Selain Tangkalaluk Penunggu Hutan Kalimantan, Ini Ular Paling Mengerikan di Dunia
Merdeka.com - Ular menjadi salah satu predator yang paling berbahaya di dunia. Baik untuk sesama hewan, bahkan juga untuk manusia, keberadaan ular bisa mengancam siapapun. Termasuk ular Tangkalaluk yang konon menjadi penunggu hutan Kalimantan.
Menurut WHO hewan melata ini mampu menggigit hingga 5,4 juta manusia setiap tahunnya. Mengakibatkan antara 81 sampai 138 ribu kasus kematian. Bisa ular itulah yang mengakibatkan hingga ratusan ribu jiwa melayang berkat racun yang mereka produksi lewat ludahnya. Racun inilah yang mereka salurkan ke mangsanya melalui taring tajam.
Dilansir dari LiveScience, Rabu (31/5), berikut daftar 10 ular yang paling berbahaya di dunia, yang dapat meregang nyawa manusia hingga tewas.
-
Mengapa ular bisa berbahaya? Meskipun tampak tidak mencolok dan berada di lingkungan alam liar, ular memiliki kemampuan untuk menyerang manusia kapan saja apabila merasa terganggu.
-
Hewan apa yang paling mematikan? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia dan telah membunuh 725.000 manusia per tahun melalui penyebaran penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue.
-
Hewan apa yang paling berbahaya di dunia? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia, melalui penyebaran penyakit malaria.
-
Bagaimana ular bisa membahayakan orang yang mengolahnya? Salah satu risiko utama adalah kemampuan ular untuk menggigit dan menyuntikkan racun bahkan setelah kepala ular dipisahkan dari tubuhnya. Beberapa kasus menggambarkan koki yang tewas akibat terkena bisa ular yang sudah mati.
-
Ular jenis apa yang berbisa tinggi? Ular weling masuk dalam kategori berbisa tinggi dan mematikan.
-
Bagaimana ular bisa mematikan? Dari semua jenis ular berbisa di dunia, Inland Taipan dianggap yang paling sulit ditangkap dan memiliki racun yang paling mematikan.
Black Mamba
Livescience
Daftar ini dibuka dengan ular paling mematikan asal Afrika. Black mamba, yang dikenal dengan nama ilmiah Dendroaspis polylepis ini mampu membunuh manusia hanya dengan dua tetes racunnya saja.
Fer-de-lance
Livescience
Gigitan dari fer-de-lance, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Bothrops asper, diketahui mampu mengubah jaringan tubuh seseorang menjadi hitam saat mereka mulai tewas. Racun fer-de-lance ini mengandung racun mematikan yang berisi antikoagulan, zat yang dapat menghambat pembekuan darah. Dengan demikian, jika seseorang mandapat gigitan dari ular ini, itu akan membuatnya tewas karena pendarahan.
Boomslang
Livescience
Ular berwarna hijau cerah ini berasal dari Afrika Selatan. Ular ini memiliki kemampuan melipat taringnya kembali ke mulut.
Tahun 2017, jurnal Biochimica et Biophysica Acta telah melaporkan seorang remaja yang meninggal karena pendarahan internal dari mata, paru-paru, ginjal, jantung dan otaknya setelah ibu jarinya digigit oleh boomslang.
Boomslang akhirnya diketahui memiliki bisa racun yang mematikan karena mengandung hemotoksik yang dapat menyebabkan korbannya berdarah secara internal dan eksternal. Tapi untungnya, ada penawar racun untuk boomslang jika korban bisa mendapatkan penanganan tepat waktu.
Eastern Tiger Snake
Livescience
Ular ini disebut dengan nama ilmiah Notechis scutatu. Hewan melata ini berasal dari pegunungan dan padang rumput di Australia Tenggara. Berdasarkan data laporan dari universitas Adelaide, racun ular ini sangat ganas dan dapat menyebabkan keracunan pada manusia hanya dalam 15 menit setelah gigitan. Ular ini turut bertanggung jawab atas setidaknya satu kematian rata-rata setahun.
Russell's viper
Livescience
Menurut penelitian jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases tahun 2021 lalu, Russell's viper bertanggung jawab atas sebagian besar kematian yang berkaitan dengan ular di India. India sendiri memiliki sekitar 58.000 korban gigitan ular setiap tahun.
Handbook of Clinical Neurology melaporkan bahwa racun ular ini dapat menyebabkan gejala yang sangat mengerikan seperti gagal ginjal akut, perdarahan hebat, dan kerusakan multi-organ. Umumnya, korban gigitan ular ini meninggal karena gagal ginjal.
Saw-scaled viper
Livescience
Nama lainnya adalah Echis carinatus. Ular ini salah satu rekan mematikan dari ular Russell’s viper yang bertanggung jawab atas korban gigitan terbanyak di negara India. Jika digigit ular ini, korban akan akan mengalami pembengkakan dan rasa sakit lokal di daerah luka diikuti oleh potensi perdarahan.
Racun ular ini diketahui mampu menyebabkan perdarahan internal dan akhirnya gagal ginjal akut. Untungnya Understanding Animal Research melaporkan masih ada penawar racun bila tergigit ular ini, namun tindakan ini harus dilakukan dalam beberapa jam setelah korban digigit.
Banded krait
Livescience
Banded krait ini adalah jenis ular yang bergerak cepat saat hari mulai menggelap. Jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases 2016 melaporkan bahwa racun ular ini dapat melumpuhkan otot dan mencegah diafragma bergerak. Efeknya ini secara langsung dapat menghentikan udara masuk ke paru-paru, yang secara efektif mengakibatkan korbannya mati karena kehabisan udara.
King Cobra
Livescience
Ini merupakan ular berbisa terpanjang di dunia. Besarnya mampu mencapai hingga 18 kaki atau 5,4 meter. Ular ini memiliki mata yang cukup tajam, yang memampukan mereka melihat orang yang bergerak dari jarak hampir 330 kaki atau 100 meter.
Kebun Binatang Fresno melaporkan bahwa setiap gigitan yang dihasilkan raja kobra mampu membawa hingga 0,24 ons cairan racun, dan ular ini cenderung menyerang dengan tiga atau empat gigitan secara berurutan.
Seorang ahli biologi molekuler di Universitas Maryland mengatakan bahwa satu gigitan ular kobra ini dapat membunuh manusia hanya dalam 15 menit saja dan beberapa jam untuk gajah dewasa.
Coastal Taipan
Livescience
Menurut Australian Museum, ular ini memiliki gerakan yang super cepat yang dapat membuat korbannya tidak sadar bahwa mereka telah mendapat gigitan. Ular ini akan menyerang korbannya dengan taring racun mereka yang hampir selalu berakibat fatal. Untungnya, Australian Geographic melaporkan sudah ada penawar racun yang efektif untuk kasus ini.
Inland Taipan
Livescience
Menurut International Journal of Neuropharmacology, taipan pedalaman adalah salah satu ular paling berbisa di dunia. Australian Museum melaporkan bahwa ular ini tinggal di lokasi yang lebih terpencil daripada jenis ular Coastal Taipan sehingga membuatnya lebih jarang bertemu dengan manusia.
Meski jarang bertatap muka dengan manusia, ular ini menyimpan bisa racun yang sangat mematikan. Ular ini memiliki racun yang mengandung enzim hyaluronidase, enzim yang mampu meningkatkan tingkat penyerapan racun ke seluruh tubuh korban. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaUlar tangkalaluk yang disebut penjaga hutan Kalimantan diduga adalah reticulated python, ular terpanjang dan terberat ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaUlar weling adalah salah satu jenis ular berbisa. Selain itu, kehadirannya juga diselimuti dengan berbagai mitos.
Baca SelengkapnyaMeskipun burung sering terbang di udara, ternyata ada beberapa burung yang berbahaya. Inilah daftar 7 burung yang mematikan, yuk simak!
Baca SelengkapnyaGuinness World Record pernah mencatat bahwa taring ular terpanjang bukanlah kobra.
Baca SelengkapnyaKetahui jenis ular yang sering masuk rumah berikut ini, ternyata ada yang berbisa tinggi.
Baca SelengkapnyaUlar sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.
Baca Selengkapnya