Belum Ada Robot Secanggih Apapun Bisa Kalah Kecepatan Lari Hewan
Ilmuwan mengaku sejauh ini belum ada robot yang mampu mengalahkan kecepatan lari hewan.

Ilmuwan mengaku sejauh ini belum ada robot yang mampu mengalahkan kecepatan lari hewan.

Belum Ada Robot Secanggih Apapun Bisa Kalah Kecepatan Lari Hewan
Perdebatan antara evolusi dan teknologi dalam menciptakan robot yang dapat berlari secepat hewan telah menjadi sorotan.
Meskipun teknologi robotik telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, kinerja keseluruhan robot masih kalah jauh dibandingkan dengan kemampuan hewan.
Hal ini menyoroti perlunya fokus pada integrasi sistem dan pengendalian yang lebih baik dalam pengembangan robotika.

Dilansir dari SciTechDaily, Selasa (30/4), para insinyur robotik telah berusaha keras selama beberapa dekade dan mengalokasikan dana penelitian besar untuk menciptakan robot yang bisa bergerak seperti hewan.
Namun, hingga saat ini masih banyak hal yang bisa dilakukan oleh hewan namun sulit dilakukan oleh robot.
Dr. Max Donelan dari Universitas Simon Fraser menyatakan bahwa hewan memiliki daya tahan, kelincahan, dan kekokohan yang sulit ditiru oleh robot.
“Seekor rusa kutub dapat bermigrasi sejauh ribuan kilometer melalui medan yang berat, kambing gunung dapat memanjat tebing, menemukan pijakan yang tampaknya tidak ada di sana, dan kecoak dapat kehilangan satu kaki dan tidak dapat melambat,” ujar Dr. Max Donelan.
“Kami belum memiliki robot yang mampu memiliki daya tahan, kelincahan, dan kekokohan seperti ini.” imbuhnya.
Untuk memahami mengapa robot masih tertinggal dibandingkan hewan, para ilmuwan dan insinyur telah melakukan studi terperinci yang membandingkan berbagai aspek dalam pergerakan robot dengan hewan.


Studi ini menunjukkan bahwa meskipun komponen biologis individu lebih unggul dalam beberapa aspek, keunggulan hewan terletak pada integrasi dan pengendalian komponen-komponen tersebut.

Sebuah tim interdisipliner yang terdiri dari ilmuwan dan insinyur dari berbagai universitas riset terkemuka telah mempelajari lima "subsistem" yang digunakan untuk membuat robot berjalan, yaitu kekuatan, rangka, aktuasi, penginderaan, dan kontrol, serta membandingkannya dengan subsistem biologis yang setara. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun kinerja komponen rekayasa lebih baik, hewan tetap unggul dalam hal pergerakan secara keseluruhan.
Meskipun demikian, terdapat optimisme dalam kemajuan robotika.
Para peneliti mencatat meskipun robotika hanya memiliki waktu yang singkat untuk mengembangkan teknologinya dibandingkan dengan evolusi hewan yang telah berlangsung jutaan tahun, kemajuannya tetap signifikan.
Mereka berpendapat bahwa dengan pendekatan yang tepat, rekayasa robot dapat berkembang lebih cepat daripada evolusi.
Selain tantangan teknis, robot berpotensi memiliki banyak manfaat praktis. Mereka dapat digunakan dalam situasi-situasi yang sulit dijangkau oleh manusia, seperti pengiriman di lingkungan terpencil atau penanganan material berbahaya.
Oleh karena itu, pengembangan teknologi robot yang lebih baik di masa depan diharapkan akan memperluas potensi penerapannya.