Gelandang Kreatif Indonesia Hadapi Jepang: Prof Haye, Nathan, Verdonk, Reijnders Adalah Kunci
Nama-nama jagoan di lini tengah Timnas Indonesia dalam menghadapi tekanan dari Jepang. Siapa saja mereka?
Timnas Jepang serius berlatih untuk menghadapi Timnas Indonesia dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tim Samurai Biru datang dalam keheningan yang menyelimuti Jakarta pada dini hari WIB, Senin (11/11/2024). Pada sore harinya, di tengah hujan yang rintik, beberapa pemain yang dilatih oleh Hajime Moriyasu melakukan sesi latihan di Lapangan A kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
-
Siapa pemain kunci Timnas Indonesia? Maarten Paes dinyatakan sebagai man of the match dalam pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Australia versi Bola.net. Kiper ini menjadi faktor kunci dalam pertandingan tersebut.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia? Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil meraih satu poin dari Australia.
Terlihat Yuto Nagatomo, Sakine Hiroki, Kosei Tani, Kota Takai, Ritsu Doan, dan Joel Chima Fujita. Namun, di mana pemain bintang lainnya dari Timnas Jepang?
Sebagian besar pemain yang berkarir di Eropa memilih untuk berlatih di hotel, dan keputusan ini tentunya telah mendapatkan persetujuan dari Hajime Moriyasu. Timnas Jepang dijadwalkan akan bertanding melawan Timnas Indonesia dalam matchday kelima Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada tanggal 15 November mendatang.
Tim Garuda Siap Beri Kejutan
Tim Garuda berkomitmen memberikan kejutan, meskipun hal tersebut tidak akan mudah untuk dicapai. Jika dilihat dari berbagai aspek, Tim Samurai Biru memang memiliki prestasi yang jauh lebih baik dibandingkan tuan rumah.
Timnas Jepang berada di peringkat ke-15 dalam daftar FIFA, sedangkan Timnas Indonesia berada di posisi ke-130. Dalam konteks Asia, Jepang menduduki peringkat pertama, sementara Indonesia berada di urutan ke-23.
Di Grup C, Tim Samurai Biru menunjukkan dominasinya dengan mengumpulkan 10 poin tanpa mengalami kekalahan dalam empat pertandingan, dengan rincian tiga kemenangan dan satu hasil imbang.
Sementara itu, Skuad Garuda terjebak di posisi kelima dengan hanya mengantongi tiga poin dari tiga kali imbang dan satu kekalahan. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pasukan Shin Tae-yong bertekad untuk menciptakan kejutan.
Kekalahan 1-2 dari China pada laga terakhir di Grup C semakin memperkuat tekad PSSI untuk meraih tiga poin atau setidaknya hasil imbang saat melawan Jepang.
Dalam upaya menghadapi Timnas Jepang, PSSI terus memantapkan persiapan, termasuk mempercepat proses naturalisasi Kevin Diks. Bek andalan dari FC Copenhagen ini dipastikan sudah bisa tampil saat kontra Jepang.
"Alhamdulillah Kevin Diks akhirnya dipastikan dapat bermain memperkuat Timnas Indonesia saat Skuad Garuda menjamu Jepang 15 November 2024," ungkap Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
Adu Kuat Lini Tengah
Anak-anak Matahari Negeri Terbit dipastikan akan merasakan suasana 'neraka' di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, yang akan dipenuhi oleh suporter fanatik dari tuan rumah.
Sebagai pelatih, Shin Tae-yong tentunya telah menyiapkan susunan pemain terbaiknya, dan hasil pertandingan ini akan sangat tergantung pada siapa yang akan mengisi posisi di lini tengah.
Meskipun belum ada kepastian, ada beberapa nama yang berpotensi besar untuk mengemban tugas berat di lini tengah Timnas Indonesia guna menahan gempuran dari tim Jepang. Siapa saja mereka?
Prof Haye Adalah Kunci
Nama pertama yang seharusnya jadi prioritas adalah Thom Haye. Shin Tae-yong diharapkan tidak lagi mencadangkan playmaker berusia 29 tahun ini, seperti yang terjadi saat melawan China, yang berakhir dengan kekalahan 1-2.
Dalam menghadapi Jepang, yang juga mengandalkan serangan dari lini tengah, Thom Haye bisa menjadi solusi yang tepat. Gelandang serang dari Almere City ini tidak hanya handal dalam duel di berbagai situasi, tetapi juga memiliki banyak ide untuk memberikan umpan-umpan terobosan.
Selain itu, keunggulan Thom Haye adalah keberaniannya untuk mengambil keputusan dengan melakukan tembakan spekulatif dari luar kotak penalti lawan, terutama saat para penyerang mendapatkan pengawalan yang ketat.
Apakah Anda masih ingat ketika ia mencetak gol ke gawang Timnas Filipina di ronde kedua dan juga ke gawang China? Dua gol yang luar biasa tersebut menunjukkan bahwa Thom Haye lebih dari sekadar gelandang biasa. Karena itu, dia mendapatkan julukan 'profesor' karena kemampuannya yang luar biasa di lapangan.
Nathan Pendamping Prof Haye
Secara kreativitas, Nathan Tjoe-A-On mungkin belum sebanding dengan Thom Haye. Namun, jika berbicara tentang determinasi dan stamina, tidak ada yang berani meragukan kemampuan jagoan berusia 22 tahun ini.
Perhatikan bagaimana dia berjuang melawan tim dari China. Sepanjang pertandingan, pemain yang membela Swansea City ini tampil tak tergantikan, berjuang dengan semangat seperti seekor serigala yang tak kenal menyerah.
Jepang jelas menyadari bahwa mereka akan menghadapi seorang gelandang yang memiliki keberanian dan kemampuan yang sangat baik, baik sebagai penyerang maupun sebagai pemain bertahan.
Dalam situasi permainan yang terbuka maupun saat bertahan, Nathan Tjoe-A-On adalah sosok yang sangat cocok. Itulah alasan mengapa pemain pendiam dengan wajah dingin ini sering kali menjadi pilihan utama bagi pelatih STY.
Calvin Verdonk di Sisi Kiri
Dalam skema 3-4-3 yang diterapkan oleh Shin Tae-yong, dua pemain sayap yang dapat diturunkan adalah Eliano Reijnders di sisi kanan dan Calvin Verdonk di sisi kiri.
Keduanya memiliki kecepatan yang sangat baik, serta insting dan naluri menyerang yang tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan dalam permainan.
Eliano Reijnders dan Calvin Verdonk tidak hanya berperan sebagai pemain sayap, tetapi juga mampu bergerak masuk ke area tengah untuk memberikan dukungan kepada Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On.
Ini sangat penting terutama saat tim dalam posisi tertekan, karena mereka dapat membantu melakukan tekanan kepada lawan. Bagaimana pendapat sahabat Bola.com mengenai strategi ini?