Mengunjungi Museum PLTD Apung, Wisata Sejarah Mengenang Bencana Tsunami di Aceh
Merdeka.com - Peristiwa Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam tentu masih menyisakan luka yang mendalam bagi masyarakat hingga saat ini. Betapa tidak, sebelum terjadinya Tsunami, daerah Aceh sempat diguncang gempa dengan berkekuatan 9 SR dan menjadi gempa besar yang pernah terjadi di dunia.
Hampir seluruh fasilitas umum hingga rumah warga pun hancur lebur diterjang Tsunami. Bahkan, kapal yang saat itu berada di lautan bisa terseret beberapa kilometer ke daratan. Salah satunya adalah kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung.
Dengan terseretnya kapal tersebut, menjadi bukti bahwa kedahsyatan gelombang Tsunami pasca gempa di Aceh. Sekarang, kapal tersebut dijadikan museum untuk mengenang peristiwa yang menewaskan ribuan orang itu.
-
Kenapa Museum Tsunami penting bagi Aceh? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Di mana lokasi Museum Tsunami Aceh? Letaknya berada di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat dengan Simpang Jam serta berseberangan dengan Lapangan Blang Padang.
-
Museum Tsunami Aceh dibuat untuk apa? Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi dan tempat perlindungan darurat bencana alam.
-
Bagaimana cara mengenang Tsunami Aceh di Desa Ulee Lheue? Di tempat ini, selain berwisata alam dan menikmati nikmatnya kopi Aceh, Anda bisa mengenang peristiwa tersebut. Ada satu tempat yang menjadi saksi bisu Tsunami Aceh 2004 yaitu Masjid Baiturahman.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
Penasaran dengan kapal PLTD Apung ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini:
Memiliki Bobot 2.600 Ton
©2012 Merdeka.com/dok
Melansir dari djkn.kemenkeu.go.id, Kapal PLTD Apung ini menjadi bagian dari saksi bisu dahsyatnya Tsunami Aceh. Pasalnya, pada saat kejadian kapal ini sedang berada di laut tepatnya di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue.
Kemudian, kapal dengan bobot sekitar 2.600 ton dan memiliki panjang 63 meter itu terseret gelombang Tsunami sejauh 3 Kilometer dari titik awal. Bahkan, kapal tersebut sampai menerjang perumahan warga yang berada di Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh.
Menurut disbudpar.acehprov.go.id, kapal yang mampu menyalurkan listrik 10 Megawatt itu pernah berlayar di Pontianak, Bali dan kembali ke Pontianak. Kapal PLTD Apung ini diminta oleh Gubernur Aceh untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi pada tahun 2003 silam.
Disulap Menjadi Museum
©Liputan6.com/Immanuel Antonius
Pasca Tsunami, kapal tersebut terdampar di daratan. Hingga akhirnya tidak berfungsi dengan baik, kemudian Pemerintah Aceh menyulap kapal tersebut menjadi museum edukasi sekaligus tempat wisata.
Masih dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, rupanya Kapal PLTD Apung disulap menjadi museum tentang mitigasi bencana dengan berbagai macam informasi di dalamnya. Tak hanya itu, tempat ini juga dijadikan kunjungan bagi beberapa sekolah terkait edukasi penanganan bencana alam.
Beberapa fasilitas kapal masih orisinil, seperti teropong besar yang berada di lantai atas kapal yang mampu melihat seluruh sudut kota Aceh. Namun, sebelum menggunakannya harus memasukkan uang koin 500 rupiah.
Dengan ditetapkannya Kapal PLTD Apung ini sebagai museum edukasi, dapat memberikan kenangan bagi kaum muda saat peristiwa Tsunami tersebut menerjang kota Banda Aceh dan menjadi penggambaran nyata betapa dahsyatnya gelombang Tsunami tersebut. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaMuseum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi.
Baca SelengkapnyaSejak dulu Banda Aceh terkenal sebagai kota budaya, karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh.
Baca Selengkapnya10 destinasi top di Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Apung, dan lebih banyak lagi!
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaTsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaTepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaDi tengah kehancuran akibat tsunami Aceh, tersisa keajaiban dari Masjid Rahmatullah yang tetap berdiri kokoh setelah dihantam gelombang setinggi puluhan meter.
Baca SelengkapnyaTsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaDestinasi wisata yang satu ini sudah menjadi salah satu primadona di Banda Aceh dengan balutan hamparan pasir putih yang begitu indah.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) merenggut puluhan korban jiwa, banyak bangunan yang luluh lantak.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Ulee Lheue memiliki berbagai macam aktivitas wisata yang menarik untuk dicoba. Salah satunya mengenang bencana Tsunami 2004.
Baca Selengkapnya