Buaya di Sungai Deli Akhirnya Tertangkap, Begini Kondisinya saat Dievakuasi
Merdeka.com - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara (Sumut) berhasil menangkap seekor buaya muara liar di Sungai Deli, Desa Kedai Durian, Kabupaten Deli Serdang.
Melansir dari ANTARA, buaya tersebut pertama kali ditemukan warga Dusun 4 Gang Keluarga, Desa Kedai Durian sedang berkeliaran di Sungai Deli dan tidak berapa jauh dari permukiman penduduk.
Penemuan buaya ini membuat heboh warga dan menimbulkan keresahan, sehingga warga melaporkan temuan buaya itu kepada BBKSDA Sumut sebelum akhirnya ditangkap.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
Buaya Dievakuasi dalam Kondisi Sehat
Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi pada Selasa (8/9) mengatakan, buaya yang diamankan itu berjenis kelamin jantan, diperkirakan masih remaja dengan panjang tubuh 1,62 cm, dan kondisinya dalam keadaan sehat.
Diserahkan ke BBKSDA Sumut
Ia menyebutkan, penangkapan satwa tersebut dilakukan pada Sabtu (5/9) dini hari sekitar pukul 01.20 WIB dan selanjutnya dilakukan evakuasi dan diserahkan ke BBKSDA Sumut."Untuk pemeriksaan kesehatan serta penanganan lebih lanjut buaya muara tersebut kemudian dititipkan ke Lembaga Konservasi Mitra/Binaan BBKSDA Sumut, R Zoo & Park, di Desa Bengabing, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Sersdang Bedagai," katanya.
Masyarakat Diminta Berhati-hati
Sebelumnya, petugas BBKSDA Sumut mengadakan sosialisasi kepada masyarakat agar berhati-hati melakukan aktivitas di sekitar sungai, serta memasang jerat dengan membuat umpan anak bebek untuk memancing buaya tersebut."Sedangkan Pemerintah Desa Kedai Durian juga memasang papan pengumuman dilarang mandi di Sungai Deli Dusun IV, Desa Kedai Durian karena ada buaya liar," pungkas Hotmauli. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca Selengkapnya