Sering Tak Disadari, Konsumsi Vitamin D Ternyata Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan Reproduksi
Konsumsi vitamin D merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Selama ini, vitamin D lebih dikenal sebagai nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang. Namun, peran vitamin D ternyata jauh lebih luas, termasuk untuk mendukung kesehatan reproduksi, terutama bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil.
Menurut dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG, M.Kes, FICS, seorang dokter spesialis kandungan lulusan Universitas Hasanuddin Makassar, vitamin D memiliki manfaat penting tidak hanya bagi wanita, tetapi juga pria, dalam upaya mempersiapkan kehamilan.
-
Bagaimana vitamin D membantu kesuburan? Bersama kalsium, vitamin D mendukung kesehatan tulang, pertumbuhan sel, dan fungsi kekebalan. Kekurangan vitamin D berkaitan dengan masalah kesuburan.
-
Kenapa vitamin D penting? Meskipun tubuh mampu memproduksi vitamin D secara mandiri, terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi proses ini, seperti penggunaan tabir surya, warna kulit, usia, musim, dan lokasi geografis. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan asupan vitamin D dari makanan dan suplemen untuk memastikan kebutuhan vitamin D tercukupi.
-
Vitamin D untuk apa? Fungsi utama vitamin D adalah untuk mendukung penyerapan kalsium dan fosfor di dalam usus, yang sangat penting bagi kesehatan tulang dan gigi. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa vitamin D juga memiliki peran penting lainnya di berbagai organ dan jaringan dalam tubuh. Vitamin D berkontribusi dalam pengaturan sistem kekebalan tubuh, fungsi otot, kesehatan jantung, serta mempengaruhi ekspresi gen.
-
Bagaimana cara memaksimalkan penyerapan vitamin D? Untuk memaksimalkan penyerapan vitamin D ini, penting untuk membatasi konsumsi kopi.
-
Bagaimana vitamin D bekerja? Ketika kulit terkena sinar UVB, provitamin D3 yang tersimpan di bawah kulit akan mengalami perubahan menjadi previtamin D3. Selanjutnya, previtamin D3 akan diubah menjadi vitamin D3 melalui proses isomerisasi yang dipengaruhi oleh suhu tubuh. Vitamin D3 kemudian akan dibawa ke hati untuk diubah menjadi 25-hydroxyvitamin D [25(OH)D], yang merupakan bentuk vitamin D yang beredar dalam aliran darah dan digunakan untuk menilai status vitamin D seseorang.
-
Kapan vitamin D penting? Pada balita, kebutuhan akan vitamin D sangat tinggi, karena mereka berada dalam fase pertumbuhan yang pesat.
Dalam sebuah gelar wicara yang diadakan bersama Kalbe Prove D3, dr. Dara menegaskan bahwa konsumsi vitamin D oleh suami sangat diperlukan dalam program kehamilan.
"Vitamin D kaitannya dengan laki-laki adalah pembentukan hormon testosteron dan produksi sperma jadi lebih bagus, jadi vitamin D saat promil (program hamil) tidak hanya untuk perempuan tapi suaminya juga," ujar dr. Dara dilansir dari Antara.
Selama ini, di Indonesia, tanggung jawab terkait kesehatan anak sering kali hanya dikaitkan dengan ibu. Namun, menurut dr. Dara, kesehatan anak yang optimal juga terbentuk dari orang tua yang sehat, baik ayah maupun ibu. Vitamin D pada pria berperan dalam peningkatan kualitas sperma, yang tentu saja sangat penting dalam program hamil.
Mengatasi Mood Swing dan Meningkatkan Imunitas
Selain berperan dalam kesehatan reproduksi, vitamin D juga memiliki manfaat lain yang kerap diabaikan, seperti membantu mengatasi mood swing pada ibu hamil. Perubahan suasana hati yang sering dialami ibu hamil atau ibu yang baru saja melahirkan dapat diatasi dengan asupan vitamin D yang cukup. Hal ini penting karena suasana hati yang stabil dapat mendukung kesehatan mental ibu selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
"Memang ini perlu suami istri kerja sama, tidak hanya proses promil tapi juga saat proses sudah hamil, karena vitamin D berkaitan dengan imun dan juga mood swing. Jadi, jangan sampai kekurangan," kata dr. Dara.
Vitamin D juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi selama masa kehamilan.

Manfaat Vitamin D bagi Wanita dengan Endometriosis
Lebih lanjut, dr. Dara menjelaskan bahwa vitamin D juga memiliki peran khusus bagi wanita yang menderita endometriosis—sebuah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Vitamin D dapat membantu menghambat penyebaran sel-sel endometriosis, yang jika dibiarkan, dapat berkembang lebih masif pada pasien yang kekurangan vitamin D.
"Jadi penyebaran atau berkembangnya sel-sel endometriosis itu juga akan semakin masif pada pasien yang kekurangan vitamin D3. Makanya, vitamin D3 ini merupakan suplemen yang diberikan pada pasien-pasien dengan endometriosis," jelasnya.
Untuk mendukung kesehatan reproduksi, baik pria maupun wanita dewasa disarankan untuk mengonsumsi vitamin D dengan dosis yang cukup setiap harinya. Dr. Dara menyarankan dosis minimal 5.000 hingga 10.000 IU vitamin D per hari. Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti telur dan ikan, juga sangat dianjurkan.
Penting untuk diingat bahwa vitamin D bukan hanya sekadar suplemen untuk tulang, tetapi juga nutrisi penting yang berperan dalam banyak aspek kesehatan, termasuk sistem reproduksi dan kesehatan mental. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, memastikan asupan vitamin D yang cukup bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan program kehamilan serta menjaga kesehatan ibu dan bayi sepanjang proses tersebut.