Rangkuman Pagi

Merasa prihatin dengan kejahatan penembakan yang menimbulkan korban jiwa, 2 murid SMA Negeri 3 Kota Semarang, Jawa Tengah membuat rompi anti peluru. Rompi ini terbuat dari sabut kelapa dan fiber glass. Rompi ini telah diuji oleh TNI serta Polri dan hasilnya pun sangat memuaskan.

Kedua siswa berprestasi ini adalah Muhammad Iqbal Fauzi, kelahiran Klaten 29 januari 1999 tinggal di Jalan Permata Ngaliyan II Nomor 52 Kota Semarang dan Aristo Kevin Ardyaneira Pratama, kelahiran Semarang 3 April 1998 tinggal di Jalan Muradi I Nomor 2 Kota Semarang. Keduanya merupakan siswa kelas sebelas, jurusan IPA, SMA Negeri 3 Kota Semarang.

"Di Indonesia sendiri sering terjadi kasus penembakan dan yang jadi korbannya adalah masyarakat sipil. Kami berpikir bagaimana cara melindungi mereka tanpa mengeluarkan biaya yang mahal. Alat yang kami gunakan adalah ramah lingkungan. Oleh karena itu kami menciptakan alat bernama rompi anti peluru dari sabut kelapa dan fiber glass," tegas Kevin saat ditemui merdeka.com di SMA Negeri 3 Kota Semarang Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu(10/12).

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terkait tindak lanjut penanggulangan lumpur Sidoarjo, Jawa Timur. Jokowi meminta PT Minarak Lapindo segera menyelesaikan sisa ganti rugi terhadap korban lumpur yang belum dibayar.

"Jadi sekarang kami sedangkan mencari cara bagaimana caranya ke depan 2015 kewajiban-kewajiban itu bisa diselesaikan," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang ikut rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/12).

Dari hasil rapat tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berencana akan membeli aset Minarak Lapindo guna membantu bayar ganti kerugian tersebut. Aset yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie (Ical) itu senilai Rp 781 miliar.

Mendengar rencana itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berang. JK kaget mengapa pemerintah harus menanggung kembali untuk membayar kerugian terhadap korban semburan lumpur panas tersebut. JK pun meminta agar Lapindo melunasi tunggakan itu.

Di sisi lain, Penenggelaman tiga kapal nelayan kecil Vietnam di Pulau Anambas, Kepulauan Riau oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti banyak mendapat kritikan. Masyarakat juga menilai tindakan tersebut hanya lah pencitraan.

Atas hal itu, Susi mengaku tidak peduli dengan adanya anggapan tersebut.

"Saya tidak peduli orang mau ngomong apa, yang penting kerja," kata Menteri Susi seperti dikutip Antara, Yogyakarta, Rabu (10/12).

Susi mengatakan buat apa pencitraan, padahal sebelumnya, dirinya telah memiliki karier yang membanggakan.

"Saya perlu pencitraan buat apa? Saya sudah dapat penghargaan dari APEC, bahkan dulu (sebelum menjadi menteri) justru saya bisa naik kapal terbang kemana saja sesuka saya," ujarnya.

Susi menjelaskan, penenggelaman kapal asing merupakan salah satu cara yang strategis untuk memberikan efek jera kepada para pencuri ikan. Oleh karena itu, akan terus dilanjutkan ke depannya.

"Kemarin kan baru tiga kapal, nanti tanggal 15 (Desember) akan ada lagi (penenggelaman kapal pencuri ikan)," ujarnya.

Rangkuman Petang

Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta akan dirotasi. Cara itu dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, untuk memutus mata rantai PNS nakal di lingkungan kerjanya.

Ahok, sapaan Basuki, yakin banyak PNS yang tak terima dengan keputusannya ini. Bagi yang sakit hati atas kebijakan ini, Ahok mempersilakan mereka gabung ke ormas Front Pembela Islam (FPI) yang tak pernah bosan demo menolak kepemimpinannya.

"Kalau ada yang sakit hati, enggak apa-apa ikut saja bareng orang-orang yang demo. Kayak FPI kan kurang orang (kalau berdemo), nah kamu ikut saja," katanya dalam Talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran Efektif di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/12).

Sementara itu, pemerintah berencana akan menerapkan syarat tambahan bagi seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji tahun 2015. Jika selama ini istita'ah (syarat kemampuan berhaji) hanya dipandang berdasar pada kemampuan finansial, maka mulai tahun ini kemampuan fisik juga akan dijadikan syarat.

"Kami di Kementerian Agama akan melakukan kajian mendalam terkait istita'ah atau kemampuan menunaikan ibadah haji. Selama ini hanya pada finansial, maka kita akan pertimbangkan dari segi fisik," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2015 di gedung Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Kamis (11/12).

Dari penemuan kapal selam Nazi Jerman, Pasukan Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI Angkatan Laut mengisahkan penemuan bangkai kapal selam Nazi Jerman jenis Unterseeboot atau U-Boat. Penemuan ini memperkuat bukti kehadiran sejumlah tentara Jerman di Indonesia.

Mayor Yudo Ponco dari Kopaska memimpin penyelaman dan penjelajahan di Karimun Jawa, 30 Mei 2014. Tim bergerak pukul 20.00 WIB, dari Karimun Jawa sampai ke lokasi penyelaman di utara Karimun. Penyelaman ini membuahkan hasil.

"Panjang bangkai kapal hanya tersisa 30 meter di kedalaman 25 meter Laut Jawa," ujar Yudo di kantor Kemenko Maritim BPPT, Jakarta Pusat, Kamis (11/12).

Menurutnya, kapal selam tersebut beroperasi di Indonesia karena dimintai perlindungan dari sekutu Jepang pada Desember 1942. Selain itu, kapal juga digunakan untuk membawa bahan-bahan baku berupa karet dan pinang.



KOMENTAR ANDA