Strategi Agar Timnas Indonesia Dapat Mengatasi Arab Saudi: Fokus pada Mohamed Kanno.
Ronny Pangemanan membeber analisisnya ihwal kekuatan Arab Saudi yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pengamat sepak bola, Ronny Pangemanan, membeber analisisnya ihwal kekuatan Arab Saudi yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026. Ropan, sapaan karibnya, menilai bahwa kekuatan Arab Saudi ada di lini tengah mereka.
Menurut Ropan, di lini serang mereka, Arab Saudi memang memiliki pemain-pemain tajam macam Salem Al-Dawsari, Firas Al-Buraikan, dan pemain-pemain lain. Namun, sejatinya, kekuatan The Green Falcons ada di sektor ruang mesin mereka, terutama di sosok Mohamed Kano.
-
Bagaimana strategi Timnas Indonesia melawan Arab Saudi? 'Kami juga menyadari bahwa mereka memiliki pemain-pemain berkualitas di Eropa, tetapi kami akan memberikan yang terbaik di lapangan,' tambahnya.
-
Bagaimana cara Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi? Untuk mengalahkan Arab Saudi, Shin Tae-yong tentunya telah mempersiapkan berbagai strategi dan susunan pemain terbaiknya, termasuk bek dan penyerang sayap yang paling mematikan.
-
Apa target Timnas Indonesia saat lawan Arab Saudi? 'Yang pasti, targetnya adalah meraih hasil yang baik. Saya akan berusaha sebaik mungkin, karena saya bukan Tuhan,' kata Shin Tae-yong.
-
Apa target Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Arab Saudi? Mengenai target dalam pertandingan melawan Arab Saudi, Shin Tae-yong mengungkapkan pandangannya yang realistis dengan menetapkan sasaran meraih satu poin.
-
Apa yang menjadi target Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi? 'Kami tentu menargetkan hasil yang baik, dan kami akan berusaha sekuat tenaga, tetapi saya bukan Tuhan jadi saya tidak bisa memprediksi,' kata pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. 'Namun, ingatlah bahwa bola itu bundar, sehingga situasi bisa berubah dan tidak ada yang bisa memastikan. Kami akan berusaha seoptimal mungkin,' tambahnya.
-
Bagaimana cara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia harus bermain dengan hati-hati, mengingat Arab Saudi pasti akan berusaha keras meraih kemenangan karena bertanding di kandang sendiri.
"Ia harus diperhatikan oleh Thom Haye atau Nathan Tjoe-A-On. Atau juga Ivar Jenner. Sebagai pemain box to box, Nathan, yang dianggap kuat merebut bola, pasti akan ditugaskan bisa mengatasi pergerakan Mohamed Kanno," ucap Ropan, dalam kanal youtube Bung Ropan.
"Mohamed Kanno ini pemain yang berbahaya. Umpan-umpannya yang mengarah ke Salem Al-Dawsari dan Firas Al-Buraikan. Karenanya, harus terus dipersempit ruang geraknya," ia menambahkan.
Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada laga pertama mereka di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C. Pertemuan antara kedua tim ini akan digelar di Stadion King Abdullah Sports City Jeddah, 5 September 2024.
Laga ini akan menjadi pertarungan antara David dan Goliath. Indonesia, yang berada di posisi underdog, bakal menghadapi Arab Saudi, yang memiliki reputasi lebih mentereng.
Salah satu andalan di skuad Arab Saudi saat ini adalah Mohamed Kanno. Kanno merupakan gelandang pengatur permainan The Green Falcons.
Kanno sendiri sudah banyak makan asam garam bersama Arab Saudi. Sejauh ini, pemain berusia 29 tahun tersebut sudah 53 kali memperkuat Arab Saudi. Ia mencetak tiga gol dan satu assist dalam 3.603 menit bermain tersebut.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Gelandang yang Bergaya Modis
Ropan menjelaskan bahwa gelandang-gelandang dari Arab Saudi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan gelandang Irak, yang pernah dihadapi oleh Skuad Garuda. Ia menambahkan bahwa Mohamed Kanno dan rekan-rekannya tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik. "Mereka memiliki gaya permainan yang lebih stylish, mirip dengan permainan Eropa, dengan penguasaan bola yang baik. Mereka lebih tenang," ungkap Ropan. "Oleh karena itu, mereka sering kesulitan saat berhadapan dengan tim yang memiliki kecepatan tinggi, yang bermain dengan strategi menunggu dan mengandalkan serangan balik, seperti yang diperlihatkan oleh Thailand," tambahnya. (Bola.net/Dendy Gandakusumah)