Mukti Ali Raja Blak-blakan, Mengaku Dipaksa Jadi Pelatih oleh Bambang Nurdiansyah
Merdeka.com - Bola.com, Jakarta - Mukti Ali Raja mengaku keputusannya menjadi pelatih adalah atas desakan Bambang Nurdiansyah. Ia menceritakan bahwa ada perbedaan antara melatih dan menjadi pemain sepak bola.
Pada awal 2018, pemandangan sesi latihan Timnas Indonesia U-19 di lapangan ABC, Senayan, tampak ada yang berbeda dari biasanya. Sosok tinggi besar berambut gondrong ikut memberikan instruksi dari pinggir lapangan. Dia adalah Mukti Ali Raja.
Mukti Ali Raja mengaku bangga sekaligus tertantang dengan peran barunya. Menurutnya, kesempatan berada di staf kepelatihan Timnas Indonesia akan membuatnya lebih mudah dan lebih banyak belajar.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia U-19? Serangkaian persiapan matang sudah dilakukan oleh pelatih Indra Sjafri dalam jenjang waktu yang cukup lama.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia U-20? Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, memimpin latihan dengan fokus pada peningkatan taktik dan fisik para pemain.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia U-20 ? Pelatih Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan dalam susunan pemainnya setelah kemenangan 2-1 atas Timnas Argentina U-20, dengan I Wayan Artha Wiguna, Rahmat Syawal, Mauori Ananda Yves, Marselinus Ama Ola, dan Muhammad Ragil sebagai starter.
"Ini tantangan yang jelas berbeda dibandingkan di klub. Tentu saya senang dan bangga. Saya bisa belajar banyak dari Coach Bima dan pelatih lain di sini. Saya bisa belajar banyak dari mereka," ujar Mukti Ali Raja setelah sesi latihan Timnas Indonesia U-19 berakhir.
Tiga tahun berlalu, Mukti Ali Raja kini menjadi pelatih kiper Persita Tangerang, tim yang dulu juga pernah dibelanya. Perjalanan menuju karier kepelatihan yang diembannya ternyata cukup unik.
Pria yang mengawali kariernya di sepak bola sebagai seorang gelandang itu mengatakan, sempat berpikir keras mengenai kesibukan apa yang akan ia lakukan pascapensiun sebagai pemain. Hingga pada akhirnya, ia mendapatkan pencerahan dari Bambang Nurdiansyah.
"Sebenarnya kan pilihan seperti itu memang kembali ke kitanya lagi. Saya selalu menimbang, memikirkan matang-matang, dan terbuka kepada siapapun yang kasih masukan," kata Mukti Ali Raja.
"Orang yang memaksa saya (menjadi pelatih) adalah coach Bambang Nurdiansyah," ujarnya lagi.
Kendati demikian, proses dari mantan pemain menjadi pelatih tidaklah semudah yang ada di bayangan eks kiper Persija Jakarta tersebut. Ia pun harus 'belajar' dari Bambang Nurdiansyah selama dua musim.
"Oh iya, memang proses melatih itu susah. Menjadi pelatih berbeda dengan pandangan orang. Kalau orang yang nonton bola seperti biasa kan hanya bisa menyalahkan, memuji. Sementara kita harus menganalisa, menemukan masalah, mengobatinya," kata Mukti Ali Raja menambahkan.
Tak Bisa Menolak Tawaran Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-19
Pelatih Kiper Persita Tangerang, Mukti Ali Raja saat menemani anaknya mengikuti seleksi MIlo “Road to Barcelona” di International Sports Club, Cirendeu, (15/7/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)Mukti Ali Raja menceritakan, pemanggilan Timnas Indonesia U-19 dirasa sangat mendadak. Oleh karena itu, ia merasa beruntung Bambang Nurdiansyah pernah memaksanya jadi pelatih kiper.
"(Pemanggilan Timnas Indonesia U-19) Itu sifatnya mendadak. Jadi ada untungnya ketika coach Bambang mengarahkan saya jadi pelatih kiper, sebab kalau tidak, ya tidak ada bekal melatih," ujar Mukti Ali Raja.
Kesan mendadak tak membuat nyali Ali menciut. Ia justru senang karena dipercaya oleh negara merupakan kebanggaan yang tak bisa diukur oleh materi.
Ketika namanya dipanggil sebagai pelatih kiper Timnas Indonesia U-19, Mukti Ali Raja sedang bersama Persita. Tapi ia tak bisa menolak tawaran melatih Aqil Savik dkk.
"Ini pilihannya buat negara, ya apa boleh buat? Siap enggak siap ya harus maju. Kalau dibilang siap, ya enggak juga, tapi karena panggilan negara ya tetap harus berangkat," kata Mukti Ali Raja lagi.
Pelajaran Berharga dari Luis Milla
Pelatih kiper Timnas Indonesia U19, Mukti Ali Raja saat mendampingi Timnas Indonesia U19 berlatih di Lapangan A,B,C, Senayan, Jakarta (18/2/2018). Latihan ini merupakan persiapan mengikuti Piala Asia. (Bola.com/Nick Hanoatubun)Mukti Ali Raja tidak lama membantu Timnas Indonesia U-19. Terhitung pascapertandingan persahabatan kontra Jepang, ia tak melanjutkan kiprahnya.
Akan tetapi, banyak hal berharga yang ia dapatkan selama tiga pekan bersama Luis Milla. Filanesia, filosofi sepak bola Indonesia, jadi sesuatu yang paling berkesan buat dirinya.
"Keuntungannya di situ saya bisa praktik langsung, saya join dengan Luis Milla cs. Ada bahan materi latihan, yang kita kenal dengan istilah Filanesia," kata Mukti Ali Raja lagi.
"Waktu itu saya belum tahu. Tapi tiga Minggu saya praktik langsung materinya, begitu saya kursus, 'Oh ini yang namanya Filanesia'."
"Dengan kondisi saya yang masih minim pengalaman, saya selalu melecut diri saya (untuk menambah pengalaman). Walaupun saya hanya sampai friendly match lawan Jepang saya out dari Timnas, saya pikir itu adalah pengalaman berharga, tiga pekan bersama Luis Milla, dengan materi Filanesia, itu adalah hal yang sangat berguna," tegas Mukti Ali Raja.
Sumber: YouTube/Persita Tangerang Official
Video
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.
Baca SelengkapnyaLuluk Sofiatul Jannah alias Luluk Nuril, selebgram Probolinggo yang viral karena memarahi seorang siswi SMK berhasil lolos dari ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaSaksi tim Ganjar-Mahfud bernama Mukti Ahmad mengungkapkan, dirinya melihat ASN dan kepala desa dan ASN senam oke gas memakai baju biru.
Baca SelengkapnyaProses praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang mulai berjalan di pengadilan tidak akan menghentikan proses penyidikan.
Baca SelengkapnyaMediasi yang dipimpin oleh Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana berlangsung sejak pukul 10:00 WIB.
Baca SelengkapnyaKetua MKD DPR RI, Nazarudin Dek Gam mengatakan, pihaknya memberikan sanksi berupa teguran tertulis kepada Nuroji.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.
Baca SelengkapnyaJimly memahami semua keresahan para pelapor terhadap dugaan pelanggaran etik para Hakim MK
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBripka Nuril Huda, suami dari Luluk Sofiatul Jannah, ikut terkena imbas akibat ulah sang istri.
Baca Selengkapnya