Elon Musk Beri Julukan Baru Ketika Tahu Bos Telegram Pavel Durov Gemar Donorkan Sperma
Julukan ini tidak biasa. Ia mengambil nama itu dari pendiri kerajaan Mongol.

Elon Musk, CEO Tesla dan pendiri SpaceX, menyebut CEO Telegram Pavel Durov sebagai 'Genghis Khan' setelah Durov membuat klaim mengejutkan bahwa ia memiliki lebih dari seratus anak kandung di 12 negara.
CEO Telegram berusia 32 tahun itu membagikan postingan panjang di Telegram yang menyatakan bahwa dia pernah menjadi donor sperma aktif.
Seorang pengguna media sosial memposting tangkapan layar postingan tersebut di X (sebelumnya Twitter) dengan judul, “Hari ini kami mengetahui bahwa CEO Telegram, Pavel Durov, memiliki lebih dari 100 anak kandung.”
Miliarder teknologi tersebut menanggapi postingan tersebut dan berkata, “Genghis Khan.” Ucapan tersebut muncul dari fakta bahwa pendiri Kerajaan Mongol, Genghis Khan, diketahui memiliki banyak anak.
Sebuah makalah penelitian berjudul “The Genetic Legacy of the Mongols,” yang diterbitkan dalam American Journal of Human Genetics, mengungkapkan bahwa 0,5 persen populasi pria di dunia adalah keturunan genetik Jenghis Khan.
Gemar Donor Sperma
Pavel Durov, CEO Telegram ini mengungkapkan tentang anak kandung di hadapan temannya, yang heran mengetahui bagaimana mungkin seorang pria yang belum pernah menikah dan lebih memilih hidup sendiri dengan begitu banyak anak kandung. Dalam postingan tersebut, dia menceritakan bahwa dia mulai mendonorkan spermanya 15 tahun lalu.
“Lima belas tahun yang lalu, seorang teman saya mendekati saya dengan permintaan yang aneh. Dia mengatakan bahwa dia dan istrinya tidak dapat memiliki anak karena masalah kesuburan dan meminta saya untuk menyumbangkan sperma di klinik agar mereka dapat memiliki bayi. Aku tertawa terbahak-bahak sebelum menyadari dia sangat serius,” jelasnya.
“Tentu saja, ada risikonya, tapi saya tidak menyesal telah menjadi donatur. Kurangnya sperma sehat telah menjadi masalah yang semakin serius di seluruh dunia, dan saya bangga telah melakukan bagian saya untuk membantu mengatasinya,” tambah Durov mengutip dari LiveMint, Minggu (4/8).
Dia menemukan bahwa dia adalah “bahan donor berkualitas tinggi” setelah mengunjungi klinik untuk mendonorkan spermanya, setelah itu dia memutuskan untuk mendonor secara teratur.
Ia lebih lanjut mencatat bahwa meskipun ia telah menghentikan donor sperma, sebuah klinik IVF tetap mempertahankan spermanya dalam keadaan beku.
Pengungkapan penting lainnya yang dia buat adalah rencananya untuk melakukan open source DNA-nya. Hal ini akan memungkinkan anak kandung Pavel Durov menemukan saudara kandungnya dengan mudah.