Mengapa Daging Memiliki Kandungan Protein yang Lebih Tinggi Dibanding Sayur?
Daging merupakan pilihan sumber protein yang lebih baik dibanding sayur. Ketahui alasannya.
Protein merupakan salah satu komponen paling penting dalam diet manusia, terutama untuk fungsi dasar seperti memperbaiki jaringan dan memproduksi energi. Namun, jika dibandingkan antara sumber protein dari daging dan sayuran, daging jelas unggul dalam hal kandungan protein. Mengapa demikian?
Dilansir dari Live Science, menurut ahli dari American Meat Science Association, Christi Calhoun, perbedaan ini berkaitan dengan peran biologis dari hewan dan tumbuhan. "Hewan menyimpan lebih banyak protein dalam jaringan mereka karena tubuh mereka dirancang untuk mendukung fungsi aktif seperti pergerakan otot, metabolisme energi, dan perbaikan seluler," jelas Calhoun.
-
Kenapa sayuran tinggi protein penting? Meskipun protein sangat penting, sayuran-sayuran ini juga mengandung beragam nutrisi penting lainnya.
-
Sayuran apa saja yang kaya protein? Berikut ini adalah beberapa jenis sayuran yang kaya protein terbaik yang dapat ditanam dengan mudah di halaman belakang rumah, dikutip dari a-z-animals.com pada (10/5). Ubi Jalar Alpukat Kembang Kol Kentang Merah Asparagus Brokoli Bayam Sawi Hijau Kacang Polong Jagung Manis Jamur Edamame Tauge Buncis Kacang Hijau Kacang Fava
-
Kenapa sayur lebih mengenyangkan dibanding nasi? Ya, sayuran seperti kentang, ubi, dan kacang-kacangan memiliki serat dan karbohidrat yang tinggi, sehingga bisa memberikan rasa kenyang yang lebih lama tanpa menambah banyak kalori.
-
Mengapa protein nabati lebih baik untuk berat badan? Protein nabati mengandung serat yang bermanfaat bagi tubuh dan dapat membantu merasa kenyang lebih lama dan mendukung fungsi usus serta pencernaan. Ini juga dapat berperan dalam pengaturan berat badan
-
Apa saja contoh makanan tinggi protein? Beberapa contoh makanan dan camilan yang kaya akan protein yang bisa Anda nikmati sepanjang hari antara lain:Yogurt YunaniSelai kacang di atas roti gandum utuhIkan tunaKacang-kacangan dan biji-bijianTelurKejuHummus dengan sayuran
-
Bagian ayam mana yang paling tinggi proteinnya? Dada ayam cocok untuk para penggiat olahraga yang ingin membentuk otot atau menurunkan berat badan.
Protein juga berperan penting dalam pembentukan enzim dan hormon dalam tubuh hewan, serta menyusun serat otot seperti aktin dan miosin yang memungkinkan pergerakan aktif. Sebaliknya, "tumbuhan lebih banyak bergantung pada karbohidrat dan molekul lain untuk struktur dan penyimpanan energi," yang menyebabkan jaringan tumbuhan memiliki kandungan protein yang lebih rendah.
Meskipun sayuran menyediakan sumber nutrisi lain seperti serat dan vitamin, kandungan protein yang lebih rendah pada dasarnya berasal dari kebutuhan biologis mereka yang tidak memerlukan protein sebanyak hewan. Di sisi lain, peran protein dalam tubuh hewan jauh lebih bervariasi dan krusial, baik untuk fungsi organ maupun gerakan.
Selain jumlah protein, perbedaan kualitas protein antara daging dan sayuran juga patut diperhatikan. Ahli diet terdaftar dari JM Nutrition, Kinga Balogh, menjelaskan bahwa protein dapat dianalogikan sebagai "kalung manik-manik," di mana setiap manik-maniknya adalah asam amino. Tubuh manusia membutuhkan 20 jenis asam amino, sembilan di antaranya disebut asam amino esensial karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Hewan menyediakan sumber protein lengkap yang mengandung semua sembilan asam amino esensial tersebut, sedangkan protein dari tumbuhan sering kali kurang satu atau lebih dari asam amino esensial ini. Oleh karena itu, protein hewani sering disebut sebagai protein "lengkap", sementara protein nabati umumnya tidak.
Lebih jauh lagi, tubuh manusia juga memproses protein dari hewan dan tumbuhan dengan cara yang berbeda. Menurut Calhoun, "protein hewani memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi," artinya tubuh lebih mudah memecah dan menyerap protein dari sumber hewani. Sementara itu, protein nabati sering kali mengandung serat yang lebih sulit dicerna, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak usaha untuk mengolahnya.
Pada tahun 1993, Food and Drug Administration (FDA) bersama World Health Organization (WHO) mengembangkan skala yang disebut Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS) untuk mengukur kualitas protein berdasarkan komposisi asam aminonya serta bioavailabilitasnya. Skor 1 pada skala ini menunjukkan protein berkualitas tinggi, sementara skor 0 menunjukkan kualitas rendah. Menariknya, produk hewani seperti daging sapi dan telur mendapatkan skor tinggi di antara 0,9 hingga 1, sementara kacang hitam hanya mendapatkan skor 0,75, dan kacang tanah 0,52. Namun, ada pengecualian dalam dunia tumbuhan, seperti produk berbasis kedelai yang mencapai skor 0,92.
Meskipun daging memiliki keunggulan dalam kandungan protein dan bioavailabilitas, bukan berarti vegetarian atau vegan tidak bisa memenuhi kebutuhan protein mereka. Menurut Balogh, orang yang menjalani diet vegetarian atau vegan dapat "mengombinasikan beberapa sumber protein nabati untuk mendapatkan semua sembilan asam amino esensial," seperti kombinasi roti gandum dan selai kacang, atau kacang-kacangan dengan nasi. Strategi ini memungkinkan pemenuhan kebutuhan asam amino esensial tanpa harus bergantung pada protein hewani.