Mengurangi Risiko Stroke dengan Olahraga dan Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Kurangi risiko stroke dengan rutin berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat. Temukan langkah mudah untuk hidup lebih bugar dan terlindungi dari stroke.
Stroke adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak, menyebabkan kerusakan permanen pada sel otak. Faktor risiko utama stroke meliputi hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, juga meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke. Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko stroke adalah dengan berolahraga secara rutin.
Olahraga teratur memiliki dampak positif yang besar pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil kolesterol, serta meningkatkan aliran darah ke tubuh, termasuk ke otak. Selain itu, olahraga membantu mengontrol berat badan, yang berperan dalam mencegah obesitas dan diabetes—dua faktor risiko utama stroke. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik memiliki risiko stroke hingga 25% lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang bergerak.
-
Bagaimana cara menurunkan risiko stroke dengan olahraga? Yudhi menjelaskan bahwa melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit selama lima hari dalam seminggu dapat mengurangi risiko stroke hingga 25 persen.
-
Apa saja olahraga yang penting untuk mencegah stroke selain berjalan kaki? Hanya dengan berjalan kaki tidaklah cukup; penting untuk menambahkan latihan yang dapat memperkuat otot, seperti gym, yoga, atau pilates.
-
Kenapa olahraga penting untuk mencegah stroke? Elina menjelaskan bahwa melakukan aktivitas fisik secara teratur sangat penting dalam mencegah stroke. Sayangnya, kurangnya aktivitas fisik masih menjadi salah satu dari lima faktor risiko utama yang dapat menyebabkan stroke.
-
Kapan olahraga bisa bantu cegah stroke? Dalam hal ini, olahraga tidak hanya berfungsi untuk menjaga kebugaran, tetapi juga menjadi strategi yang efektif untuk menurunkan risiko kesehatan yang serius, termasuk stroke.
-
Siapa yang menyatakan bahwa olahraga bisa cegah stroke? Menurut dr. Elina Widiastuti, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), aktivitas fisik berperan penting dalam pencegahan stroke.
-
Kenapa olahraga penting untuk stroke? 'Aktivitas fisik ini memberikan manfaat yang sangat baik terhadap jantung dan pembuluh darah,' ungkap Elina dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan menjelang Hari Stroke Sedunia 2024. Ia juga menekankan pentingnya melakukan berbagai jenis rutinitas fisik untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke.
Dr. Ryan Cheung, seorang neurolog di Texas Health Dallas dan Plano, menjelaskan bahwa ada delapan faktor yang dapat diperbaiki untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang dikenal sebagai "Life’s Essential 8™" dari American Heart Association (AHA). Faktor-faktor tersebut meliputi pola makan sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, tidur cukup, mengelola berat badan, mengontrol kolesterol, serta mengatur kadar gula darah dan tekanan darah.
Olahraga dan Pengurangan Risiko Stroke
Menurut Dr. Hebah Hefzy, seorang ahli saraf vaskular di Henry Ford Health, olahraga yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi risiko stroke, mengurangi dampak keparahan stroke jika terjadi, serta mempercepat proses pemulihan setelahnya. Bahkan, olahraga ringan seperti lari pelan selama 5-10 menit per hari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 45% dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga. Selain itu, aktivitas aerobik dengan intensitas moderat dapat menurunkan risiko stroke hingga 20%, dan dengan latihan moderat selama 30-60 menit setiap hari, risiko tersebut bisa berkurang hingga 60%.
Bagaimana Olahraga Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah?
Olahraga membantu meningkatkan kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan berolahraga secara teratur, jantung akan lebih terbiasa menghadapi beban berat, sementara juga merangsang pembentukan pembuluh darah dan neuron baru. Manfaat ini tidak hanya meningkatkan kesehatan jantung, tetapi juga kesehatan otak dengan meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan otak, yang penting untuk mencegah stroke.Menurut American Heart Association, disarankan untuk melakukan setidaknya 150-300 menit aktivitas aerobik dengan intensitas sedang setiap minggu, atau 75-150 menit aktivitas aerobik dengan intensitas tinggi untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Menjaga Konsistensi dalam Berolahraga
Tidak ada jenis olahraga yang terlalu ringan untuk memberi manfaat. Dr. Hefzy menekankan bahwa konsistensi berolahraga lebih penting daripada intensitas latihan. Selama pandemi COVID-19, banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan sedentari yang meningkatkan risiko stroke. Oleh karena itu, menjaga kebiasaan olahraga setiap hari jauh lebih penting daripada hanya fokus pada latihan intensif beberapa kali dalam seminggu.
Berikut beberapa tips untuk tetap bugar meskipun dengan jadwal yang padat:
- Lakukan Sesuatu Setiap Hari: Meskipun sibuk, usahakan untuk berjalan kaki atau berolahraga ringan, bahkan hanya beberapa menit.
- Cari Teman Berolahraga: Teman berolahraga dapat meningkatkan motivasi dan komitmen.
- Variasikan Jenis Latihan: Cobalah berbagai jenis olahraga untuk menghindari kebosanan dan tetap tertantang.
- Cerdas dalam Pemulihan: Setelah latihan intens, beri waktu cukup untuk pemulihan seperti pendinginan dan peregangan.
- Definisikan Ulang Hari Istirahat: Hari istirahat tidak harus dihabiskan berbaring, Anda bisa tetap melakukan latihan ringan atau peregangan dinamis.
Pola Makan Sehat untuk Mencegah Stroke
Dilansir dari Texas Health, Pola makan yang sehat memainkan peran besar dalam mencegah stroke. Mengonsumsi makanan yang kaya buah, sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat dapat menurunkan risiko stroke. Makanan yang mengandung antioksidan, serat, dan asam lemak omega-3, seperti sayuran berdaun hijau, beri, dan ikan berlemak, sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Dr. Cheung merekomendasikan diet Mediterania yang berfokus pada konsumsi sayuran, buah, biji-bijian, lemak sehat (seperti minyak zaitun dan alpukat), serta protein hewani tanpa lemak. Mengurangi asupan natrium dan menghindari makanan olahan juga penting untuk menjaga tekanan darah, yang merupakan faktor utama penyebab stroke. Menghindari makanan tinggi garam dan memilih bahan makanan segar dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Selain itu, membatasi konsumsi alkohol sangat penting. Mengonsumsi alkohol berlebihan, lebih dari 8 gelas per minggu untuk wanita dan 15 gelas per minggu untuk pria, dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan aritmia jantung, dan meningkatkan risiko stroke hemoragik (stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak).
Dengan memilih aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan dan gaya hidup, serta menjaga konsistensi, kita dapat mengurangi risiko stroke secara signifikan, bahkan seiring bertambahnya usia. Jadi, mulailah bergerak lebih aktif hari ini, karena langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan di masa depan.