Kamu Gamer Sejati? Ini Kondisi Otak Manusia yang Sering Main Game!
Merdeka.com - Saat ini, game adalah hobi yang cukup diminati. Tak sekedar diminati, profesi sebagai atlet e-sport maupun streamer dan vlogger pun kini mendatangkan rezeki yang melimpah pada pelakunya.
Namun meski dianggap menguntungkan dan sekedar hobi yang tak berbahaya, bermain game pun sempat menuai kontroversi. WHO sempat mengklasifikasikan 'gaming disorder' yakni penyakit mental yang disebabkan kecanduan game. Meski demikian, masih banyak ilmuwan yang tak sependapat dengan organisasi PBB tersebut.
Nah, apa saja yang menjadi dampak game bagi kita dari aspek sains? Mari kita bahas satu persatu, berdasarkan laporan dari Medical Daily berikut ini.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Siapa saja Gamers Wanita Indonesia yang populer di dunia game? Andriana Suciani Hoediono, Vonny Felicia, Jeha Anais, Catherine Alicia Sarah Viloid, Lucie Belle, Claudia Theodora Parsono, dan Nixia merupakan contoh beberapa gamers wanita Indonesia yang populer dan dikenal di dunia game.
-
Siapa yang tertawa keras saat bermain di pantai? Dari postingan Natasha kali ini, terlihat Trio Strong begitu bahagia bisa bermain air laut dan ombak dengan bebas. Sumber Kekuatan Natasha Rizky Natasha bersama ketiga anaknya, yang selama ini menjadi sumber kekuatannya. Ngomong-ngomong, Miskha sampai tertawa begitu keras!
-
Bagaimana kerangka manusia itu ditemukan? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong."HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks," ucap dia.
-
Kenapa memulai berolahraga itu penting? Memulai berolahraga penting karena membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Olahraga membantu meningkatkan kondisi jantung dan paru-paru, memperkuat otot dan tulang, serta meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.
-
Siapa yang memainkan kesenian Badud? Seni Badud sebelumnya muncul atas inisiatif dari para petani di Pangandaran yakni Aki Ardasim dan keturunannya Aki Ajot di tahun 1800-an.
Jenis Kelamin
Salah satu aspek yang kerap dipertimbangkan oleh para ilmuwan soal dampak game adalah jenis kelamin. Dr. Yawen Sun, seorang ahli radiologi diagnostik di Ren Ji Hospital di Shanghai, menyebut bahwa peran kontrol impulsif adalah salah satu alasan godaan main game akan sulit ditolak, dan hal ini lebih dimiliki oleh pria.
"Pria lebih menunjukkan kelemahan kontrol impulsif ketimbang wanita, namun kontrol impulsif pria membaik secara bertahap," ungkap Dr Sun. Hal ini membuat pria muda memiliki kecenderungan untuk lebih tergoda untuk selalu ngegame.
Memicu Adiksi Selanjutnya?
Sebuah studi dari California State University mencoba menganalisis otak anak-anak muda yang memainkan video game, yang berkesimpulan bahwa video game mengaktifkan bagian di otak yang berhubungan dengan penghargaan atau reward.
Mereka yang lebih muda pun memang lebih sensitif. Menurut para ilmuwan tersebut sistem penghargaan ini merupakan hal yang berpengaruh baik. Namun jika tak terkontrol dapat menyebabkan perubahan di otak yang membuat mereka rentan terhadap bentuk kecanduan lainnya di kemudian hari.
Meski demikian, terdapat satu psikolog yakni Dr. Michael Fraser yang menyebut bahwa permainan video game adalah sebuah mekanisme mengatasi deretan penyakit mental yang dialami remaja, seperti kecemasan, depresi, serta gangguan belajar.
Jadi, dengan perlakuan yang tepat, sesungguhnya bermain video game justru hal yang baik.
Efek Positif Video Game Terhadap Otak Manusia
Mark Griffiths, profesor studi perjudian (yang ternyata merupakan salah satu ladang keilmuan psikologis), dari Nottingham Trent University di Inggris, menyebut bahwa terdapat dampak positif dari bermain game.
Sang profesor menyebut bahwa hanya ada sedikit bukti kalau bermain video game secara moderat memiliki efek samping akut.
Ia mencontohkan juga beberapa game yang bentuknya sebenarnya sedikit mengandung unsur kekerasan seperti game shooter dan petualangan, yang justru membuat otak lebih rileks.
Sang profesor juga menyebut soal game berbasis stratgi yang dapat membantu kecepatan reaksi, memperbaiki memori, kemampuan penalaran, serta kesadaran spasial.
Selain itu, tim ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison juga menghasilkan penelitian soal game berjudul "Crystals of Kaydor" yang merupakan game adventure, dapat membantu anak-anak jadi lebih berempati hanya dengan memainkannya.
Bahkan, para ilmuwan ini sedang mencari game-game yang dapat diteliti untuk membantuk mereka yang memiliki autisme.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini momen seorang bocah laki-laki didatangi macan tutul saat asyik main game.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan yang menjebak semakin seru dimainkan.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan adalah permainan seru yang mengasah otak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Smartphone ini diklaim memberikan performa yang diperlukan bagi penggemar game.
Baca SelengkapnyaItulah kabar terkini Ronaldwati atau Nona Berlian yang Kini jadi seorang Gamers dan Konten Kreator.
Baca SelengkapnyaPoint Blank memiliki fitur unik yang menjadi pembeda dari game online sejenis seperti Counter Strike, WarRock, dan Cross Fire.
Baca SelengkapnyaSoal paling susah ini dapat mendorong pola pikir lebih kreatif.
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang mencari pengalaman bermain game yang baru dan imersif, lengkungan 1000R ini memberikan keseimbangan sempurna antara monitor flat dan curved.
Baca SelengkapnyaBermain game tidak lagi dianggap sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai kegiatan yang serius dan bahkan dapat membuka peluang karier di dunia E-sport.
Baca Selengkapnya