Ini Sosok Peter Gontha, Mantan Dubes Polandia yang Malu karena Timnas Banyak Pemain Naturalisasi
Mantan Dubes Polandia mengatakan jika keputusan PSSI untuk mengambil pemain keturunan Belanda itu dinilai merendahkan martabat bangsa.
Baru-baru ini viral sebuah unggahan dari mantan Dubes Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha yang mengaku malu dengan banyaknya pemain naturalisasi yang didatangkan oleh PSSI.
Mantan Dubes sekaligus pengusaha itu mengatakan jika keputusan PSSI untuk mengambil pemain keturunan Belanda itu dinilai merendahkan martabat bangsa.
Unggahan tersebut viral di media sosial dan memancing perdebatan dari para pendukung Timnas. Lantas, siapa sebetulnya sosok Peter Gontha? Berikut ini merdeka.com memberikan informasinya untuk Anda.
Siapa Peter Gontha?
Peter Gontha memiliki nama lengkap Peter Frans Gontha. Ia adalah mantan Duta besar Indonesia untuk Polandia dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Gontha adalah anak dari pasangan V Willem Gontha dan Alice yang lahir pada tanggal 4 Mei 1948 di Semarang.
Ia juga dikenal sebagai penggagas festival musik “Java Jazz Festival”. Sebelum menjadi Dubes, Gontha pernah menempuh pendidikan akuntansi di Praehap Institute Belanda dengan biaya dari beasiswa Shell.
Selain itu, Gontha pernah juga menjadi karyawan Citibank new York, bahkan berhasil menjadi Vice President American Express Bank lingkup Asia. Di sisi lain, Gontha juga dikenal sebagai seorang pengusaha.
Pria berusia 76 tahun itu juga pernah mendapatkan julukan “Rupert Murdoch Muda Indonesia” di tahun 1990. Julukan itu didapatkan karena kesuksesannya dalam berbisnis.
Selanjutnya, ia juga mendapatkan julukan lain yaitu “Donald Trump Indonesia” karena ia pernah membawa sebuah acara berjudul The Apprentice Indonesia yang tayang di Indosiar pada tahun 2005.
Kontroversi tentang Pemain Naturalisasi
Beberapa poin yang disinggung oleh Gontha dalam unggahan di akun Instagram pribadinya merupakan wujud dari rasa galau karena melihat pemain Tim Nasional Indonesia yang mayoritas dihuni oleh pemain keturunan Belanda.
Gontha bahkan menuliskan bahwa ia malu saat PSSI mengambil 9 pemain naturalisasi dan hanya sedikit sekali menyisakan pemain lokal.
Bahkan, Gontha menuliskan jika ia lebih memilih untuk kalah dengan terhormat ketimbang harus menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa.
“Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat dari pada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa? (saya malu),” tulis Peter Gontha dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @petergontha.
Dalam kalimat terakhirnya, Gontha menuliskan jika unggahan tersebut bermula ketika ia mendapatkan ejekan dari seorang teman asingnya yang mencemooh PSSI.
“Saya marah karena diejek oleh seorang teman asing saya, yang saya usir dari kantor saya karena mencemoohkan PSSI,” pungkas Gontha.