MKD Sanksi Ringan Anggota Komisi X DPR Nuroji Buntut Sebut Pemain Timnas Indonesia Bukan ‘Akamsi’
Ketua MKD DPR RI, Nazarudin Dek Gam mengatakan, pihaknya memberikan sanksi berupa teguran tertulis kepada Nuroji.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memutuskan, anggota Komisi X DPR Nuroji terbukti melanggar kode etik terkait pernyataannya bahwa pemain Timnas Indonesia bukan 'anak kampung sendiri' saat rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI beberapa waktu lalu.
Ketua MKD DPR RI, Nazarudin Dek Gam mengatakan, pihaknya memberikan sanksi berupa teguran tertulis kepada Nuroji.
"Terbukti melanggar kode etik DPR RI dan diberikan sanksi ringan berupa teguran tertulis," kata Dek Gam usai memimpin sidang di Ruang Sidang MKD DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).
Dia mengatakan, pengadu atas nama Yayan Setiadi yang merupakan pelajar atau mahasiswa mengadukan Nuroji atas dugaan pelanggaran Pasal 281 ayat (2) UUD 1945.
Pasal itu berbunyi, “Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif".
Dia menyebut, putusan itu pun sudah dilayangkan kepada Nuroji yang menghadiri sidang MKD DPR RI secara langsung.
"Hari ini langsung berlaku," jelas dia, dilansir Antara.
Nuroji Akui Salah
Sementara itu, Wakil Ketua MKD DPR RI Agung Widyantoro mengatakan, Nuroji selaku teradu telah mengakui kesalahannya dari pernyataan yang dilontarkannya tersebut.
"Dan tadi sudah diakui oleh teradu. Dari pengakuan itulah berarti teradu merasa bersalah," ucapnya.
Dia menuturkan bahwa pernyataan Nuroji menggunakan diksi dan narasi yang menyiratkan perasaan tidak terlalu bangga dengan kemenangan tim nasional (Timnas) Indonesia yang notabene banyak pemain naturalisasi di dalamnya.
"Jadi mencoba untuk membuat diferensiasi ya, perbedaan antara anak kampung sendiri dan yang sudah dinaturalisasi," kata Agung.
Menurut dia, naturalisasi pemain Timnas merupakan keputusan yang telah diambil oleh pemerintah, sehingga sudah sepatutnya mendapat dukungan pula dari parlemen.
"Jadi ini menjadi kebijakan yang tentu kita harus kita amankan bersama-sama, dan ini juga demi, selain harkat martabat kehormatan DPR maupun anggota, ini juga demi untuk kita menyemangati Timnas kita yang saat ini sedang meraih prestasi puncak," tuturnya.
Singgung Prabowo
Terlebih, lanjut dia, ada niat pula Presiden Prabowo Subianto untuk lebih memperkuat Timnas Indonesia.
"Dan Insya Allah kita doakan sampai dengan akhir nanti kemenangan yang maksimal seperti harapan presiden kita," ucapnya.
Untuk itu, dia menilai apabila anggota dewan memiliki pandangan berbeda, semestinya dapat menggunakan diksi ataupun narasi yang lebih bijak dan tidak menjatuhkan.
"Karena mereka lagi senang, lagi semangat, jangan menurunkan semangat itu," kata dia.
Saat rapat kerja dengan Kemenpora pada pada Selasa (18/9), Nuroji mengaku tidak terlalu bangga dengan penampilan Timnas Indonesia akhir-akhir ini. Sebab, pemain Timnas Indonesia bukan akamsi atau anak kampung sendiri.
"Jujur saja saya tidak terlalu bangga dan euforia dengan kemenangan-kemenangan PSSI (Timnas). Karena yang main bukan akamsi, anak kampung sendiri," katanya.