambut rontok secara berlebih karena rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya hantaran oksigen untuk merangsang pertumbuhan rambut.
"Kemoterapi menargetkan sel-sel yang tumbuh dengan cepat, dan sayangnya, ini juga termasuk folikel rambut," jelasnya. Kemoterapi tidak membedakan antara sel kanker dan sel sehat yang tumbuh dengan cepat, seperti rambut. Akibatnya, folikel rambut menjadi rusak, dan rambut pun rontok.
Tidak Semua Obat Kemoterapi Menyebabkan Rambut Rontok
Meskipun kerontokan rambut adalah efek samping yang umum, tidak semua obat kemoterapi memiliki dampak ini. "Tidak semua obat kemoterapi menyebabkan kerontokan rambut," ujar Dr. Chopra.
Beberapa obat lebih agresif terhadap folikel rambut, sementara yang lain mungkin hanya menyebabkan penipisan rambut yang ringan atau bahkan tidak memengaruhi rambut sama sekali. Setiap pasien bereaksi berbeda terhadap kemoterapi, sehingga sangat penting untuk berkonsultasi dengan tim perawatan medis mengenai efek samping yang mungkin terjadi.
Kapan Kerontokan Rambut Terjadi?
Kerontokan rambut akibat kemoterapi biasanya mulai terlihat sekitar tiga minggu setelah pengobatan dimulai. Kepala adalah bagian pertama yang biasanya terkena dampaknya, diikuti oleh rambut di bagian tubuh lainnya.
Namun, waktu terjadinya kerontokan dapat bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya, tergantung pada jenis obat dan respons tubuh masing-masing. Beberapa pasien mungkin mengalami kerontokan lebih cepat atau lebih lambat dari waktu rata-rata.
Bisakah Kerontokan Rambut Dicegah?
Sayangnya, saat ini belum ada cara yang sepenuhnya efektif untuk mencegah kerontokan rambut akibat kemoterapi. Beberapa pasien mencoba menggunakan cold caps, topi dingin yang dipakai di kepala selama proses infus kemoterapi untuk mengurangi aliran darah ke kulit kepala.
Teorinya adalah dengan mengurangi sirkulasi darah, jumlah obat kemoterapi yang mencapai folikel rambut juga berkurang. Namun, efektivitas cold caps masih diperdebatkan, dan banyak pasien yang tetap mengalami kerontokan meskipun menggunakan metode ini.
Pemulihan Setelah Pengobatan
Kabar baiknya adalah rambut biasanya akan mulai tumbuh kembali sekitar enam hingga delapan minggu setelah pengobatan selesai. Dr. Chopra menjelaskan bahwa beberapa pasien mungkin ingin mencoba suplemen seperti biotin, yang dikenal juga sebagai vitamin B-7, untuk mempercepat pertumbuhan rambut. Namun, dia menyarankan agar pasien selalu berkonsultasi dengan tim medis sebelum mencoba suplemen apapun untuk menghindari interaksi negatif dengan obat-obatan yang sedang mereka konsumsi.
"Sebisa mungkin, hindari penggunaan bahan kimia tambahan seperti minoksidil pada tubuh, karena hal tersebut dapat membuat kulit kepala semakin tidak nyaman," tambahnya.
Selama pemulihan, kulit kepala bisa terasa kasar dan gatal. Untuk meredakan kondisi ini, disarankan menggunakan sampo bayi atau produk pembersih yang diformulasikan untuk kulit sensitif.
Perubahan Tekstur dan Warna Rambut
Beberapa pasien juga melaporkan bahwa ketika rambut mereka mulai tumbuh kembali, tekstur dan warna rambut bisa berubah. Meskipun ini dapat membuat beberapa pasien cemas, Dr. Chopra mengingatkan untuk tidak panik.
"Perubahan seperti itu jarang bersifat permanen," katanya. Rambut biasanya akan kembali ke keadaan semula setelah beberapa waktu, meskipun mungkin membutuhkan beberapa bulan hingga satu tahun.
Dalam masa pemulihan, Dr. Chopra juga menyarankan untuk menghindari penggunaan bahan kimia keras seperti pewarna atau produk pelurus rambut.
"Lebih baik menjauh dari produk kimia apapun yang dapat memperburuk kondisi rambut yang baru tumbuh," tambahnya. Jika pasien merasa sangat ingin mencoba produk tersebut, sebaiknya mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim medis untuk memastikan tidak ada efek samping yang merugikan.
Kerontokan rambut akibat kemoterapi adalah salah satu efek samping yang paling mengkhawatirkan bagi banyak pasien kanker. Meskipun tidak semua pasien akan mengalaminya, dan beberapa obat kemoterapi mungkin tidak menyebabkan kerontokan rambut, penting untuk mengetahui bahwa rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.