Tim Cook Tepok Jidat, Sia-sia Taruh Duit Gede di Apple Vision Pro
Headset premium ini menjadi salah satu proyek terbesar perusahaan, yang memerlukan waktu lebih dari tujuh tahun untuk dikembangkan.
Apple terus menunjukkan komitmennya dalam industri teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dengan menginvestasikan miliaran dolar untuk pengembangan perangkat canggih terbarunya, Apple Vision Pro. Headset premium ini menjadi salah satu proyek terbesar perusahaan, yang memerlukan waktu lebih dari tujuh tahun untuk dikembangkan.
Mengutip Apple Magazine & Fast Company, Kamis (24/10), sebagai salah satu produk unggulan Apple di kategori AR/VR, Vision Pro menampilkan komponen-komponen berkualitas tinggi yang didesain untuk memberikan pengalaman komputasi imersif.
Salah satu komponen utamanya adalah layar yang diproduksi oleh Sony, dengan harga diperkirakan lebih dari USD450 per unit atau Rp 7 jutaan. Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan sensor-sensor canggih yang memperkuat kinerja dan akurasi dalam mengenali lingkungan, gerakan mata, serta tangan penggunanya.
Belum lagi duit yang dikeluarkan Apple untuk melakukan penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi sensor yang digunakan dalam Vision Pro. Apple berencana untuk terus mengalokasikan dana sekitar USD 1 miliar atau Rp 15 triliun per tahun untuk memperkuat teknologi AR/VR di masa mendatang.
Harga Jual Mahal
Meski demikian, harga Vision Pro yang mencapai USD3.500 atau Rp 54 juta menempatkannya di segmen premium, yang membatasi daya tariknya bagi pasar yang lebih luas.
Alhasil, Vision Pro tak dilirik konsumen. Persoalan itu pun diamini CEO Apple, Tim Cook. Ia menyebut harga Apple Vision Pro terlalu mahal.
“Jelas saya ingin menjual lebih banyak, tetapi dengan harga USD3.500, itu bukan produk untuk pasar massal,” kata Tim Cook dikutip The Verge.
Oleh sebab itu, Apple dikabarkan akan mengurangi produksi headset Vision Pro. Keputusan ini diambil Apple dengan alasan ingin membuat headset yang lebih murah.
Kabarnya, pengurangan produksi Vision Pro telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir yang disinyalir akibat kinerja penjualan yang tidak sesuai ekspektasi.