Tanda Anak Sudah Siap untuk Membaca, Perlu Disadari Orangtua dengan Cepat
Ketika anak sudah siap membaca, biasanya terdapat sejumlah tanda yang muncul dan perlu disadari.
Orangtua sering kali bertanya-tanya, “Kapan anak saya akan mulai belajar membaca?” Momen ketika anak pertama kali merangkai kata dan menyusun kalimat memang merupakan langkah besar dalam perkembangan mereka. Menurut para ahli, kebanyakan anak belajar membaca pada usia 6 atau 7 tahun. Namun, proses membaca sebenarnya dimulai jauh sebelum usia tersebut, bahkan sejak bayi.
Tahapan Membaca dan Pentingnya Stimulasi Awal
Tiga tahun pertama kehidupan anak adalah periode kritis untuk perkembangan bahasa dan bicara. Pada masa inilah, sangat penting bagi orangtua untuk membacakan buku, bernyanyi, dan menceritakan berbagai hal yang terjadi sehari-hari kepada bayi mereka.
-
Gimana cara orangtua membiasakan anak membaca? Membaca merupakan cara bagi anak agar terbuka terhadap sejumlah pengetahuan dan bermanfaat meningkatkan kecerdasan mereka. Penting untuk menyadarkan anak bahwa buku bisa menjadi teman terbaik untuk belajar dan menghabiskan waktu.
-
Bagaimana cara mengenalkan buku pada anak? Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperkenalkan buku pada anak: Pilih Buku yang Sesuai dengan Usia Bacakan Buku Bersama Jadikan Buku Sebagai Hadiah Ciptakan Ruangan Baca yang Nyaman Libatkan Anak dalam Memilih Buku Diskusikan Isi Buku Jadikan Membaca Sebagai Kegiatan Rutin Gunakan Teknologi Jadi Teladan yang Baik
-
Bagaimana cara orangtua menumbuhkan minat membaca pada anak? Selain menyediakan akses ke berbagai buku dan materi bacaan, perpustakaan juga sering mengadakan kegiatan dan acara yang menarik bagi anak-anak.
-
Bagaimana mengenalkan buku pada anak? Anda dapat mulai dengan membacakan buku kepada anak selama 10-15 menit setiap hari, misalnya sebelum tidur atau setelah makan.
-
Apa yang perlu dilakukan orang tua agar anak suka membaca? Memberi contoh Membaca Anak-anak memiliki kemampuan meniru yang luar biasa.
-
Apa yang bisa orangtua lakukan untuk mendukung anak belajar membaca? Banyak Berbicara Jaga Suasana Santai dan Menyenangkan Membaca haruslah menyenangkan dan tidak menjadi beban. Ciptakan suasana yang santai dan fokus pada kualitas waktu membaca daripada durasi.
“Keterampilan pra-literasi bisa dimulai sejak bayi baru lahir,” ungkap Kristin Miller, Direktur Pendidikan di Celebree School dilansir dari Parents.
“Membaca dengan keras secara rutin kepada bayi membantu membangun kosa kata dan menumbuhkan minat terhadap buku yang akan berlanjut hingga usia balita dan seterusnya.”
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebanyak satu dari tiga anak masuk sekolah dasar tanpa memiliki kemampuan bahasa yang cukup untuk belajar membaca. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk menguasai keterampilan membaca yang dibutuhkan, terutama saat memasuki kelas tiga, di mana mereka akan bergeser dari "belajar membaca" menjadi "membaca untuk belajar." Terlambatnya keterampilan ini bisa membuat mereka tertinggal dan kesulitan mengejar pelajaran lainnya.
Tanda-Tanda Anak Siap Membaca
Untuk membantu anak siap belajar membaca, orangtua sebaiknya mengenalkan buku dan memperkaya lingkungan dengan pengalaman literasi sejak dini. Berikut ini beberapa tanda kesiapan anak untuk membaca:
Anak Usia Balita (18 bulan)
Pada usia 18 bulan, anak mulai mengembangkan keterampilan komunikasi dasar dan fondasi literasi. Orangtua mungkin memperhatikan kemampuan anak dalam memperluas kosa kata, menunjuk gambar dalam buku, meniru suara atau kata, menikmati rima dan lagu, serta “berpura-pura” membaca. Tanda-tanda ini mengindikasikan bahwa anak sedang mengembangkan minat dan keterampilan pra-literasi yang penting.
Anak Pra-sekolah (4–5 tahun)
Pada usia ini, anak mulai menunjukkan tanda-tanda yang lebih kompleks, seperti kemampuan bercerita, minat dalam buku, pengenalan huruf, kesadaran fonologis, serta kemampuan mengikuti instruksi yang lebih panjang. Keterampilan ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk mulai memahami hubungan antara huruf dan bunyi, yang merupakan dasar dari fonik.
Anak TK (5–6 tahun)
Anak-anak di usia TK biasanya sudah memiliki kosa kata yang lebih luas, mampu bercerita sederhana, menunjukkan minat membaca awal, mengenali elemen cerita, dan mampu mengikuti petunjuk. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki dasar yang kuat untuk mengembangkan literasi lebih lanjut.
Cara Mendorong Perkembangan Membaca Anak
Tindakan sederhana orangtua dalam mengembangkan minat baca anak sangatlah berdampak besar. Sebagai contoh, membaca buku kepada anak-anak secara teratur dapat memperkaya kosa kata dan keterampilan membaca sejak dini. Sebuah riset menunjukkan bahwa membacakan buku kepada bayi bisa meningkatkan kemampuan kosakata dan keterampilan membaca bertahun-tahun kemudian.
Selain itu, menciptakan lingkungan membaca yang positif sangat membantu. Orangtua dapat mencoba membuat sudut baca nyaman di rumah atau rutin membawa anak ke perpustakaan untuk memilih buku.
"Bacaan yang menyenangkan akan membuat aktivitas membaca menjadi relaksasi dan momen damai bagi anak dan orangtua," ungkap Miller. Ia juga merekomendasikan aktivitas bermain yang melibatkan huruf atau bahkan berkreasi dengan boneka untuk menghidupkan cerita favorit anak.
Tanda Anak Membutuhkan Bantuan dalam Belajar Membaca
Meski perkembangan membaca merupakan proses bertahap, beberapa anak mungkin memerlukan bantuan lebih lanjut. Menurut Kathryn Starke, MS, konsultan literasi nasional, “Jika anak kesulitan mengingat hubungan antara huruf dan bunyi, kesulitan dalam mengurai kata, atau menghadapi tantangan dalam menulis, ini adalah tanda-tanda yang harus diperhatikan dan dikonsultasikan dengan guru atau tenaga kesehatan anak.”
Selain itu, statistik menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami tantangan dalam membaca lebih mungkin menghadapi kesulitan belajar di sekolah dan bahkan berisiko lebih besar putus sekolah. "Instruksi literasi sejak dini adalah faktor penting dalam perjalanan literasi anak," kata Starke.
Anak yang sudah mencapai usia 8 tahun (atau kelas tiga) diharapkan sudah memiliki kemampuan membaca yang kuat. Jika tidak, mereka mungkin tertinggal dalam memahami pelajaran lain yang mengandalkan kemampuan membaca.
Kesiapan anak dalam membaca tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang yang dimulai sejak bayi. Orangtua memiliki peran penting dalam mendorong minat dan perkembangan literasi anak dengan memperkenalkan buku dan mendukung pengalaman literasi sehari-hari. Memperhatikan tanda-tanda kesiapan anak untuk membaca dan memberikan dukungan yang tepat dapat mempermudah anak dalam belajar membaca dan meraih kesuksesan akademis di kemudian hari.