Mengenal Kode SOS Tanda Gawat Darurat Dari Seluruh Dunia

Merdeka.com - Kode SOS diciptakan manusia agar bisa menyampaikan isyarat bahaya atau darurat secepat mungkin. Hanya dengan tanda atau satu kata saja bisa diketahui bahwa seseorang atau lebih sedang dalam keadaan bahaya dan butuh pertolongan.

Selain itu, kode SOS juga memiliki beragam varian yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagian darinya memiliki arti yang sulit dimengerti orang lain karena memang tidak boleh diketahui banyak orang.

Berikut adalah sejumlah kode-kode SOS yang menandakan adanya situasi gawat darurat.

Ten Codes

Ten Codes atau Sandi Sepuluh merupakan isyarat yang dikembangkan oleh penegak hukum Amerika Serikat sejak tahun 1937. Tapi lambat-laun, kode ini pun terpecahkan oleh publik. Sandi dengan menggunakan angka 10 di depannya ini merujuk pada situasi bahaya, misal, sandi 10-187 yang berarti terjadi pembunuhan, atau 10-31 yang berarti sedang terjadi kejahatan.

Time Check

Kedengarannya seperti menyuruh orang untuk memeriksa waktu. Tapi nyatanya ada arti mengerikan yang terselip di dalamnya, misal, "Periksa waktu: sekarang pukul 12.00", yang artinya ada ancaman bom di sekitar daerah tersebut.

Di Inggris, kode time check juga bisa disebutkan dengan nama, "Mr. Jet". Kode ini biasanya disebutkan pada tempat sidang atau bioskop dan menandakan bahwa orang-orang dalam gedung harus segera diungsikan karena ada ancaman bom.

"Bravo, Bravo, Bravo"

Kode Bravo ini biasa dipakai di bandara atau kapal laut. Saat ada yang menyebutkan kode ini berarti sedang berlangsung situasi darurat. Setiap orang biasanya diminta diam untuk memudahkan pemeriksaan. Sementara Kode Bravo di kapal menandakan bahaya kebakaran.

Doctor Brown

Pengumuman "Doctor Brown" di rumah sakit menandakan bahwa pihak keamanan diminta bersiaga karena ada ancaman terhadap staf yang dilakukan oleh pasien atau orang di sekitar rumah sakit. Selain itu ada juga Code Silver yang berarti ancaman dengan senjata.

7500

7500 merupakan sandi yang disampaikan ketika penerbangan sedang mengalami atau ada ancaman pembajakan. Selain itu, ada juga sandi-sandi sejenis, seperti 7600 yang berarti hilangnya sinyal komunikasi, atau 7700 yang merupakan kode untuk kedaruratan umumnya.

Code Adam

Code Adam menandakan bahwa ada bocah yang hilang. Kode ini terinspirasi oleh hilangnya seorang bocah bernama Adam Walsh di tahun 1981 silam yang diculik saat berbelanja di Holywood Mall bersama ibunya. Dua minggu kemudian, potongan kepalanya ditemukan di saluran pembuangan.

Untuk memeringati peristiwa tragis ini, Walmart menciptakan Code Adam yang mengacu pada hilangnya anak, sekaligus perintah bagi seluruh pegawai toko untuk segera melakukan pencarian di sekitar lokasi Walmart.

"Zulu, Zulu, Zulu"

Zulu adalah sandi dalam pelayaran yang menandakan bahwa ada perkelahian di sebuah kapal. Kode ini juga bisa dikombinasikan dengan sandi lainnya, seperti "Bravo Zulu" atau "BZ" yang artinya bahwa tindakan berjalan baik dan lancar. Sebaliknya, bila ditambahkan kata NEGAT pada awal kode "Bravo Zulu", artinya menjadi "tidak berakhir baik".

Kode Warna di Rumah Sakit

Rumah sakit juga sering menggunakan sandi-sandi warna. Misalnya, "Code Pink" yang punya artian lain, yaitu peringatan kepada pegawai bahwa ada bayi yang segera lahir tanpa bidan spesialis. Sementara di beberapa rumah sakit lainnya, kode ini menandakan siap siaga karena ada pasien yang sedang dalam pengaruh narkoba.

Ketika ada pasien yang menghilang, rumah sakit akan menyerukan "Code Yellow". Sandi ini juga menjadi acuan bagi pegawai untuk bersiap karena sedang datang pasien yang mengalami luka serius atau korban bencan alam. Ada juga "Code Brown" yang berarti perintah kesiapan karena adanya kejadian yang mengakibatkan banyak korban.

"Mayday! Mayday!"

Kode "Mayday!" selalu mengingatkan pada keadaan darurat pada pesawat. Konon, sandi ini ternyata tercipta akibat salah eja. Di tahun 1923, Frederick Mockford tiba-tiba mendapat tugas untuk menemukan kata tunggal yang bisa mewakili keadaan darurat penerbangan.

Awalnya dia ingin menggunakan kata dari bahasa Perancis, yaitu "M'aidez", yang berarti, "Tolong". Tapi karena bunyinya mirip "mayday" akhirnya kata ini pun digunakan hingga sekarang.

Kode dengan Menggunakan Warna

Kode-kode dengan menggunakan istilah warna pasti juga sering kamu dengar di film-film. Di kehidupan nyata, militer AS menggunakan sandi "Code Black" yang berarti ada ancaman bom atau paket mencurigakan.

Ada juga "Code Purple" yang biasanya dipakai ketika ada penculikan anak, sementara "Code Pink" adalah sandi yang secara spesifik menjelaskan bahwa anak yang hilang masih berusia balita.

Bukan hanya rumah sakit, militer, atau penerbangan saja yang memiliki kode SOS. Grab pun juga punya fitur pendukung yang menandakan bahwa penggunanya sedang mengalami keadaan darurat dan butuh pertolongan secepatnya.

Fitur yang bisa kamu temukan di tumpukan menu aplikasi Grab ini secara otomatis akan memberitahu tiga kontak darurat yang sudah kamu pilih sebelumnya. Begitu tombol darurat diaktifkan, kontak-kontak tersebut akan mendapatkan notifikasi dan pesan teks dari Grab tentang apa saja yang harus dilakukan untuk bisa menghubungi pemencet tombol dan pihak berwajib.

Menariknya lagi, tersedia juga tautan Share My Ride yang akan dibagikan lewat pesan teks setelah tombol darurat dipencet, atau ketika Grab mencurigai rute perjalanan yang tidak biasa. Tapi harus diketahui juga bahwa fitur ini hanya aktif bersama koneksi internet. Jadi pengguna Grab harus sangat bijak saat menentukan waktu yang tepat untuk menggunakan fitur ini.

Kemudahan ini diciptakan Grab sebagai komitmen agar masyarakat makin #DekatDenganGrab. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dalam sebuah konferensi pers bulan Mei 2018 menjelaskan bahwa Grab memiliki keinginan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pengguna dalam bertransportasi.

"Kami memiliki visi dan misi antara lain menjadikan aman dalam bertransportasi dengan teknologi, kemudahan akses, dan taraf hidup. Jelas dari hal itu saja sudah menggambarkan bagaimana keamanan kami prioritaskan," ujar Ridzki.

Selain tombol darurat, Grab juga memiliki fitur menarik lainnya berupa tontonan film-film berkualitas dalam aplikasi mereka. Online-to-Offline (O2O) mobile platform terkemuka di Asia Tenggara, Grab, berkolaborasi dengan layanan on-demand pertama dan terbesar di Asia, HOOQ, memberikan hiburan berkualitas bagi jutaan pengguna di Asia Tenggara.

HOOQ akan terintegrasi dengan aplikasi Grab untuk menghadirkan layanan dan pengalaman menonton video streaming tanpa hambatan. Pelanggan dapat menikmati layanan video streaming dengan berbagai genre lewat segmen "Video" yang ada di dalam aplikasi Grab. Kemitraan ini menjadi salah satu langkah Grab dalam mewujudkan visi sebagai everyday superapp terkemuka di kawasan Asia.

Selama tiga bulan setelah pendaftaran pertama, pengguna bisa menikmati lebih dari 10.000 jam blockbuster orisinal lokal favorit seperti Ayat-ayat Cinta 2, Yowis Ben, Danur 2, Dear Nathan, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, dan masih banyak lagi lainnya. Tersedia juga tayangan serial eksklusif HOOQ, seperti Cek Toko Sebelah The Series, Brata, dan Keluarga Badak.

Bagi pecinta serial-serial luar negeri, dapatkan kemudahan menonton serial TV terbaru yang tayang di hari yang sama dengan penayangan TV di Amerika Serikat. Beberapa film yang bisa dipilih, antara lain Supergirl, The Flash, Gotham, Arrow, DC’s Legends of Tomorrow, The Mentalist dan The Vampire Diaries.

Untuk user Grab kategori Platinum, dapatkan opsi berlangganan dan menjadi member HOOQ dengan biaya Rp100.000,- setelah periode promo berakhir. Pembayaran juga bisa dilakukan lewat layanan cashless, OVO.

Ke depan, bukan hanya member Platinum saja yang dapat merasakan kemudahan nonton film-film berkualitas. Grab berjanji untuk memberikan layanan #GrabHOOQ ini pada semua pengguna setianya. (mdk/tmi)