Komputer Modern tak akan Ada tanpa Perempuan Cantik ini, tapi Namanya Jarang Disebut
Berkat temuannya, Lovelace kini diakui sebagai pionir pemrograman komputer dan menjadi inspirasi bagi generasi ilmuwan serta insinyur teknologi.

Nama Ada Lovelace mungkin tidak setenar Albert Einstein atau Nikola Tesla, tetapi kontribusinya terhadap dunia teknologi tak bisa diabaikan. Ia adalah sosok yang menulis algoritma komputer pertama di dunia, jauh sebelum komputer modern ditemukan.
Berkat temuannya, Lovelace kini diakui sebagai pionir pemrograman komputer dan menjadi inspirasi bagi generasi ilmuwan serta insinyur teknologi.
Mengutip British Science Museum & Oxford University, Kamis (6/3), ia lahir dengan nama lengkap Augusta Ada Byron pada 10 Desember 1815, Lovelace merupakan putri dari penyair terkenal Lord Byron dan matematikawan Anne Isabella Byron.
Sejak kecil, Lovelace menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan sains, bidang yang jarang digeluti perempuan pada masa itu.
Pada tahun 1833, Lovelace bertemu dengan Charles Babbage, seorang ilmuwan Inggris yang dikenal sebagai "Bapak Komputer".
Babbage sedang mengembangkan mesin analitis, sebuah perangkat mekanik yang menjadi konsep dasar komputer modern. Ia melihat potensi besar dalam kemampuan Lovelace dan mengajaknya bekerja sama dalam proyek tersebut.
Pada tahun 1843, Lovelace menerjemahkan makalah insinyur Italia Luigi Federico Menabrea tentang mesin analitis ke dalam bahasa Inggris.
Namun, Lovelace tidak sekadar menerjemahkan. Ia menambahkan catatan dan pemikirannya sendiri, yang justru menjadi bagian paling bersejarah dalam dokumen tersebut.
Salah satu catatan Lovelace berisi algoritma yang dapat membuat mesin analitis menghitung bilangan Bernoulli. Inilah yang kemudian diakui sebagai program komputer pertama dalam sejarah.
Lovelace juga memahami bahwa mesin ini tidak hanya bisa melakukan perhitungan matematis, tetapi juga dapat memproses berbagai bentuk data, termasuk musik dan teks—gagasan yang sangat jauh melampaui zamannya.
Meskipun idenya visioner, proyek mesin analitis Babbage tidak pernah selesai karena keterbatasan teknologi saat itu. Namun, catatan dan teori Lovelace menjadi fondasi bagi perkembangan komputer yang baru terwujud lebih dari satu abad kemudian.
Pengaruhnya terhadap dunia teknologi semakin diakui di era modern. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamai salah satu bahasa pemrograman mereka dengan nama "Ada", sebagai penghormatan atas kontribusinya dalam dunia komputasi.
Hari ini, Lovelace dianggap sebagai ikon bagi perempuan di bidang teknologi dan sains. Setiap bulan Oktober, komunitas teknologi merayakan Ada Lovelace Day, sebuah perayaan global yang mendorong lebih banyak perempuan untuk berkarya di dunia teknologi dan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).
Meskipun hidupnya berakhir di usia 36 tahun akibat kanker rahim, warisan Ada Lovelace tetap hidup. Tanpa temuannya, dunia komputasi mungkin tidak akan berkembang secepat sekarang.