Kisah Edison, Tesla, dan Westinghouse Bersaing Rebutan Standar Listrik AS, Kampanye Saling Sikut Tak Bisa Dihindari
Tiga ilmuwan itu bersaing dan berkoalisi untuk memperebutkan standar listrik AS.
Tiga ilmuwan itu bersaing dan berkoalisi untuk memperebutkan standar listrik AS.
Kisah Edison, Tesla, dan Westinghouse Bersaing Rebutan Standar Listrik AS, Kampanye Saling Sikut Tak Bisa Dihindari
Pada akhir abad ke-19 tiga ilmuwan ternama, Thomas Edison, Nikola Tesla, dan George Westinghouse berseteru.
Perseteruan ini terkait rebutan sistem kelistrikan mana yang bakal menjadi standar industri listrik di Amerika Serikat (AS).
Perselisihan sengit itu dikenal sebagai Perang Arus, dimana Edison memperjuangkan sistem arus searah (DC) karena dianggap lebih stabil.
Sementara Tesla dan Westinghouse mempromosikan sistem arus bolak-balik (AC), dimana arus listrik akan terus-menerus bergantian.
-
Kapan Tesla dan Edison bertikai? Mereka bertikai soal mazhab kelistrikan pada 1880. Tesla dan Edison unjuk gigi siapa sistem kelistrikan yang patut digunakan dunia, apakah sistem arus bolak-balik (AC) milik Tesla atau arus searah (DC) besutan Edison.
-
Siapa yang memiliki lebih banyak paten, Tesla atau Edison? Namun pada akhirnya, Edison memegang 1.093 paten, menurut Taman Sejarah Nasional Thomas Edison. Tesla mengumpulkan kurang dari 300 di seluruh dunia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2006 di Simposium Internasional Keenam Nikola Tesla.
-
Siapa yang digugat Thomas Edison? Ilmuwan berkulit hitam asal AS ini pernah digugat Thomas Edison. Apa sebabnya?
-
Siapa yang bekerja sama dengan Edison? Thomas Edison bersekutu dengan J.P. Morgan, bankir paling berkuasa di Amerika Serikat, untuk mengalirkan listrik ke seluruh negeri dengan arus searah.
-
Gimana Tesla perbaiki pembangkit listrik Edison? Dengan ketelitian yang diperlukan, Tesla pelan-pelan menganalisis satu per satu kerusakan pembangkit listrik Edison. Hingga pada akhirnya dalam beberapa bulan, Tesla selesai sukses memperbaikinya.
-
Siapa saja teman Nikola Tesla? Pada puncak karirnya, Tesla adalah seorang yang karismatik, sopan dan jenaka. Dia berbicara beberapa bahasa dan menganggap penulis Mark Twain dan Rudyard Kipling, serta naturalis John Muir sebagai teman.
Dari ketiga visioner itu, Edison adalah orang pertama yang mengembangkan penemuan bola lampu pertama di dunia pada akhir tahun 1870-an.
Karena penemuannya itu, ia berhasil membangun sistem kelistrikan untuk memproduksi dan mendistribusikan arus listrik sehingga bisnisnya dapat berjalan dari rumah ke rumah pada tahun 1882 di New York City, Amerika Serikat (AS).
Berselang dua tahun kemudian datanglah seorang insinyur muda dari Kroasia, bernama Tesla yang pada saat itu bermigrasi ke AS dan bekerja untuk Edison.
Saat bekerja, Tesla membantu Edison untuk mengembangkan generator DC, sambil mencoba menarik perhatian Wizard of Menlo Park untuk mendukung temuannya yaitu motor AC.
Melansir dari History, Senin, (11/9), usahanya untuk mendapatkan dukungan dari Wizard of Menlo Park ternyata tidak membuahkan hasil, karena Park merupakan pendukung DC garis keras.
Bukannya mendapat apresiasi, temuan AC malah dikatakan tidak memiliki masa depan. Karena hal tersebut, Tesla akhirnya berhenti bekerja dengan Edison pada tahun 1885.
Setelah berhenti bekerja, beberapa tahun kemudian Tesla berhasil menerima sejumlah hak paten untuk teknologi AC temuannya. Akhirnya, pada tahun 1888 ia menjual kembali hak paten tersebut kepada George Westinghouse, yang pada saat itu memiliki perusahaan elektrik.
Saat arus listrik AC dipegang oleh Westinghouse, ternyata dengan cepat AC menjadi pesaing besar DC.
Dari sinilah perlombaan ketiganya dimulai. Saat AC muncul dan dikenal, Edison merasa terancam sebab AC dapat didistribusikan dalam jarak jauh dan harga yang lebih terjangkau.
Melihat hal tersebut, akhirnya Edison melakukan kampanye dan mendiskreditkan AC kepada masyarakat dan meyakinkan bahwa AC berbahaya. Untuk itu, ia membuat suatu aksi di depan umum dengan cara menyetrum hewan dengan menggunakan listrik AC. Ketika melihat hal tersebut, sebagian warga negara New York menentang dan mencari arus listrik yang lebih aman serta manusiawi.Tidak hanya sampai disitu, pada tahun 1890, Edison kembali memanasi publik dengan menyatakan bahwa arus AC lebih cepat mematikan tahanan hukuman mati. Kala itu, Edison merupakan orang yang menentang keras hukuman mati membuktikan dengan cara membayar seseorang penjual listrik. Saat itu ada terpidana bernama William Kemmler yang dihukum mati menggunakan generator AC Westinghouse bayaran Edison.
Namun semua usaha Edison gagal sebab Westinghouse malah memenangkan kontrak untuk memasok listrik ke World’s Fair, Chicago pada tahun 1883 dan mengalahkan sistem DC.
Pada tahun 1896, AC kemudian mendapatkan kontrak besar untuk membangun Generator listrik tenaga air di Air Terjun Niagara.
Pembangunan Listrik Tenaga Air tersebut akan mengalirkan listrik ke Buffalo, New York sepanjang 26 mil. Pencapaian tersebut akhirnya dianggap sebagai akhir dari “Perang Arus” antara ketiga ilmuwan ternama. Bahkan setelah itu, arus AC pada akhirnya yang mendominasi industri tenaga listrik.