Cara Tempel Meterai yang Benar, Ketahui Beda Penggunaannya dengan E-Meterai
Penggunaan meterai fisik dan e-meterai untuk tanda tangan memiliki perbedaan dalam cara penerapannya.
Cara tempel meterai yang benar penting diketahui setiap orang. Meterai adalah stempel atau label fisik yang ditempelkan pada dokumen sebagai bentuk pembayaran pajak atau biaya administrasi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Meterai ini berfungsi sebagai alat untuk mengesahkan dokumen resmi, seperti kontrak, kwitansi, atau perjanjian, dengan menandakan bahwa dokumen tersebut telah memenuhi kewajiban bea meterai.
Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, meterai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Bagaimana cara membubuhkan e-meterai dengan benar? Cara pembubuhan e-meterai yang benar: 1. Klik menu pembubuhan dan pilih pembubuhan dokumen 2. Lalu, klik saya mengerti 3. Selanjutnya, klik upload dokumen 4. Posisikan e-Meterai di sebelah tanda tangan dan tidak tumpang tindih5. Isi jenis, nomor, tanggal dibuat, dan nilai dokumen. Lalu, klik lanjutkan6. Terakhir, Get link untuk mengunduh dokumen yang anda input.
-
Gimana cara pakai e-meterai? Terdapat laman khusus yang disediakan pemerintah untuk pembuatan dokumen dengan e-meterai.
-
E-meterai itu apa? E-meterai adalah meterai dalam bentuk elektronik yang lebih praktis.
-
Siapa yang mengeluarkan e-materai? E-Materai adalh jenis materai dalam format elektronik yang mempunyai ciri khusus dan mengandung unsur pengaman yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
-
Apa saja jenis e-materai untuk dokumen CPNS? Dalam proses seleski CPNS, dokumen-dokumen seperti surat pernyataan instansi dan surat lamaran akan memanfaatkan teknologi materai elektronik saat diunggah ke dalam Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN).
-
Bagaimana cara menggunakan E-Meterai pada dokumen? Cara Menggunakan E-Meterai 8. Posisikan meterai sesuai dengan ketentuan yang berlaku 9. Klik 'Bubuhkan Meterai' 10. Klik 'Yes' 11. Muncul menu 'masukkan PIN' 12. Isi PIN yang telah didaftarkan 13. Anda bisa langsung mengunduh file PDF dari dokumen yang sudah terbubuhi meterai elektronik atau mengirim ke email yang sudah terdaftarkan.
Dengan menempelkan meterai dan tanda tangan di atasnya, dokumen tersebut menjadi bukti sah yang dapat digunakan dalam berbagai transaksi dan proses hukum. Berikut cara tempel meterai yang benar:
Cara Tempel Meterai yang Benar
Cara tempel meterai yang benar sangat penting untuk memastikan bahwa dokumen tersebut sah dan diakui secara hukum. Berikut langkah-langkahnya:
1. Siapkan lem, pulpen, meterai 10000, dan dokumen yang akan ditandatangani.
2. Setelah itu, ambil meterai 10000 dan aplikasikan lem pada bagian belakangnya.
3. Tempelkan meterai 10000 pada dokumen di bawah keterangan lokasi dan tunggal atau di atas nama orang yang menandatangani dokumen. Pastikan meterai ditempel dengan rata dan lurus pada dokumen.
4. Langkah selanjutnya, tunggu beberapa saat hingga lem pada materai mengering. Setelah lem pada materai kering, bubuhkan tanda tangan menyentuh materai dan sebagian lainnya di luar materai.
5. Periksa kembali dokumen yang telah ditandatangani dan ditempel dengan materai. Pastikan semua informasi yang tercantum pada dokumen telah diisi dengan benar dan lengkap.
6. Selesai.
Cara Membubuhkan Tanda Tangan di Meterai Fisik
Membubuhkan tanda tangan pada materai mengikuti prosedur hukum yang memastikan dokumen memiliki kekuatan hukum dan tidak dapat disalahgunakan. Berikut adalah cara yang benar untuk membubuhkan tanda tangan pada materai menurut hukum:
1. Tempatkan Materai dengan Benar
Tempelkan materai pada dokumen di lokasi yang ditentukan, biasanya di dekat akhir dokumen atau di area yang telah disepakati. Pastikan materai menempel rata pada permukaan kertas tanpa kerutan atau lipatan.
2. Tanda Tangan di Atas Materai
Setelah meterai ditempel, tanda tangan atau paraf harus dibuat di atas meterai tersebut. Tanda tangan harus melintasi sebagian dari meterai dan sebagian dari kertas. Ini memastikan bahwa meterai dan tanda tangan terkait langsung, yang mengesahkan penggunaan meterai pada dokumen tersebut.
3. Tanda Tangan pada Tempat yang Tepat
Pastikan tanda tangan dilakukan dengan jelas dan tidak menutupi informasi penting lainnya dalam dokumen. Biasanya, tanda tangan dilakukan di bagian bawah dokumen, setelah meterai.
4. Gunakan Meterai yang Sah
Pastikan bahwa meterai yang digunakan adalah sah dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Periksa apakah meterai memiliki nominal yang benar dan tidak kedaluwarsa.
Perbedaan Meterai dan E-Meterai untuk Tanda Tangan
Materai adalah stempel fisik yang ditempelkan langsung pada dokumen sebagai bentuk pembayaran pajak atau biaya, yang menunjukkan bahwa dokumen tersebut telah memenuhi ketentuan hukum. Biasanya berupa kertas dengan nilai tertentu, materai fisik memerlukan penanganan manual dan harus diletakkan di tempat yang ditentukan pada dokumen sebelum ditandatangani. Penggunaan materai ini melibatkan prosedur fisik dan administrasi yang lebih tradisional.
Di sisi lain, e-materai adalah bentuk digital dari materai yang diterapkan pada dokumen elektronik melalui sistem teknologi. E-materai mengintegrasikan proses pemastian hukum ke dalam dokumen elektronik dengan menggunakan tanda tangan elektronik dan enkripsi untuk mengamankan keabsahannya.
Penggunaan meterai fisik dan e-meterai untuk tanda tangan memiliki perbedaan dalam cara penerapannya:
Meterai Fisik:
Ketika menggunakan meterai fisik, tanda tangan harus dibubuhkan secara tumpang tindih dengan meterai. Artinya, sebagian tanda tangan harus berada di atas meterai, sementara sebagian lainnya berada di atas kertas dokumen.
E-Meterai:
Berbeda dengan meterai fisik, e-meterai tidak memerlukan tumpang tindih dengan tanda tangan digital. Pada dokumen elektronik, e-meterai ditempatkan di samping tanda tangan digital. Kedua elemen ini - e-meterai dan tanda tangan digital - terpisah namun tetap menjadi bagian dari dokumen yang sama.
Cara Membeli E-Meterai
Sementara itu, cara beli E-Materai sebenarnya cukup mudah dan sederhana. Namun karena ini dilakukan secara online dan jarang dibutuhkan, banyak orang masih canggung ketika diminta untuk membeli e-materai. Adapun cara membeli e-materai adalah sebagai berikut:
1.Langkah pertama, buka laman https://e-meterai.co.id/
2.Setelah itu, klik menu 'BELI E-METERAI'
3.Log in dengan memasukan email dan password
4.Pilih tipe pemilik akun
5.Mengunggah foto KTP
6.Mengisi data diri dan unggah dokumen.
7.Masukan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS untuk proses validasi
Cara Menggunakan E-Meterai
1.Berikut langkah-langkah untuk menggunakan e-materai yang sudah Anda beli:
2.Buka laman https://e-meterai.co.id/
3.Klik menu 'BELI E-METERAI'
4.Log in akun masing-masing sesuai dengan yang dibuat
5.Ada dua pilihan menu, 'Pembelian' dan 'Pembubuhan'
6.Pilih tahap 'Pembubuhan'
7.Masukkan informasi dokumen seperti tanggal, nomor dokumen dan tipe dokumen dengan benar
8.Unggah dokumen dalam format PDF
9.Posisikan meterai sesuai dengan ketentuan yang berlaku
10.Klik 'Bubuhkan Meterai.
11.Klik 'Yes'
12.Muncul menu 'masukkan PIN'
13.Isi PIN yang telah didaftarkan
13.Anda bisa langsung mengunduh file PDF dari dokumen yang sudah terbubuhi meterai elektronik atau mengirim ke email yang sudah terdaftarkan.
Cara Pembubuhan Tanda Tangan dengan E-Meterai
1. Buka menu "Pembubuhan Dokumen".
2. Setujui syarat dan ketentuan.
3. Unggah dokumen target.
4. Posisikan e-Meterai di samping tanda tangan (tidak tumpang tindih).
5. Isi data dokumen: jenis, nomor, tanggal, dan nilai. Lanjutkan.
6. Unduh dokumen ber-e-Meterai.
Fungsi Materai
Materai memiliki fungsi penting dalam berbagai dokumen resmi dan transaksi, terutama dalam konteks hukum dan administrasi. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari materai:
1. Sebagai Alat Pembayaran Pajak
Materai berfungsi sebagai alat untuk membayar pajak atas dokumen tertentu. Penggunaan materai diatur oleh Undang-Undang Bea Meterai, yang mengharuskan dokumen-dokumen tertentu dikenakan bea meterai sebagai bentuk pajak. Pajak ini dikenakan pada dokumen yang memuat nilai uang, seperti perjanjian jual beli, kwitansi, atau kontrak kerja.
2. Memberikan Kekuatan Hukum
Materai memberikan kekuatan hukum pada dokumen yang mengandung pernyataan, kesepakatan, atau transaksi yang memiliki nilai hukum. Dokumen yang bermaterai dianggap sah dan dapat dijadikan alat bukti di pengadilan, baik dalam proses hukum maupun dalam penyelesaian sengketa.
3. Menjamin Keabsahan Dokumen
Dokumen-dokumen penting seperti perjanjian, surat pernyataan, atau kwitansi yang bernilai tertentu diwajibkan untuk menggunakan materai. Hal ini menjamin bahwa dokumen tersebut telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku dan dapat diakui keabsahannya oleh pihak berwenang.
4. Mencegah Penyalahgunaan Dokumen
Dengan adanya materai, dokumen menjadi lebih sulit untuk dimodifikasi atau digunakan ulang tanpa izin. Penggunaan materai yang tepat, terutama dengan tanda tangan di atasnya, membuat dokumen lebih aman dari potensi penyalahgunaan atau pemalsuan.
5. Memenuhi Kewajiban Hukum
Materai juga digunakan untuk memenuhi persyaratan administratif dan legal dalam berbagai transaksi atau perjanjian. Penggunaan materai pada dokumen-dokumen yang diatur undang-undang menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat telah mematuhi ketentuan yang berlaku, sehingga menghindarkan dari potensi masalah hukum di kemudian hari.
Secara keseluruhan, materai memiliki peran penting dalam memastikan keabsahan, kekuatan hukum, dan keamanan dokumen resmi dalam berbagai transaksi dan perjanjian.