Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis di Bandung, Kang Emil Beri Apresiasi
Merdeka.com - Katarak merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kasus kebutaan terbanyak di Tanah Air. Data dari Kementerian Kesehatan pada 2020 diketahui bahwa kasus kebutaan terbanyak yang disebabkan katarak ada sekitar 81,2%.
Untuk tindakan katarak melalui operasi pun biayanya cukup besar. Maka dari itu, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) menggelar operasi katarak gratis di Bandung. Sido Muncul bekerja sama dengan SPBK Perdami Pusat dan Dinas Kesehatan Jawa Barat memberikan operasi gratis bagi 150 warga Bandung di RSUD Bandung Kiwari, pada Selasa (09/05).
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan operasi katarak gratis dari Sido Muncul, pertama kali dilakukan pada 2011. Sudah lebih dari 55.000 warga di berbagai wilayah Indonesia mendapatkan layanan operasi katarak gratis dari Sido Muncul. Tahun ini, kata Irwan, menargetkan bisa melayani 12 ribu warga yang mendapatkan operasi gratis.
-
Bagaimana cara Sido Muncul bantu operasi? Bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia, operasi sumbing bibir dan langit-langit gratis dari Sido Muncul dilaksanakan pada 16 Februari 2024 di Rumah Sakit PHC Surabaya.
-
Bagaimana cara Sido Muncul mempromosikan kesehatan? 'Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan KAI Services untuk menyediakan minuman herbal kami kepada penumpang dan Sido Muncul selalu berkomitmen mempromosikan kesehatan melalui produk herbal,' ungkap Irwan dalam Press Conference 'Sinergi Sido Muncul dan KAI Services: Jadikan Perjalanan Penumpang Lebih Menyenangkan' di Kantor Sido Muncul, Kamis, (28/3/2024).
-
Kenapa Sido Muncul bantu operasi bibir sumbing? 'Saya tidak bisa membayangkan orang tua dan ibu-ibu yang putra/putrinya mengalami bibir sumbing dan celah langit-langit, mungkin rasanya seperti langit runtuh untuk mereka yang mengalaminya. Partisipasi Sido Muncul ini murni sebagai panggilan hati, pengalaman saya, mereka yang ada dalam keadaan sulit itu, sebenarnya sumber energi bagi yang mampu dan punya kelebihan,' ujar Irwan.
-
Apa bantuan dari Sido Muncul? Bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia, operasi sumbing bibir dan langit-langit gratis dari Sido Muncul dilaksanakan pada 16 Februari 2024 di Rumah Sakit PHC Surabaya.
-
Apa yang dilakukan Sido Muncul? Sido Muncul telah banyak melakukan riset tanaman, budidaya tanaman termasuk melakukan silang tanaman. Salah satunya adalah stevia rebaudiana.
-
Kenapa Sido Muncul memberikan operasi gratis? 'Ketika mengalami bibir sumbing, perasaan masyarakat seolah-olah dunia runtuh, maka itu pada kesempatan ini, saya berterima kasih kepada Rotary Club of Semarang yang aktif sekali membantu,' ujarnya. 'Tentu ini suatu hal besar bagi pasien yang anaknya menderita bibir sumbing, karena saya tidak bisa membayangkan masa depan anak-anak yang bibirnya sumbing, tapi dengan adanya operasi ini mereka bisa tersenyum kembali, sehat, percaya diri, dan 60 anak ini ada yang bisa menjadi gubernur, bupati, atau dokter,' jelas Irwan.
Tak hanya operasi katarak, program operasi bibir sumbing dan penanganan stunting pada bayi menjadi fokus layanan dari Sido Muncul. Dia menyatakan keinginannya untuk terus berpartisipasi dan berkolaborasi dengan pemerintah.
"Kami senang bisa membantu masyarakat, impact manfaatnya lebih banyak. Saya berharap jumlah penderita katarak semakin kecil. Sebab orang itu kalau kehilangan penglihatan, 50% kualitas hidupnya hilang. Tahun ini program operasi katarak gratis targetnya bisa melayani 12 ribu warga, kalau (operasi gratis) bibir sumbing 4 ribu. Nanti kalau ada program operasi bibir sumbing gratis di RSUD Bandung Kiwari, kami akan ikut partisipasi. Lalu soal stunting, Jabar ini mendapatkan predikat terbaik penanganan stunting, saya ingin ikut berpartisipasi nanti," kata Irwan.
Salah satu indikator keseriusan dan dedikasi perusahaan dalam layanan kesehatan kepada masyarakat adalah pengambilan anggarannya tidak hanya mengandalkan corporate social responsibility (CSR), namun mengambil dana dari iklan.
"Kalau cuma CSR itu hanya 2% dari keuntungan, maka itu kami mendedikasikan budget iklan. Seperti (program katarak gratis) ini ini bukan CSR, ini budget iklan. Jadi jumlahnya dan kemampuannya untuk membantu itu bisa lebih banyak," ucap Irwan.
Terima Pujian dari Ridwan Kamil
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. ©2023 Merdeka.comGerakan sosial di sektor kesehatan itu pun mendapat atensi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menilai komitmen yang dilakukan Irwan Hidayat adalah bentuk nyata dari semangat Pancasila.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga menyatakan bahwa urusan dan permasalahan di republik ini tidak bisa diselesaikan 100% oleh pemerintah. Kolaborasi dengan pihak lain, seperti perusahaan swasta bisa dilakukan.
"Pak Irwan Hidayat ini diberi takdir oleh tuhan menjadi manusia mulia, hidupnya penuh manfaat, tidak hanya memberi manfaat memberikan lapangan memajukan ekonomi tetapi juga peduli terhadap kemanusiaan. Sudah hampir lebih dari 55 ribu pasang mata melihat dunia lagi berkat sebuah motivasi hati beliau. Kita harus berterima kasih banyak-banyak ke Pak Irwan. Ini bagian dari teori (kolaborasi) itu. Cara berterima kasihnya minimal doa, maksimal beli Tolak Angin," katanya diikuti riuh tertawa tamu yang hadir.
Kang Emil mengatakan bahwa perusahan Sido Muncul setiap tahun menganggarkan kurang lebih Rp15 miliar untuk program sosial dan secara terbuka siap bekerja sama dengan pemerintah. Hal ini harus bisa menjadi motivasi dari pemerintah melakukan hal serupa.
"Baru tahu Pak Irwan ini setahun minimal 15 miliar dihabiskan untuk menolong kemanusiaan untuk melihat (operasi katarak gratis). Ini adalah Pancasila banget lah, bahwa mengurusi Indonesia bukan hanya tugas pemerintah. Pak Irwan dan Sido Muncul sudah menjadi bagian dari itu saya doakan semua termotivasi melakukan hal yang sama. Kami atas nama pemerintah Provinsi Jabar menghaturkan terima kasih," katanya.
Warga Merasa Terbantu
Pasien operasi katarak di Bandung. ©2023 Merdeka.comDua tahun lalu, Erni Herwandi (51) mengalami gangguan pada pandangan. Seingatnya, momen itu selepas dia menjemur pakaian. Ibu lima orang anak ini tak jelas melihat sekeliling dan berusaha masuk ke dalam rumah sambil tertatih.
Beberapa hari bertahan dengan kondisi pandangan buram, ia akhirnya mendatangi puskesmas. Perempuan yang tinggal di kawasan Cileunyi itu lemas mendengar diagnosa katarak. Namun dia tetap menjalani hidup dengan mata buram.
Keinginan untuk operasi terus ada dalam pikirannya. Tapi, layanan itu tidak murah. Semangatnya membuncah saat mengetahui ada program operasi gratis yang diselenggarakan Sido Muncul. Akhirnya ia terpilih menjadi salah satu peserta.
"Seingat saya, setelah jemur pakaian, pandangan tiba-tiba buram. Saya pulang masuk ke rumah nabrak-nabrak tembok. Pernah diobati alternatif, tapi belum sembuh. Alhamdulillah ada program operasi gratis. Mudah-mudahan segera bisa melihat dengan jelas lagi. Saya harap sih bisa mengantar anak bungsu saya sekolah, mengasuh anak lagi tanpa khawatir," katanya.
Pasien operasi katarak di Bandung. ©2023 Merdeka.comDi tempat yang sama, Imas Masitoh (48) tidak ingat persis kapan ia mengalami katarak. Yang jelas, penyakit ini sangat mengganggu. Apalagi, dia tinggal sendirian di rumah. Masitoh kemudian menceritakan kalau dia sempat terjatuh di sela aktivitas karena tersandung hingga tangannya patah.
"Memang susah kalau mau ngapa-ngapain, apalagi saya tinggal sendiri. Saya sering jatuh, terakhir pas ke dapur mau nyapu, tangan saya patah. Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapat kesempatan menjalani operasi gratis. Semoga kebaikan penyelenggara berlipat," kata dia sambil menunjukkan tangannya yang masih dalam pengobatan.
(Bahi Binyatillah) (mdk/gir)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operasi katarak gratis kali ini merupakan hasil kerjasama Sido Muncul bersama RSU Hermina Bogor dan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia).
Baca SelengkapnyaDiharapkan penghargaan ini dapat menjadi inspirasi perusahaan-perusahaan lainnya untuk terus membantu kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaOperasi katarak gratis diberikan ke hampir 20 ribu masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia terdapat setidaknya 9.000 sampai 10.000 bayi yang lahir dengan sumbing bibir dan sumbing langit-langit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial juga menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke GOR Gidel Sport untuk menyapa anak-anak sekolah.
Baca SelengkapnyaBantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaPendiri EMTEK Eddy Sariaatmadja meraih penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023.
Baca SelengkapnyaPeringatan HDI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan manfaat yang diperoleh dari integrasi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaKegiatan bakti sosial itu digagas Alumni Taruna Akabri tahun 1989 (ALTAR’89).
Baca SelengkapnyaEddy Kusnadi Sariaatmadja Masuk Daftar Pengusaha Paling Dermawan di Asia
Baca SelengkapnyaDalam menyambut Hari Bhayangkara ke-77, Polda Sumut menggelar bakti sosial di bidang kesehatan
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengunjungi posko yang menyediakan makanan gratis bagi warga kurang mampu.
Baca Selengkapnya