Mengapa Parenting dengan Kekerasan Bisa Berhasil di Generasi Masa Lalu Namun Sudah Ketinggalan Zaman di Masa Kini
Dilakukannya kekerasan pada anak dalam pengasuhan di masa lalu tidak akan berhasil jika diterapkan di masa sekarang.
Dilakukannya kekerasan pada anak dalam pengasuhan di masa lalu tidak akan berhasil jika diterapkan di masa sekarang.
-
Kenapa kekerasan bisa merugikan anak? Mereka berisiko mengalami masalah fisik dan mental, penyalahgunaan narkoba, serta penurunan kualitas hidup yang dapat berlangsung hingga dewasa, bahkan seumur hidup.
-
Bagaimana kekerasan dapat memengaruhi kemampuan anak mengendalikan emosi? Kekerasan yang dialami anak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi. Setelah mengalami kekerasan, anak sering kali kesulitan untuk mengontrol emosinya, sehingga mereka lebih rentan merasa sedih, marah, atau ketakutan secara berlebihan.
-
Mengapa pola asuh yang keras bisa menghalangi kecerdasan anak? Sikap yang keras dan kasar, baik itu berupa kemarahan yang berlebihan atau tindakan otoriter, akan menciptakan suasana yang tidak menyenangkan bagi anak. Ketika anak-anak hidup dalam ketakutan, mereka cenderung kehilangan kreativitas dan enggan untuk mencoba hal-hal baru. Selain itu, pendekatan semacam ini dapat mengurangi rasa percaya diri anak, membuat mereka kehilangan motivasi, serta membatasi potensi mereka untuk berkembang secara intelektual dan emosional.
-
Apa dampak paling buruk dari kekerasan terhadap anak? Kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Apa kesalahan parenting yang memperburuk agresivitas anak? Hukuman yang keras dapat membuat anak merasa takut, cemas, dan semakin marah, sehingga mendorong mereka untuk berperilaku lebih agresif.
-
Apa kesalahan parenting yang bisa menghambat perkembangan anak? Melibatkan Anak pada Terlalu Banyak Kegiatan Meski kegiatan-kegiatan ini baik untuk perkembangan anak, terlalu banyak aktivitas bisa mengganggu pola tidur anak dan kesehatan mental mereka.
Mengapa Parenting dengan Kekerasan Bisa Berhasil di Generasi Masa Lalu Namun Sudah Ketinggalan Zaman di Masa Kini
Pada generasi yang lebih tua, kerap muncul kebanggaan bahwa mereka pernah dididik secara keras oleh orangtua dan benar-benar melibatkan kekerasan. Walau begitu, hal ini tidak akan berhasil untuk diterapkan pada generasi yang lebih muda karena sejumlah alasan.
Parenting dengan kekerasan, yang melibatkan penggunaan hukuman fisik seperti memukul, mencubit, atau bentuk kekerasan lainnya sebagai cara mendisiplinkan anak, dulunya dianggap sebagai metode efektif di banyak budaya. Namun, pendekatan ini kini dianggap tidak sesuai dan bahkan berbahaya oleh banyak pakar perkembangan anak dan psikolog.
Di masa lalu, norma sosial dan budaya sangat mempengaruhi metode parenting. Hukuman fisik sering kali dipandang sebagai cara yang sah dan diperlukan untuk mendisiplinkan anak. Dalam konteks ini, kekerasan dipandang sebagai tanda kasih sayang dan perhatian. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology, pada era tersebut, orang tua percaya bahwa hukuman fisik akan membuat anak patuh dan menghormati orang tua mereka.
Kurangnya Pengetahuan Ilmiah
Pada masa lalu, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak dan dampak negatif dari hukuman fisik masih sangat terbatas. Penelitian ilmiah yang menunjukkan konsekuensi jangka panjang dari kekerasan terhadap anak baru berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Kemajuan dalam penelitian psikologi dan ilmu saraf telah mengungkapkan dampak negatif jangka panjang dari kekerasan terhadap anak. Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
Dr. Elizabeth Gershoff, seorang profesor di University of Texas, menyatakan bahwa penelitian modern menunjukkan bahwa hukuman fisik dapat menyebabkan masalah perilaku, gangguan mental, dan hubungan interpersonal yang buruk.
Struktur Keluarga Tradisional
Struktur keluarga tradisional juga memainkan peran penting dalam mempertahankan metode parenting dengan kekerasan. Dalam keluarga yang besar dan hierarkis, otoritas orang tua hampir tidak terbantahkan, dan kekerasan dianggap sebagai bagian dari otoritas tersebut. Menurut Journal of Child and Family Studies, banyak orang tua di masa lalu merasa bahwa tanpa kekerasan, mereka akan kehilangan kendali atas anak-anak mereka.
Mengapa Kekerasan Dianggap Ketinggalan Zaman di Masa Kini?
Metode parenting modern lebih menekankan pada pendekatan positif dan tidak kekerasan.
Penelitian oleh Dr. Alan Kazdin dari Yale University menunjukkan bahwa penguatan positif dan pendekatan disiplin yang berbasis pada penghargaan jauh lebih efektif dalam jangka panjang untuk membentuk perilaku anak.
Perubahan Norma Sosial dan Hukum
Norma sosial telah berubah drastis dalam beberapa dekade terakhir. Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak. Selain itu, kampanye kesadaran publik tentang bahaya kekerasan telah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya metode parenting yang lebih positif. Data UNICEF menunjukkan penurunan signifikan dalam penggunaan hukuman fisik sebagai metode disiplin di banyak negara .
Kekerasan dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak, menciptakan lingkungan yang didominasi oleh ketakutan dan kurangnya kepercayaan. Menurut penelitian dari Harvard University, anak-anak yang dibesarkan dengan kekerasan cenderung memiliki hubungan yang lebih buruk dengan orang tua mereka, yang dapat berlanjut hingga dewasa .
Meskipun metode parenting dengan kekerasan mungkin dianggap berhasil di generasi masa lalu karena norma sosial, kurangnya pengetahuan ilmiah, dan struktur keluarga tradisional, pandangan ini kini dianggap ketinggalan zaman. Pendekatan pengasuhan yang lebih positif dan tidak kekerasan kini dianjurkan oleh para ahli untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung bagi perkembangan anak.