Trio Bhayangkara FC yang Bakal Hadirkan Mimpi Buruk Bagi Persiraja di BRI Liga 1

Merdeka.com - Bola.com, Jakarta - Duel sengit akan tersaji dalam pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022, antara Bhayangkara FC melawan Persiraja Banda Aceh di Stadion Indomilk Arena, Minggu (29/8/2021) malam. Bhayangkara FC merupakan tim papan atas, meladeni Persiraja yang masih berstatus sebagai debutan di Liga 1.

Banyak pihak jelas akan lebih banyak menjagokan The Guardians (julukan Bhayangkara FC) di atas kertas lebih diunggulkan atas Persiraja. Terutama melihat kualitas skuad yang dimiliki, serta tren mereka yang apik di kompetisi.

Deretan pemain beken di Bhayangkara FC, ikut menjadi pembedanya. Materi tim Bhayangkara FC tidak mengalami banyak perubahan, sehingga kyalitas dan pengalaman mereka tak perlu diragukan lagi untuk membuat ancaman untuk Persiraja.

Seperti biasa Bola.com memiliki ulasan menarik tentang siapa saja pemain yang bakal menjadi ancaman serius dari Bhayangkara FC. Kualitas yang dimiliki para pemain ini akan membawa dampak besar bagi performa anak asuh Paul Munster.

Siapa saja mereka? Berikut tiga pilar Bhayangkara FC yang diprediksi bakal menghadirkan mimpi buruk untuk Persiraja:

 

Anderson Salles

Bek Bhayangkara FC, Anderson Salles, mengontrol bola saat melawan Perseru Badak Lampung FC pada laga Liga 1 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (16/8). Bhayangkara FC takluk 0-1 dari Badak Lampung FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pemain belakang asal Brasil yang kembali reuni dengan The Guardians di musim 2021/2022. Ia tercatat pernah berseragam Bhayangkara FC di Liga 1 2019, meski sempat kembali ke Brasil selama pandemi COVID-19.

Soal kemampuan sebagai benteng pertahanan yang komplet tak perlu diragukan lagi. Punya tinggi 181 cm dengan badan gempal, jadi modal dalam menghalau serangan lawan.

Anderson Salles juga sangat piawai dalam mengeksekusi bola mati, khususnya tendangan bebas. Sudah banyak gol yang ia ciptakan dari proses free kick.

Ia dikenal punya kualitas tendangan geledek jarak jauh, yang sering membuat kiper lawan terperangah. Salles akan kembali menjadi tumpuan dan andalan di sektor belakang timnya dalam mengarungi kompetisi nanti. Gawang Persiraja bakal terancam jika harus menghadapi situasi tendangan bebas dari Salles.

 

Evan Dimas

Evan Dimas - Pemain langganan Timnas Indonesia ini tak perlu lagi diragukan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar. Gelandang yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 musim 2017 ini memiliki nilai pasar mencapai Rp5,65 miliar. (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Gelandang terbaik di Indonesia saat ini dan menjadi nyawa permainan Bhayangkara FC. Dengan jam terbang serta kemampuannya sejak menjadi bintang di Timnas indonesia U-19 era Indra Sjafri.

Pemain asal Surabaya ini juga merupakan kepingan kesuksesan Bhayangkara FC saat nenjuarai Liga 1 musim 2017. Perannya sangat vital sebagai gelandang jangkar dan mengatur serangan.

Evan Dimas dibekali skill menawan dalam membawa bola atau pergerakan tanpa bolanya. Ia akan mudah melewati banyak pemain lawan jika tak mendapat pengawalan ketat.

Selain itu, keistimewaan Evan Dimas ada pada determinasi membantu penyerangan dilengkapi kemampuan tendangan dari lini kedua dan umpan akurat. Lini tengah Persiraja perlu memberikan perhatian ekstra untuk Evan Dimas jika tidak ingin terkena sihirnya.

 

Ezechiel N'Douassel

Ezechiel N'Douassel - Mantan striker andalan Persib Bandung ini juga memiliki nilai pasar yang sama dengan Renan yakni Rp5,21 miliar. Kini bersama Bhayangkara FC pemain asal Chad itu menjadi andalan The Guardians untuk merobek jala lawan. (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bomber Bhayangkara FC sarat akan pengalaman yang didukung postur badan yang tinggi dan kuat, dan sudah teruji di kompetisi Liga Indonesia. Karena menjadi tahun keempatnya berkarier, meski sebelumnya membela Persib Bandung.

Dua musim ia berkostum Maung Bandung, pemain asal Chad tersebut kemudian hijrah ke Bhayangkara FC. Ezechiel langsung menjadi andalan bagi barisan depan The Guardians mulai musim 2020, termasuk di ajang Piala Menpora 2021 kemarin.

Meski perjalanan Bhayangkara Solo FC terhenti di penyisihan grup, Ezechiel N'Douassel tetap menjadi pilihan utama lini depan. Keistimewaannya adalah jago dalam duel bola udara dan naluri mencetak gol yang tinggi sebagai predator di kotak penalti.

Dalam racikan permainan Paul Munster, ia bakal kembali dipersiapkan untuk menjadi ujung tombak The Guardians di BRI Liga 1. Khususnya untuk laga pertama melawan Persiraja, ia akan menjadi momok menakutkan bagi pertahanan Persiraja. (mdk/)