Mark Zuckerberg Tak Ciut Nyali Lawan DeepSeek
Mark Zuckerberg memberikan tanggapan terhadap peluncuran DeepSeek, sebuah AI dari China yang dianggap mampu bersaing dengan OpenAI dan MetaAI.

Kehadiran DeepSeek, model AI yang dikembangkan oleh laboratorium asal China, telah mengguncang dunia kecerdasan buatan (AI) yang saat ini didominasi oleh OpenAI.
Meskipun memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan dengan perusahaan teknologi besar lainnya seperti OpenAI, Google, dan Meta, DeepSeek berhasil menunjukkan prestasi yang signifikan.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, memberikan tanggapan positif terhadap kemunculan DeepSeek saat menghadiri rapat pembacaan laporan pendapatan kuartal keempat perusahaan.
Ia menyatakan bahwa kehadiran model AI dari laboratorium rintisan Liang Wengfeng semakin menegaskan keyakinannya bahwa investasi besar dalam AI adalah langkah yang tepat.
"Apa yang mampu dicapai DeepSeek AI dengan dana yang relatif sedikit hanya memperkuat keyakinan kami, ini adalah hal benar untuk menjadi fokus," kutipnya dari TheVerge, Kamis (30/1).
Dalam responsnya, CEO Meta tersebut menekankan bahwa mereka akan mengintegrasikan keunggulan DeepSeek ke dalam model AI yang mereka kembangkan, yaitu Llama.
"Masih ada sejumlah hal baru yang bisa kami lakukan dan masih dicerna. Meta berencana untuk mengimplementasikan keunggulan DeepSeek ke dalam Llama," ungkapnya.
Pernyataan ini sejalan dengan rencana Meta untuk segera merilis Llama 4 dalam waktu dekat. Diketahui bahwa AI ini akan dilengkapi dengan fitur multimodal dan "agentik", yang memungkinkan interaksi lebih cerdas dengan pengguna.
Peningkatan signifikan dalam investasi AI
Meta terus berinvestasi besar dalam pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan. CEO Mark Zuckerberg menyatakan, "investasi dalam jumlah besar pada Belanja Modal dan infrastruktur akan menjadi keuntungan strategis seiring berjalannya waktu."
Meskipun kehadiran DeepSeek, model AI baru dari China yang menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat beroperasi dengan daya komputasi yang lebih rendah, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, Meta tetap optimis.
Dengan strategi jangka panjang dan dukungan pendanaan yang kuat, perusahaan ini yakin dapat tetap menjadi pelopor dalam inovasi AI.
Menariknya, dalam kesempatan tersebut, Zuckerberg juga memberikan tanggapan sinis terhadap OpenAI, Anthropic, dan beberapa perusahaan startup AI lainnya yang belum menunjukkan keuntungan.
Ia menegaskan, "Meta memiliki model bisnis kuat untuk mendukung sekitar USD 60 miliar yang akan dibelanjakan untuk AI tahun ini, sementara perusahaan lain mungkin tidak memiliki model bisnis yang dapat mendukungnya secara berkelanjutan."
Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Meta dalam menghadapi tantangan di industri AI dan menegaskan posisi mereka sebagai pemimpin di bidang teknologi ini.
Meta AI sekarang memiliki kemampuan yang lebih baik, mampu mengingat preferensi pengguna
Meta terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan Meta AI. Dalam langkah terbarunya, perusahaan ini memperkenalkan pembaruan yang signifikan pada chatbot yang mereka kembangkan.
Menurut informasi yang dikutip dari GSM Arena pada Kamis (30/1/2025), Meta mengumumkan bahwa Meta AI kini memiliki kemampuan untuk mengingat lebih banyak detail mengenai pengguna berdasarkan interaksi yang dilakukan melalui chatbot di WhatsApp dan Facebook Messenger.
Tujuan dari fitur ini adalah untuk mempersonalisasi respons di masa mendatang sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
Pengguna nantinya dapat memberikan informasi langsung kepada Meta AI mengenai preferensi pribadi mereka, seperti hobi atau makanan kesukaan. Selain itu, chatbot ini juga mampu memahami konteks dari percakapan yang telah terjadi sebelumnya.
Misalnya, jika pengguna meminta rekomendasi untuk sarapan dan telah menyebutkan bahwa mereka adalah seorang vegan, chatbot akan mengingat informasi tersebut dan memberikan saran menu yang sesuai di lain waktu.
Fitur memori ini dirancang untuk fleksibel, sehingga pengguna memiliki opsi untuk menghapus informasi yang disimpan kapan saja.
Meta AI memberikan pengalaman yang lebih baik
Walaupun fitur ini memberikan pengalaman yang lebih baik dalam menggunakan Meta AI, Meta menginformasikan bahwa kemampuan ini saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai kapan fitur tersebut akan diluncurkan di negara-negara lainnya.
Selain itu, Meta AI juga menawarkan tingkat personalisasi yang lebih tinggi. Sebagai contoh, ketika pengguna meminta rekomendasi aktivitas untuk akhir pekan, chatbot akan memberikan saran yang disesuaikan dengan informasi yang dimiliki tentang pengguna.
Informasi ini mencakup data yang tersimpan dalam memori chatbot AI, seperti lokasi tempat tinggal yang terhubung melalui Facebook, riwayat penayangan video Reels, serta status pernikahan pengguna.
Fitur personalisasi tersebut tidak hanya berlaku untuk WhatsApp dan Messenger, tetapi juga telah diperluas ke Instagram. Meskipun demikian, fitur ini saat ini masih terbatas pada pengguna di Amerika Serikat dan Kanada.