Tak Hanya pada Anak dan Ibu Hamil, Vitamin D Juga Penting Dikonsumsi untuk Imunitas Semua Umur
Konsumsi vitamin D bisa bermanfaat untuk imunitas bagi semua orang.
Vitamin D, yang sering kali diasosiasikan dengan kesehatan ibu hamil dan anak-anak, ternyata memiliki peran yang sangat penting bagi imunitas tubuh semua kalangan usia. Menurut dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG M.Kes FICS, seorang dokter spesialis kandungan lulusan Universitas Hasanuddin Makassar, vitamin D seharusnya menjadi bagian dari asupan harian setiap orang, tak terkecuali anak-anak, dewasa, hingga lansia.
“Berbicara vitamin D3, itu memang harus diminum terus. Karena itu tidak cuma untuk promil, tidak cuma buat anak-anak tetapi untuk imun,” jelas Dara dilansir dari Antara. Dengan kata lain, konsumsi vitamin D tidak boleh diabaikan, bahkan bagi mereka yang tidak sedang dalam program kehamilan atau pertumbuhan.
-
Siapa yang perlu konsumsi vitamin D untuk program hamil? Dalam sebuah gelar wicara yang diadakan bersama Kalbe Prove D3, dr. Dara menegaskan bahwa konsumsi vitamin D oleh suami sangat diperlukan dalam program kehamilan.
-
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan vitamin D anak? Untuk memastikan anak mendapatkan cukup vitamin D, mereka membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup dan/atau suplemen jika diperlukan. Terutama jika mereka tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari atau memiliki kondisi medis tertentu yang mempengaruhi penyerapan vitamin D.
-
Kenapa vitamin D penting untuk wanita hamil? Bagi wanita hamil, vitamin D memiliki peranan penting dalam mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Kedua mineral ini dapat mendukung pembentukan tulang dan gigi bayi.
-
Kenapa vitamin D penting buat program hamil? 'Vitamin D kaitannya dengan laki-laki adalah pembentukan hormon testosteron dan produksi sperma jadi lebih bagus, jadi vitamin D saat promil (program hamil) tidak hanya untuk perempuan tapi suaminya juga,' ujar dr. Dara dilansir dari Antara.
-
Kenapa imun anak penting? Meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak memiliki banyak manfaat yang penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka.
-
Kenapa kekurangan vitamin D bahaya untuk anak? Kekurangan vitamin D dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan fungsi kognitif anak.
Vitamin D untuk Lansia dan Manfaatnya pada Masa Menopause
Menurut data WHO, sekitar 78,2 persen lansia di seluruh dunia mengalami defisiensi vitamin D. Ini adalah angka yang mengkhawatirkan, mengingat lansia memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai gangguan kesehatan, termasuk gejala menopause dan masalah pernapasan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease). Kekurangan vitamin D pada lansia dapat memperburuk gejala seperti batuk-batuk akibat melemahnya otot penjepit saluran napas.
Tak hanya itu, Dara juga menjelaskan bahwa vitamin D berperan dalam menjaga keseimbangan hormon, yang sangat penting terutama bagi wanita menopause. Kadar vitamin D yang rendah bisa berdampak pada kelelahan, malas bergerak, dan bahkan rambut rontok—gejala yang sering kali dikaitkan dengan penuaan, tetapi sebenarnya bisa diatasi dengan peningkatan kadar vitamin D.
Defisiensi Vitamin D di Indonesia
Dara mengungkapkan bahwa orang Indonesia umumnya memiliki kadar vitamin D yang jauh di bawah standar.
“Kadar vitamin D pada orang Indonesia menurut WHO rata-rata hanya 17,2 nanogram per mililiter, jauh di atas standar minimal yang direkomendasikan yaitu 30 nanogram per mililiter (ng/mL),” ungkapnya. Ini menunjukkan bahwa banyak orang di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D, meskipun negara ini kaya akan sinar matahari.
Selama pandemi COVID-19, banyak orang yang berusaha meningkatkan asupan vitamin D dengan berjemur di pagi hari. Namun, menurut Dara, waktu berjemur yang ideal justru adalah antara pukul 11 siang hingga 1 siang, saat sinar matahari mengandung UV B yang optimal untuk produksi vitamin D.
“Ketika COVID semua orang berjemur cuma waktunya nggak pas, jemurnya pagi, padahal mestinya jemur jam 11 siang pas UV B bagus sampai kurang lebih jam 1 siang," katanya.
Pentingnya Suplemen Vitamin D
Selain berjemur, Dara menekankan pentingnya suplemen vitamin D, terutama bagi mereka yang sulit mendapatkan asupan dari sinar matahari. Suplemen ini dinilai lebih praktis dan efektif, khususnya bagi lansia dan orang-orang yang memiliki masalah dengan penyerapan vitamin D dari makanan. Vitamin D juga bisa diperoleh dari sumber makanan seperti ikan berlemak (salmon, makarel, sarden) dan kuning telur. Untuk memenuhi kebutuhan harian, ia menyarankan konsumsi suplemen vitamin D minimal 5000 IU per hari.
Suplemen ini tidak hanya membantu meningkatkan imunitas, tetapi juga bermanfaat untuk mencegah gejala yang tidak nyaman seperti asam lambung naik, yang sering dialami oleh orang yang memasuki usia menopause.
“Suplemen vitamin D pada orang yang menopause juga dibutuhkan untuk mengurangi asam lambung naik yang membuat tidak nyaman karena penjepit saluran nafas dari lambung ke leher sudah tidak bekerja dengan baik,” ujar Dara.