Layanan ChatGPT Mendunia Ironisnya Pekerjanya Dibayar Tak Layak
Merdeka.com - Layanan ChatGPT begitu terkenal hingga mendunia. Namun ironisnya, para pekerjanya disebut-sebut tidak dibayar dengan layak.
Sebuah laporan baru dari NBC News yang dilansir dari Gizmodo, Kamis (11/5), menunjukkan bahwa OpenAI, startup di belakang ChatGPT, telah membayar berbondong-bondong kontraktor AS untuk membantunya dengan tugas pelabelan data yang diperlukan.
Lantas berapa kompensasi yang diberikan OpenAI sebagai perusahaan yang menaungi ChatGPT? Untuk tugas penting ini karyawan hanya dibayar U$15 per jam atau Rp 220 ribu.
-
Siapa yang menggunakan ChatGPT? Dalam postingan Tiktok yang diunggah oleh akun @/dillaressss, menunjukkan bahwa ia menggunakan Chat GPT untuk untuk melakukan percakapan seolah ia sedang berbicara kepada sang Ibu yang sudah meninggal.
-
Kenapa ChatGPT viral? Percakapan dalam unggahan tersebut tentunya sangat menarik perhatian warga net karena merasa ChatGPT sangat berguna dan jawaban yang diberikan juga sangat mengiris hati seolah memang benar bahwa yang menjawab adalah Ibu dari pemilik akun.
-
Apa yang dilakukan dengan ChatGPT? Dalam postingan Tiktok yang diunggah oleh akun @/dillaressss, menunjukkan bahwa ia menggunakan Chat GPT untuk untuk melakukan percakapan seolah ia sedang berbicara kepada sang Ibu yang sudah meninggal.
-
Siapa yang membutuhkan pekerja AI? “Ada permintaan yang luar biasa terhadap orang-orang yang kreatif, berwirausaha yang cepat mengadopsi teknologi baru dan mencari cara untuk memanfaatkannya,“ kata Julia, dilansir Kamis (24/8).
-
ChatGPT untuk apa di media? Artinya bahwa dari sisi publisher jurnalis pasti ada isu apakah ChatGPT aman dari sisi etik, moralitas, dan yuridis dan sejenisnya, pasti ada pertanyaannya seperti itu. Tapi dari sisi bisnis orang bisa bilang ini menghemat banyak, bisa menambah jumlah volume
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
"Kami adalah pekerja kasar, tetapi tidak akan ada sistem bahasa AI tanpa kami," kata Alexej Savreux, seorang pekerja yang membangun sistem ChatGPT.
"Anda dapat merancang semua jaringan saraf yang Anda inginkan, Anda dapat melibatkan semua peneliti yang Anda inginkan, tetapi tanpa pemberi label, Anda tidak memiliki ChatGPT," tambah dia.
Pelabelan data—tugas yang telah dibebani oleh Savreux dan lainnya—adalah proses integral penguraian sampel data untuk membantu sistem otomatis mengidentifikasi item tertentu dengan lebih baik dalam kumpulan data.
Pemberi label akan menandai item tertentu baik itu gambar visual atau bagian teks yang berbeda sehingga mesin dapat belajar mengidentifikasinya sendiri dengan lebih baik. Dengan melakukan ini, pekerja manusia membantu sistem otomatis untuk merespons permintaan pengguna dengan lebih akurat, berperan besar dalam pelatihan model pembelajaran mesin.
Kecerdasan buatan mungkin tampak seperti sulap—memunculkan kehidupan dan menanggapi permintaan pengguna seolah-olah dengan mantera—tetapi, pada kenyataannya, itu dibantu oleh sekelompok pekerja manusia tak terlihat yang pantas mendapatkan kontribusi yang lebih baik. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah tantangan internal dan eksternal yang mengiringi perkembangan kerja platform.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha asal Australia jengkel saat menerima lamaran pekerjaan dari Gen Z, kenapa?
Baca SelengkapnyaPerusahaan diperkirakan akan menaikkan harga ChatGPT versi berbayar.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 5 pekerjaan jarak jauh, gaji tinggi, dan enggak harus punya pengalaman.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dengan gaji tinggi juga umumnya merupakan perusahaan besar dan telah berekspansi ke beberapa negara.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar warga di berbagai negara yang sering kena tipu info pekerjaan.
Baca SelengkapnyaMeski banyak perusahaan memanfaatkan AI untuk konten kreatif mereka, tawaran pekerjaan untuk menulis tetaplah tinggi.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasilnya, sebanyak 62% responden khawatir pekerjaan mereka akan tergusur oleh kecerdasan artifisial (AI).
Baca SelengkapnyaFederal Reserve Bank New York merilis hasil riset jurusan kuliah dengan gaji paling rendah salah satunya lulusan pendidikan.
Baca SelengkapnyaOpenAI berencana menambah iklan di ChatGPT versi gratis sebagai cara monetisasi, meski CEO menyebut iklan sebagai opsi terakhir dalam strategi perusahaan.
Baca Selengkapnya