Hati-hati Posting Foto Wajah di Medsos Bisa Muncul di Situs Porno, Ini Saran FBI
Merdeka.com - Federal Bureau Investigation (FBI) AS telah memberikan peringatan bagi seluruh pengguna media sosial (medsos) agar memperhatikan pengaturan privasi akun mereka. Peringatan ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi korban pemerasan akibat wajah mereka di-edit.
Para penjahat siber telah memiliki teknik baru untuk memeras setiap korbannya, yaitu dengan mengedit muka korban menjadi bintang porno dan membagikannya ke platform pornografi.
Dengan bantuan generator gambar AI, penipu dapat dengan mudah membuat gambar palsu menggunakan wajah korban untuk dijadikan konten foto atau video tidak senonoh.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Mengapa penting menjaga privasi saat berbagi foto di media sosial? Dengan semakin seringnya insiden pelanggaran data serta ancaman siber, penting untuk menjaga privasi saat membagikan foto.
-
Siapa yang bisa jadi target peretasan kamera? Menurut perusahaan keamanan NordVPN peretasan kamera kini menjadi salah satu kejahatan dunia maya yang paling umum.
-
Bagaimana orang tua bisa lindungi anak dari kekerasan seksual online? Orang tua perlu memantau aktivitas online anak-anak, memberikan pendidikan mengenai keamanan di internet, serta menciptakan suasana yang aman dan terbuka untuk berdiskusi.
-
Kenapa orang tua perlu lindungi anak dari kekerasan seksual online? Dampak dari pelecehan seksual virtual sangat serius. Korban dapat mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, seperti depresi, kecemasan, dan perasaan rendah diri. Mereka juga berisiko menjadi sasaran perundungan atau diskriminasi.
-
Kenapa harus ada batasan informasi diri? Meskipun berbagi tentang diri kita dapat membantu membangun hubungan, ada beberapa informasi pribadi yang sebaiknya tidak dibagikan sembarangan demi menjaga privasi dan keamanan.
FBI mengatakan bahwa para penjahat siber ini menargetkan anak-anak dan orang dewasa yang tidak menyetujui dengan konten eksplisit dan memanfaatkan hal itu untuk memeras uangnya.
Dalam peringatan resminya, FBI mengatakan pihaknya terus menerima laporan dari korban, termasuk anak-anak kecil dan orang dewasa yang foto atau videonya diubah menjadi konten pornografi.
"Foto atau video tersebut kemudian diedarkan secara publik di media sosial atau situs web pornografi, untuk tujuan melecehkan korban atau skema sextortion," ungkap FBI, dilaporkan dari DailyStar, Selasa (13/6).
Badan Investigasi asal Amerika Serikat ini turut menjelaskan bahwa bentuk 'sextortion' ini sangat sulit untuk dilawan. Karena setelah konten palsu itu diunggah, korban akan sulit menghentikan penyebarannya di internet.
Agar terhindar dari pola kejahatan seperti ini, FBI memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pengguna sosial media. Berikut saran dari FBI:
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaDemikian pula halnya dengan pengungkapan serta penyebaran informasi tersebut, apakah menyangkut kepentingan privat ataukah kepentingan publik.
Baca SelengkapnyaPenggunaan medsos tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga negatif.
Baca SelengkapnyaRevenge porn adalah fenomena yang semakin mengkhawatirkan di era digital, di mana teknologi memudahkan penyebaran konten pribadi tanpa izin.
Baca SelengkapnyaKonsumen dan masyarakat agar selalu berhati hati serta tidak gegabah melakukan klik pada link sembarangan, mengunduh file dari orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu dari Polri untuk mengantisipasi pencurian data pribadi yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaDua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.
Baca SelengkapnyaBRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media sebagai media komunikasi.
Baca Selengkapnya