Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau

Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau.

Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Pulau Sumatra identik dengan Danau Toba yang indah dan eksotis. Keberadaan danau tersebut menjadi salah satu daya tarik para turis dalam negeri maupun mancanegara. Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau.
(Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id) Dilansir dari beberapa sumber, Danau Maninjau berarti "Pemandangan" atau "Peninjauan" dalam Bahasa Minangkabau. Ia termasuk dalam kategori danau kaldera yang terbentuk dari letusan gunung berapi.
Banyak wisatawan lokal yang menyambangi danau ini karena keindahan panorama alamnya yang begitu luar biasa serta memberikan pengalaman liburan yang tidak terlupakan. Berikut fakta-fakta unik Danau Maninjau yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
1. Salah Satu Danau Terbesar di Indonesia
Mengutip dari situs indonesiakaya.com, Danau Maninjau memiliki bentangan luas sekitar 100 km persegi dengan kedalaman air mencapai rata-rata 105 meter.
Danau Maninjau menjadi danau terluas nomor sebelas yang ada di Indonesia dan nomor dua di Sumatra Barat setelah Danau Singkarak.
Danau ini terletak sekitar 140 kilometer atau 87 mil sebelah utara Kota Padang, 36 kilometer dari Bukittinggi, dan 27 kilometer dari Lubuk Basung yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Agam.

Dari segi jarak, danau ini cukup strategis bagi wisatawan khususnya yang berada di Sumatra Barat bahkan yang tinggal di kota Padang sekalipun.
2. Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi
Melansir dari beberapa sumber, terbentuknya Danau Maninjau ini akibat erupsi Gunung Sitinjau yang terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Di danau ini ditemukan endapan yang memanjang hingga 50 kilometer ke timur dan 75 kilometer ke tenggara.
Ukuran danau yang begitu luas ini berasal dari hamburan 220 km material berupa mikroplastik. Kemudian, dari letusan ini juga terbentuk bukit di sekeliling danau yang mirip seperti sebuah dinding. (Foto: Wikipedia)

3. Kisah Bujang Sembilan
Fakta menarik dari Danau Maninjau ini adalah kisah legenda di Tanah Minang yang berkaitan dengan keberadaan Bujang Sembilan. Kisah yang sudah turun-temurun ini menceritakan 10 bersaudara yang terdiri dari 9 bujang (laki-laki) dan 1 orang gadis.
Singkat cerita, sang gadis memiliki kekasih bernama Sigiran, namun kisah cinta mereka memicu terjadinya fitnah dari kesembilan saudaranya itu. Mereka menuduh sang gadis telah melakukan tindakan yang telah melampaui batas.
Sang gadis yang merasa difitnah, ia bersama kekasihnya bersumpah akan terjun ke kawah Gunung Sitinjau untuk membuktikan kesucian mereka dan tidak bersalah. Sebelum terjun, sang gadis mengatakan apabila gunung ini meletus ia bersama kekasihnya tidak bersalah, begitu pula sebaliknya.
Alhasil, mereka berdua pun terjun bebas ke gunung tersebut dan akhirnya Gunung Sitanjau pun meletus.
4. Ada PLTA dan Kelok 44
Danau Maninjau menjadi sumber air sungai Batang Sri Antokan. Pada bagian salah satu alirannya terdapat PLTA Maninjau. Sementara itu, puncak tertinggi yang berada di sekitar Danau Maninjau sendiri dinamakan Puncak Lawang.
Untuk mencapai danau ini jika dari arah Bukittinggi, maka kamu akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan nama Kelok 44 yang panjangnya kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai Maninjau.

5. Hewan Endemik
Selain panorama, legenda, dan keindahan alamnya yang luar biasa, Danau Maninjau juga memiliki spesies endemik yaitu pensi atau sejenis kerang kecil dan palai rinuak yang masih tergolong ikan kecil.
Kedua spesies ini biasanya dikonsumsi oleh masyarakat di sekitar Danau Maninjau dan beberapa juga diekspor ke luar daerah. Selain itu, danau ini juga dikenal sebagai akuakultur yang menggunakan jaring apung milik warga.
Bagian sisi darat dari Danau Maninjau ini terdapat banyak lereng-lereng rendah, sawah, dan juga rawa-rawa.
Rumah warga juga dibatasi taman pohon seperti hutan yang menyambung hingga ke pegunungan di sekitarnya.