Rangkuman Pagi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir pembangunan infrastruktur besar-besaran yang akan mulai dibangun 2015 dan lima tahun mendatang terkendala. Sebab, Indonesia saat ini mengalami kekurangan insinyur.

"Ini yang kita khawatirkan, Kita akan menggarap infrastruktur, baik jalan tol, kereta api, dermaga, kemudian investor sudah masuk, ketakutan dan kekhawatiran kita kekurangan SDM di bidang teknik, ini yang agak sedikit kita khawatirkan," kata Jokowi kepada wartawan di Pesawat Kepresidenan saat menuju tanah air, seperti dilansir Antara, Jumat (13/12).

Presiden mengatakan, mulai 2015 dan empat tahun ke depan proyek infrastruktur akan banyak yang dimulai. Untuk itu, menurut Presiden, yang juga insinyur kehutanan tersebut, pemerintah tengah memikirkan upaya memenuhi kebutuhan para tenaga ahli di bidang teknik tersebut.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, saat ini terdapat sekitar 70.000 insinyur dan 20.000 diantaranya bekerja di luar bidangnya.

"Kita kekurangan insinyur untuk pembangunan infrastruktur kita. Ini sedang kita hitung, dan kita khawatir hal ini," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah berencana akan mendorong fakultas-fakultas teknik dan memberikan insentif sehingga diharapkan mampu memasok jumlah ahli teknik yang lebih besar. Termasuk di antaranya memberikan beasiswa bagi mahasiswa fakultas teknik.

Sementara itu, sebuah mobil bertenaga uap berhasil dibuat oleh anak negeri. Muhammad Harly, seorang pendidik di Malang, Jawa Timur, berhasil membuat sebuah mobil yang digerakkan oleh panas dari uap air.

Mesin mobil tersebut bisa mengerakan keempat rodanya dengan memanfaatkan kayu bakar yang berfungsi untuk mendidihkan air dalam ketel.

"Mobil ini mampu berjalan dengan kecepatan 6 kilometer per jam. Wood consumption-nya (kayu yang dibutuhkan) 7 kilogram akan mampu menjalankan mesin hingga satu jam. Bisa memuat 3 orang. Kalau yang dibuat Nicolas Joseph Cugnot itu 4 kilometer per jam," kata Muhammad Harly di Batu, Jawa Timur, Jumat (12/12).

Harly membutuhkan waktu selama sebulan untuk mengerjakan mobil tersebut. Dia mengaku tertantang untuk merekonstruksi kendaraan yang pernah dibuat sekitar tahun 1500-an itu.

Dia pun berusaha menyesuaikan, baik cara maupun bahan seperti sejarah ditemukan pertama mobil uap oleh Nicolas Joseph Cugnot dengan menggunakan teori perpindahan zat air menjadi uap oleh James Watt.

Seperti diketahui sejarah sistem transportasi manusia, pertama-tama menggunakan tenaga biologis yaitu kuda, sapi, bahkan manusia. Kemudian berkembang saat ditemukannya perpindahan zat air menjadi uap oleh James Watt.

Di sisi lain, Menghasilkan sesuatu karya bukanlah pekerjaan mudah. Tetapi bagi orang-orang kreatif ini adalah tantangan. Mereka memutar otak agar kreasinya dapat diterima oleh masyarakat luas.

Belum lama ini banyak karya anak negeri menghiasi aplikasi messaging LINE. Para pengguna mengapresiasi stiker-stiker yang dibuat dengan berbagai rupa dan bentuk. Harus diakui keberadaan stiker ini memberi warna berbeda dalam berkomunikasi.

Laris manisnya penjualan stiker tersebut membuat penciptanya kebanjiran fulus. Dalam sebulan, ada yang menerima puluhan sampai ratusan juta.

Saat ini total jumlah stiker yang tersedia di platform LINE telah melampaui 11.351 set (termasuk 1.155 set stiker resmi dan 10.196 pembuat stiker). Angka ini diprediksi akan bertambah karena semakin bertambahnya pengguna.

Team Leader of Marketing, LINE Indonesia, Galuh Chandrakirana mengatakan sarana ini bisa mewadahi talenta kreatif Indonesia untuk menunjukkan mahakarya desain di kancah global. Para individu kreatif juga didorong untuk menghasilkan lebih banyak aktivitas bisnis.

"Langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah Indonesia untuk memberdayakan dan mempercepat pertumbuhan industri kreatif, khususnya di kalangan kaum muda," ujar Galuh kepada merdeka.com, Jumat (12/12).

Hari ini merdeka.com akan mengulas sejumlah stiker terfavorit dan paling sering diunduh pengguna. Para pembuat stiker Roco, Pak Soleh & Soleha, dan lain-lain, juga bicara blak-blakan soal ide dan pendapatan mereka.



KOMENTAR ANDA