Mengenal Bahaya Etilen Oksida pada Makanan, Perlu Diwaspadai
Merdeka.com - Bahaya etilen oksida pada makanan perlu diwaspadai setiap orang. Baru-baru ini, tersiar kabar bahwa ada kasus terkait zat etilen oksida di dalam produk mi instan di Tawian. Etilen oksida sendiri merupakan zat beracun yang biasa digunakan sebagai bahan sterilisasi.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan (FDA), zat etilen oksida yang tinggi pada makanan dapat menimbulkan efek kesehatan yang serius bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Bahkan, bahaya etilen oksida dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Maka dari itu, sudah seharusnya setiap orang lebih waspada terkait bahaya etilen oksida pada makanan.
Bahaya etilen oksida dalam makanan bisa menimbulkan efek tertentu, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikit ditemukan makanan yang mengandung etilen oksida, yang perlu diwaspadai. Berikut bahaya etilen oksida yang dilansir dari Healthline:
-
Apa kandungan mie instan yang berbahaya? Kandungan garam dan pengawet yang tinggi dalam makanan instan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan masalah ginjal.
-
Apa saja jenis pewarna makanan sintetis yang berbahaya? Blue 1: Pewarna ini sering digunakan dalam minuman, permen, dan produk roti. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi risiko kanker yang kecil dan kemungkinan pengaruh negatif terhadap neuron.
-
Kenapa pewarna makanan sintetis berbahaya? Pewarna makanan ini dapat menyebabkan efek samping yang merugikan, termasuk reaksi alergi, asma, urtikaria, gangguan perilaku, dan bahkan kanker.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Mengapa tepung mentah berbahaya? Tepung mentah dianggap sebagai makanan mentah karena proses pengolahan biji-bijian untuk membuat tepung tidak membunuh bakteri seperti salmonella dan E. coli, yang mungkin ada pada biji-bijian tersebut.
-
Mengapa gluten berbahaya? Gliadin, yang merupakan bagian utama dari gluten, dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan, terutama pada orang dengan kondisi tertentu.
Mengenal Etilen Oksida
©2015 Merdeka.com
Etilen oksida adalah zat berbahaya yang biasa digunakan dalam produksi etilen glikol dalam berbagai produk. Mulai dari perekat, busa poliuretan, pelarut, hingga obat-obatan.
Dalam industri medis, etilena glikol (turunan etilen oksida) umumnya digunakan untuk mensterlikan peralatan medis, peralatan bedah, dan produk medis lainnya. Dalam proses sterlilisasi, penyimpanan, dan pemindahan, dapat menyebabkan tempat kerja menjadi beracun.
Menurut laporan Environmental Protection Agency (EPA), paparan etilen oksida melalui inhalasi bisa meningkatkan risiko pengembangan kanker limfohematopoietik. Misalnya, seperti leukemia, mieloma, dan limfoma non-hodgkin.
Bahaya Etilen Oksida untuk Makanan
Sebagaimana kita tahu, etilen oksida adalah senyawa serbaguna yang digunakan dalam produksi bahan kimia untuk berbagai aplikasi industri dan produk konsumen sehari-hari. Diperkirakan etilen oksida mensterilkan 20 miliar perangkat medis setiap tahun dan membantu mencegah penyakit serta infeksi.
Penelitian mengenai efek samping menelan etilen oksida untuk makanan sebenarnya masih butuh penelitian lebih lanjut. Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa efek samping etilen oksida bagi tubuh mungkin dapat berupa:
• Mual dan muntah
• Menyebabkan diare
• Mata dan kulit terbakar
• Keguguran dan efek pada reproduksi
• Sakit kepala
• Kesulitan bernapas
• Tubuh mudah lelah dan lemah
Sebuah studi yang dipublikasikan US Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan bahwa paparan etilen oksida jangka panjang dapat menyebabkan sel kanker darah putih, termasuk limfoma non-hodgkin, myeloma, dan keukimia limfositik.
Selain itu, efek samping yang parah dari penggunaan etilen oksida adalah munculnya cairan di dalam paru-paru yang menyebabkan kolaps, koma, kolaps kardiovaskular, dan kelumpuhan otot pernapasan. Maka dari itu, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung etilen oksida.
Cara Menghindari Etilen Oksida dalam Makanan
Shutterstock/Bohbeh
Agar terhindar dari makanan yang mengandung etilen oksida, sebaiknya lebih jeli dalam membeli makanan. Berikut tips atau cara menghindari etilen oksidan dalam makanan, di antaranya:
1. Hal yang harus dilakukan sebelum memilih makanan instan adalah periksa lebel terlebih dahulu. Pastikan apakah lebel ada indikasi penggunaan etilen oksida, seperti disterlikan atau diperlakukan dengan etilen oksida.
2. Pilih makanan organik yang cenderung tidak diolah dengan etilen oksida, karena bahan ini tidak diperbolehkan dalam produksi makanan organik.
3. Cari bahan kemasan alternatif, seperti yang terbuat dari kaca atau kertas, yang tidak disterilkan dengan etilen oksida.
4. Berhati-hatilah dengan makanan olahan, seperti makanan kemasan dan makanan ringan, lebih mungkin diperlakukan dengan etilen oksida untuk memperpanjang umur simpannya.
Itulah penjelasan mengenai bahaya etilen oksida yang perlu diwaspadai setiap orang. Pastikan sebelum membeli makanan mengecek terlebih dahulu label di dalam kemasan. Hal ini menjadi cara efektif agar terhindar dari bahaya etilen oksida. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca Selengkapnyanatrium dehidrosetat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaPerlu ketelitian yang tinggi saat akan membeli bahan makan terutama yang berbahan dasar segar seperti ayam, ikan, tahu dan beberapa bahan lain.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi makanan yang mengandung natrium dehidroasetat berlebihan bisa memicu kanker sampai gangguan ginjal.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaDPR juga mengingatkan kepada produsen pangan agar terus menjaga keamanan dan kualitas mutu produknya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi sejumlah makanan yang mengandung formalin terutama yang terkandung pada tahu dan bakso bisa sebabkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaApa Itu Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Terkandung di Roti Okko
Baca SelengkapnyaApa itu minyak jelantah? Apakah pengkonsumsian minyak jelatah aman bagi tubuh? Jika tidak, apa saja dampak negatifnya?
Baca SelengkapnyaDalam industri, natrium dehidroasetat digunakan sebagai bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan produk makanan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi alkohol terutama minuman oplosan tanpa cukai bisa berdampak buruk dan mematikan bagi tubuh kita.
Baca Selengkapnya