500 Juta data pengguna internet bocor setahun terakhir
Merdeka.com - Sedikitnya 500 juta identitas pengguna internet bocor dalam 12 bulan terakhir, menurut laporan vendor antivirus Symantec, baru baru ini.
Kebocoran data terbesar yang dilaporkan pada bulan Januari mengakibatkan tereksposnya 105,8 juta identitas.
Data identitas terekspos yang dilaporkan pada kasus kebocoran data pada akhir November telah diperbaharui dan kebocoran data tersebut kini diperkirakan telah membuat 110 juta identitas terekspos. Sehingga, menurut Symantec, dalam 12 bulan terakhir, lebih dari 500 juta identitas telah terekspos.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Kapan internet mulai digunakan secara luas di Indonesia? Awalnya, penggunaan internet hanya untuk keperluan kerja menggunakan sistem email. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan internet berkembang pesat menjadi media sosial, unduh unggah video, dan musik.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
Symantec juga mengungkapkan terdapat 555 kerentanan atau celah keamanan baru ditemukan pada Januari 2014, sehingga jumlah total kerentanan selama 12 bulan terakhir mencapai 6.443 atau meningkat 17 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
“Terdapat dua kerentanan dalam mobile operating system yang ditemukan pada Januari 2014. Berdasarkan laporan yang didapat, Google Chrome memimpin dalam hal kerentanan browser, sementara Oracle Java memimpin dalam hal kerentanan plug-in,” demikian diungkapkan Symantec, Minggu (3/2). (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaKominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaData tersebut diduga bocor dari Satu Data Aparatur Sipil Negara (ASN) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca SelengkapnyaPeretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaKebocoran data di Indonesia terus terjadi. Data yang bocor kemudian dijual di pasar tertentu dengan biata tinggi.
Baca SelengkapnyaPeretas menawarkan data DPT Pemilu 2024 yang berhasil dia dapatkan seharga USD 74.000 atau setara Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca Selengkapnya