Pelatih Timnas Australia Graham Arnold Mendadak Mundur, Gara-Gara Gagal Kalahkan King Indo?
Performa Timnas Indonesia membuat Australia kehilangan pelatihnya.
Timnas Australia sedang menghadapi situasi sulit. Dalam konteks ini, Graham Arnold memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala. Keputusan ini menunjukkan bahwa hasil satu poin dari dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dianggap sangat mengecewakan.
Federasi sepak bola Australia mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa Graham harus melepaskan posisinya. Meskipun tidak menjelaskan secara rinci penyebab utama, hasil imbang 0-0 melawan Timnas Indonesia mungkin menjadi faktor yang paling berdampak.
Hal ini wajar, mengingat Timnas Australia seharusnya memiliki keunggulan saat menghadapi Timnas Indonesia dalam laga kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sebelumnya, Tim Negeri Kanguru juga mengalami kekalahan memalukan 0-1 di kandang sendiri melawan Bahrain.
Posisi dalam Bahaya
Akibatnya, posisi Timnas Australia kini terancam tidak bisa lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Dalam dua pertandingan mendatang, Mathew Ryan dan rekan-rekannya akan menghadapi tantangan berat, yaitu menjamu Tiongkok dan bertandang ke Jepang.
Sebagaimana diketahui, Graham Arnold telah menjabat sebagai pelatih Timnas Australia selama dua periode. Ia kembali mengambil alih sebagai pelatih sejak Agustus 2018, mengulangi masa kepemimpinannya yang sebelumnya berlangsung pada 2006-2007. Berikut adalah pernyataan lengkap dari pria berusia 61 tahun tersebut, yang dapat ditemukan di situs resmi federasi sepak bola Australia:
Ulasan Lengkap
"Menjadi pelatih tim nasional Australia merupakan puncak dari perjalanan karier saya, dan saya merasa sangat terhormat telah berada di posisi ini. Saya merasa bangga dengan semua yang telah dicapai oleh tim, baik dalam hal penemuan maupun pengembangan bakat, serta pencapaian sejarah di tingkat internasional. Setelah mempertimbangkan dengan matang, saya yakin saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada pemimpin baru yang lebih energik untuk membawa tim ini ke depan. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain, staf, federasi, dan semua penggemar yang telah memberikan dukungan yang luar biasa".
"The Subway Socceroos memiliki masa depan yang cerah, dan saya percaya mereka akan terus berada di jalur yang benar. Selama 40 tahun saya terlibat dalam dunia sepak bola Australia, dan enam tahun terakhir saya menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional. Setelah pertandingan melawan Indonesia, saya menyadari bahwa saya harus mengambil beberapa keputusan, dan setelah merenung, saya merasa inilah saatnya untuk melakukan perubahan, baik untuk diri saya maupun untuk tim nasional Australia. Saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri demi kebaikan negara, para pemain, dan sepak bola Australia. Saya telah memberikan segalanya selama menjabat sebagai pelatih, dan saya sangat bangga dengan pencapaian yang telah diraih bersama. Saya telah menyaksikan perkembangan tim nasional, para pemain, dan semua yang terlibat, yang membuat kami selalu bersatu dan menjadi modal yang luar biasa ketika kami berhasil mencetak rekor di Qatar. Saya sangat berterima kasih kepada semua orang, terutama komunitas sepak bola Australia, yang telah menemani saya dalam perjalanan enam tahun terakhir ini, dan saya berharap tim ini akan terus berprestasi. Semoga Timnas Australia sukses dalam perjalanan kualifikasi Piala Dunia 2026."