STY Marahi Para Pemain Timnas Indonesia saat Lawan Bahrain Gara-Gara Sepatu Bola, Begini Ceritanya
Shin Tae-yong pernah menunjukkan kemarahan kepada pemain Timnas Indonesia akibat kesalahan dalam pemilihan sepatu yang digunakan.
Dalam sebuah cerita menarik, kitman Timnas Indonesia, Muhni, berbagi pengalaman tentang Shin Tae-yong. Ia menceritakan bagaimana Shin Tae-yong pernah menunjukkan kemarahannya kepada pemain Timnas Indonesia akibat kesalahan dalam pemilihan sepatu.
Kejadian ini berlangsung saat Skuad Garuda bertandang ke markas Bahrain dalam rangka Kualifikasi Piala Dunia 2026 baru-baru ini. Pada saat itu, Shin Tae-yong melihat bahwa ada pemain yang tidak mengenakan seragam yang telah ditentukan.
“Waktu di Bahrain itu kan pemain harus seragam, pakai sepatu yang sama semua. Mereka pemain itu ada yang tidak bawa, jadi coach Shin Tae-yong marah,” ungkap Muhni dalam siniar YouTube Bola Akmal.
“Ini harus seragam Timnas. Kita juga harus bantu sponsor juga. Itu kan dari sponsor. Semua dimarahi.”
Hanya tiga pemain yang mengenakan sepatu seragam
Menurut Muhni, para ofisial Timnas Indonesia secara rutin menginformasikan kepada pemain mengenai seragam atau perlengkapan yang perlu dibawa ketika mereka menerima panggilan.
Informasi tersebut disampaikan melalui grup aplikasi percakapan yang digunakan oleh anggota Timnas Indonesia. Namun, ada kalanya pemain tidak dapat membawa perlengkapan yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pemain berasal dari berbagai negara dan masing-masing memiliki agenda atau kendala yang berbeda.
"Hampir semua dimarahin minus tiga pemain itu (Thom Haye, Jay Idzes, dan Sandy Walsh)," ungkap Muhni.
"Kan sebelumnya sudah di-share di grup ya, bahwa harus pakai ini, harus dibawa. Pemain dari klub mungkin ke mes lagi kan susah atau buru-buru. Jadi mereka enggak bawa," tambahnya, menjelaskan situasi yang sering terjadi dalam tim.
Denda akibat pelanggaran disiplin
Dalam tim nasional Indonesia, pelatih Shin Tae-yong memberlakukan sistem denda bagi setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh para pemain. Setiap keterlambatan dalam kehadiran pemain pada agenda tim akan dikenakan denda sebesar Rp500 ribu.
"Telat makan, telat latihan, kegiatan meeting, pokoknya kegiatan-kegiatan Timnas Indonesia (dapat denda)," ungkap Muhni.
Selain itu, denda yang terkumpul akan dikelola oleh asisten pelatih. "Dendanya itu kumpulin sama asisten. Nanti kalau sudah terkumpul dijadikan sumbangan ke panti asuhan atau ke mana. Dia sama saya sering tanya (soal panti asuhan) di mana untuk kasih sumbangan," lanjut Muhni.