Puncak Kekecewaan Neymar Pergi dari Al Hilal Terungkap, Ternyata ini Penyebabnya
Kekecewaan yang mendalam menyelimuti perpisahan Neymar dengan Al Hilal, di mana banyak pihak merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai.

Setelah pengumuman mengenai pemutusan kontraknya dengan Al-Hilal, Neymar Jr merasakan campuran penyesalan dan kekecewaan. Pada malam Senin waktu setempat, Al-Hilal secara resmi mengumumkan kepergian Neymar Jr setelah ia hanya bermain dalam tujuh pertandingan selama lebih dari 1,5 tahun, dengan catatan satu gol dan dua assist.
"Klub dan Neymar sepakat untuk mengakhiri hubungan kontrak secara bersama-sama. Klub mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Neymar atas segala kontribusinya selama membela Al Hilal serta mendoakan kesuksesan di perjalanan kariernya selanjutnya," demikian bunyi pernyataan resmi dari klub. Beberapa saat setelah itu, Neymar pun mengunggah pesan perpisahan di media sosialnya.
"Untuk semua anggota Al Hilal, untuk para penggemar, terima kasih! Saya telah memberikan segalanya untuk bermain dan berharap kita bisa memiliki momen yang lebih baik di lapangan bersama... Kepada masyarakat Arab Saudi, terima kasih telah memberi saya dan keluarga saya rumah serta pengalaman baru. Saya kini mengenal orang-orang Saudi yang sebenarnya, dan memiliki teman seumur hidup. Saya selalu merasakan cinta dan gairah kalian terhadap sepak bola. Saya akan mengikuti perjalanan klub dan negara kalian hingga 2034. Masa depan kalian akan luar biasa, banyak hal istimewa sedang terjadi dan saya akan selalu mendukung kalian," tulis bintang asal Brasil tersebut.
Ketegangan Neymar dengan Jorge Jesus

Namun, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh UOL, Neymar tidak merasa menyesal atas kepergiannya dari klub tersebut. Pemain berusia 32 tahun ini mengaku merasa sakit hati dengan perlakuan yang diterimanya dari mantan pelatih, Jorge Jesus, terutama mengenai penanganan cedera pada lutut kirinya.
Jorge Jesus, yang terikat oleh kuota pemain asing dalam timnya, tidak memasukkan Neymar ke dalam daftar pemain yang dapat berpartisipasi dalam Saudi Pro League. Hal ini membuat Neymar terpaksa menyaksikan pertandingan dari pinggir lapangan, padahal ia merasa masih mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi timnya.
Kecewa

Puncak kekecewaan Neymar terjadi setelah wawancara pelatih Jorge Jesus yang menyinggung tentang performanya di lapangan. "Neymar tidak bisa lagi bermain di level yang biasa kita lihat. Situasi menjadi sulit baginya, sayangnya," ungkap pelatih asal Portugal tersebut.
Komentar yang disampaikan oleh Jesus sangat menyakitkan bagi Neymar, yang telah berusaha keras untuk kembali ke performa terbaiknya, meskipun ia menyadari bahwa kondisi fisiknya belum sepenuhnya pulih. Kekecewaan yang mendalam inilah yang akhirnya mendorong Neymar untuk memutuskan hengkang. Ia merasa diperlakukan tidak adil dan dipermalukan, sehingga memilih untuk mencapai kesepakatan dengan Al Hilal guna mengakhiri kontraknya lebih cepat.
Sumber: Footmercato