Rangkuman Pagi

Nikmatnya jadi anggota DPRD Bekasi. Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi, Jawa Barat, periode 2014-2019 memperoleh pinjaman fasilitas mobil dinas baru dari pemerintah daerah. Mobil dinas ini nantinya akan dijadikan kendaraan operasional para anggota DPRD selama lima tahun.

"Semua anggota dewan sudah kami serahkan mobil dinasnya hari ini," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi, Yayan Yuliana di Bekasi seperti dilansir dari Antara, Rabu (24/12).

Menurutnya, peminjaman mobil dinas itu untuk mempermudah akses transportasi bagi anggota DPRD yang akan menjalankan tugas untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Kota Bekasi. Mobil dinas yang dipinjamkan kali ini berupa Toyota Innova, atau berbeda dengan jenis sebelumya yakni Daihatsu Terios.

Toyota Innova yang disediakan berjumlah 46 unit diperuntukkan bagi anggota, sedangkan ketua dan wakil ketua DPRD memperoleh Toyota Fortuner dan Nissan X-Trail. "Total anggarannya mencapai Rp 12,5 miliar lebih," katanya.

Anggota DPRD satu per satu menjemput mobil dinasnya di area Kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi, Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan. Pengambilan unit mobil dinas itu dibarengi dengan pengembalian mobil dinas lama bagi para dewan petahana yang kembali menjabat pada periode kali ini.

Dari Makassar, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menjadikan berita tentang "Sendok Rp1 miliar" sebagai slogan baru dalam bisnis Pariwisata Makassar. Dalam beberapa pekan terakhir, berita tentang pengadaan sendok menelan biaya Rp 1 miliar itu membuat heboh.

"Pemberitaan miring itu tidak sepenuhnya jelek karena kami bisa mengklarifikasinya dulu dan membalikkannya menjadi sesuatu yang baru seperti berita sendok itu," kata Ramdhan di Makassar seperti dilansir dari Antara, Rabu (24/12).

Ramdhan mengatakan, berita pengadaan peralatan makan yang dianggarkan tim penyusunan anggaran daerah (TPAD) Makassar seperti sendok, piring dan mangkok dengan nilai Rp1 miliar itu memang membuat kaget. Namun setelah diklarifikasi di DPRD Makassar dan direvisi, berita itu tetap saja dicari oleh orang-orang di luar Makassar dan beberapa stasiun televisi nasional mengulang beberapa kali berita tersebut.

Dari Aceh jelang 10 tahun tsunami, Pagi itu, Selasa (23/12) hujan terus melanda Kota Banda Aceh. Merdeka.com datang ke Ujung Pancu, sebuah kawasan terbilang parah terkena tsunami.

Masih terlihat ada beberapa bekas bongkahan bangunan di kawasan ini. Selebihnya sudah berdiri kokoh banyak rumah bantuan, baik dari NGO maupun dari Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias.

Sekilas dilihat, seperti tidak pernah terjadi apapun 10 tahun silam. Jalan sudah beraspal, pepohonan sudah rindang dan juga gedung sekolah sudah bagus, termasuk sudah ada geliat warga turun ke sawah untuk menanam padi.

Di daerah itu ada saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami yang sengaja dilestarikan. Kubah Tsunami, begitu warga desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar menyebutnya. Kubah inilah yang banyak diburu oleh wisatawan, terutama wisatawan asing untuk membuktikan dahsyatnya tsunami yang menerjang Aceh.

Untuk menuju ke tempat ini, harus melewati jalan yang belum beraspal sekitar 500 meter. Musim hujan tentu sedikit becek, sehingga percikan lumpur tak dapat dihindari.

Sebelum memasuki ke arena kubah dengan luas pekarangan sekitar 400 meter ini, terlebih dahulu mendapati sebuah kios yang berjualan pernak-pernik dan oleh-oleh milik Darmawan. Setelah memasuki dalam kawasan Kubah Tsunami, ada seorang wanita yang siap menyambut siapapun tamu yang datang.

"Banjir kemarin, karena hujan beberapa hari ini," kata Sriana (30), pemandu di Kubuh Tsunami mengawali pembicaraan.

Sriana saat itu sedang membuat beberapa saluran agar air yang menggenang bisa mengalir ke dalam persawahan. Akibat hujan selama 3 hari melanda Aceh, kawasan Kubah Tsunami yang berada di tengah sawah dan sekitar lereng gunung banjir hingga di atas tumit orang dewasa.

Sejak sebelum tsunami, daerah ini merupakan persawahan warga. Saat tsunami menerjang Aceh, baru banyak orang mengunjungi daerah ini. Tentu punya alasan wisatawan datang yaitu ingin menyaksikan Kubah Tsunami yang terdampar dari Masjid Jami berasal dari desa Lam Teungoh. Jarak terdampar sekitar 2,5 Km dari tempat semula.

"Ada 7 orang selamat dalam kuba ini dan kubah ini ibarat kapal bagi mereka saat tsunami terjadi," jelas Sriana.



KOMENTAR ANDA