Pengamat Menduga Serangan Malware Ini Jadi Pemicu Website Kemhan Diretas
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menyebut dugaan terjadinya peretasan pada situs Kementerian Pertahanan (Kemhan) merupakan serangan malware "Stealer".
Menurut dia, dalam berbagai kasus, malware ini biasanya mencuri informasi yang dapat menghasilkan uang bagi para penyerang.
“Bentuk standar dari pencurian informasi yaitu mengumpulkan informasi login, seperti nama pengguna dan kata sandi, yang dikirimkan ke sistem lain melalui email atau melalui jaringan,” ujar dia kepada Merdeka.com, Jumat (3/10).
Setelah berhasil mengambil data yang bersifat sensitif dari perangkat target, lanjut Pratama, Stealer akan mengirimkan informasi tersebut kepada aktor ancaman (threat actor) sehingga mereka dapat memanfaatkannya untuk memeras korban, meminta tebusan, atau menjual data tersebut di pasar gelap dan Forum Dark Web sebagai barang dagangan yang telah dicuri.
“Serangan siber menggunakan malware memang menjadi salah satu serangan siber yang difavoritkan oleh peretas karena untuk melakukan serangan secara langsung kedalam sistem yang dituju dari luar akan sangat sulit karena penggunaan berbagai perangkat keamanan yang dapat mencegah serangan siber, sehingga peretas hanya bisa memanfaatkan SDM sebagai sebuah titik lemah dari keamanan siber,”
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha.
Kemhan Bantah Pencurian Data
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan, saat ini Kemhan telah menurunkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team/CSIRT) untuk mendalami hal tersebut dengan melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan.
berita untuk kamu.
Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet, Kemhan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan. Langkah ini untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan.
“Kemhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data, namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak. Langkah-langkah keamanan yang ketat telah dilakukan oleh Kemhan guna melindungi data sensitif dan memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya,” tegasnya.
- Fauzan Jamaludin
Aksi pelemparan ini mengagetkan pengguna jalan hingga viral di media sosial
Baca SelengkapnyaKominfo akan menindak tegas nomor-nomor yang berupaya menipu masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemotor langsung menghantam emak-emak hingga jatuh terjungkal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip sumber tulisan perlu diperhatikan cara penulisannya yang benar.
Baca SelengkapnyaSebelum aksi ini, dia dikenal karena menembakkan panah ke target yang ditentukan sambil berdiri di sayap pesawat latih.
Baca SelengkapnyaKasus pengancaman dan perampasan terhadap perempuan, M (23) di Banjarwangi, Garut, viral di media sosial. Dalam aksinya pelaku menggunakan pistol dan golok.
Baca SelengkapnyaArtikel dan tulisan yang dimuat di harian Waspada menjadi senjata utama untuk melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSuasana perkuliahan di tahun 90-an viral di media sosial. Warganet salah fokus dengan komputernya.
Baca SelengkapnyaMelalui program ini dapat memberikan pengetahuan kepada KBT untuk dapat menjadikan internet sebagai hal yang penuh kebermanfaatan.
Baca Selengkapnya