Deretan produk yang dianggap 'go-green' tapi malah rusak lingkungan
Merdeka.com - Lingkungan adalah hal yang paling penting, karena kita semua tinggal di dalamnya dan kita tak akan bisa berbuat apa-apa jika ini rusak. Tak heran mengapa banyak orang yang sangat peduli terhadap lingkungan dan ingin membantu melestarikannya.
Para ilmuwan pun banyak sekali membuat terobosan baru yang dianggap sebagai ramah lingkungan. Hal ini biasanya disebut sebagai produk 'hijau', go green,' atau 'eco-friendly.' Meski demikian, ternyata tak semua produk tersebut bisa lestarikan lingkungan.
Berikut adalah beberapa produk hijau yang mungkin tak seramah lingkungan yang Anda bayangkan, dan memiliki dampak lingkungan yang patut dipertanyakan lebih jauh.
-
Kenapa penting untuk menjaga lingkungan hidup? Makalah ini membahas mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup di era modern ini. Dalam makalah ini, kami mencoba untuk memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari polusi lingkungan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
-
Kenapa kita harus jaga lingkungan? Kita tidak bisa memilih lingkungan yang kita tinggali, tapi kita bisa memilih untuk menjaganya.
-
Mengapa penting untuk menjaga kelestarian lingkungan? Penting bagi kita untuk memahami bahwa kerusakan alam akibat ulah tangan manusia memiliki dampak yang sangat nyata bagi kehidupan dan memerlukan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam.
-
Mengapa Go Green penting untuk bumi? Bumi ini, sebagai tempat tinggal bersama memerlukan perubahan positif dalam perilaku sehari-hari. Perlu diketahui bahwa Gaya hidup Go Green bukan hanya sebuah tren, tetapi sebagai kebutuhan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga keberlanjutan planet ini.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Mengapa gaya hidup berkelanjutan penting untuk lingkungan? Gaya hidup berkelanjutan adalah suatu konsep di mana individu mengadopsi praktik dan keputusan sehari-hari yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Mobil listrik
Mobil listrik adalah salah satu alternatif hijau pengganti mobil berbahan bakar. Dalam rentang waktu 2019 hingga 2025 nanti, semua produsen mobil sudah akan memproduksi dan mengganti lini mobil berbahan bakarnya dengan mobil listrik.
Tentu kita akan kaget jika sebenarnya mobil listrik tak seberapa ramah lingkungan. Memang mobil listrik tidak menghasilkan emisi karbon, namun banyak sekali CO2 yang dihasilkan oleh mobil berbaterai tersebut.
Sebuah studi yang dihelat oleh IVL Swedish Inveronmental Research Institute menyebutkan bahwa produksi baterai mobil listrik melepaskan karbon dioksida dalam jumlah besar.
Ambil contoh mobil Tesla Model S yang memiliki baterai 100 kilowatt jam. Tiap produksi sebuah baterai per kilowatt jamnya, menghasilkan 150 hingga 200 kilogram karbon dioksida. Jadi, satu buah mobil Tesla Model S sudah memproduksi 15 hingga 20 ton karbon dioksida bahkan sebelum dibeli.
Panel surya
Serupa dengan baterai di mobil listrik, aspek tidak ramah lingkungan dari panel surya juga dari aspek produksi. Proses produksi bahan penghemat listrik ini butuh bahan kimia korosif yang keras seperti sodium hidroksida dan asam hidrofluorik.
Belum lagi di beberapa kasus panel surya di mana konsumsi airnya cukup tinggi dan limbah yang terbuang begitu saja.
Beberapa logam langka juga dimanfaatkan di panel surya, seperti telurium dan indium. Hal ini membuat panel surya mustahil didaur ulang.
Kain bambu
Kain bambu sempat tren jadi bahan untuk pakaian yang ramah lingkungan. Pasalnya bambu tumbuh dengan cepat dan tak perlu pupuk dan pestisida, sehingga jadi tumbuhan yang sangat mudah diperbaharui. Namun banyak yang tidak sadar bahwa dalam prosesnya mengubah bambu menjadi kain, memerlukan banyak sekali bahan kimia yang keras.
Sementara kapas hanya membutuhkan pembuangan biji dan pengeringan untuk dipintal jadi benang, bambu harus dihancurkan, dimasak dengan larutan alkali, menjadi larutan tebal, dijadikan benang, dan dicelupkan dalam asam sebelum benar-benar menjadi sebuah benang yang dapat diubah jadi kain.
Produk go-green yang dijual di supermarket
Kita semua tentu tahu bahwa banyak sekali produk pembersih rumah tangga konvensional yang mengandung bahan kimia yang merusak lingkungan seperti amonia dan klorin. Konsep pembersih rumahan yang non-toxic dan berbahan yang bisa diperbaharui dengan label "go-green", kini sudah banyak kita temui di supermarket.
Namun menurut sebuah studi oleh Melbourne School of Engineering, ditemukan banyak produk berlabel semacam itu cuma sekedar iklan saja, dan tetap saja mengandung senyawa beracun. Menurut para peneliti, alternatif pembersih rumah tangga yang 'hijau' adalah yang menggunakan bahan alami seperti cuka, serta baking soda.
Popok yang bisa dipakai berkali-kali
Popok bayi sekali pakai mungkin bisa merusak lingkungan karena pencemaran material yang digunakan untuk membuat popok tersebut. Namun jika kita menanggulanginya dengan menggunakan popok yang bisa dicuci, ternyata itu sama saja.
Menurut studi yang dihelat Environmental Agency, popok yang bisa dicuci bahkan bisa memperparah pemanasan global. Pasalnya, untuk mencucinya, digunakan listrik dan jumlah air yang juga banyak. Penanggulangannya, hanya dengan mencucinya dengan mesin cuci hemat energi yang bisa menghemat listrik, jumlah air, dan karbon yang dihasilkan. Atau dengan mencucinya menggunakan tangan dengan air sesedikit mungkin.
Bahan makanan organik
Memproduksi makanan secara organik memang lebih sehat. Namun dalam aspek go-green, ternyata tidak begitu. Hal ini dikarenakan produksinya menggunakan lahan yang 40 persen lebih banyak dari pertanian tradisional.
Selain itu, meskipun aneka ragam tanaman berlabel organik telah diatur sedemikian rupa untuk bebas pestisida kimia dan insektisida sintetis, beberapa penelitian menunjukkan bawa pestisida 'organik' ternyata lebih beracun.
Terlebih lagi, jika bahan organik diproduksi makin jauh dari tempat Anda membeli dan mengonsumsinya, makin tinggi jejak karbonnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKelestarian lingkungan adalah hal penting yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk mejaga lingkungan adalah dengan menggunakan kata-kata kebersihan lingkungan. Di dalamnya mengandung pesan moral, motivasi, dan ajakan.
Baca SelengkapnyaDalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.
Baca SelengkapnyaDi tengah kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, kita harus ingat bahwa semua kehidupan di bumi ini bergantung pada bumi itu sendiri.
Baca SelengkapnyaGerakan pecinta lingkungan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com mengulas 8 permasalahan lingkungan yang signifikan di Indonesia dan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaMengetahui permasalahan di lingkungan sekitar bisa membantu keadaan menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaLangkah yang bisa dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaGaya hidup berkelanjutan tak hanya berguna untuk lingkungan.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca.
Baca SelengkapnyaLingkungan yang sehat berdampak pada kualitas tumbuh kembang makhluk hidup di dalamnya.
Baca Selengkapnya