Tim Cook Ngadu ke Donald Trump, Curhat Masalah Apple
Donald Trump mengungkapkan bahwa ia menerima telepon dari Tim Cook, CEO Apple.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia menerima telepon dari CEO Apple, Tim Cook. Dalam percakapan tersebut, Trump menyatakan bahwa Cook memberitahunya mengenai sanksi denda yang dijatuhkan kepada Apple di Uni Eropa.
Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Kenapa Tim Cook jual saham Apple? Keputusan Cook untuk menjual saham di tengah peluncuran iPhone dan pengembangan AI yang dinantikan tentu mengundang perhatian. Namun, penjualan saham oleh eksekutif sudah sering dilakukan karena berbagai alasan, termasuk untuk diversifikasi kekayaan.
-
Kapan Tim Cook jual saham Apple? Pada 2 Oktober, pengajuan SEC mengungkapkan bahwa Cook dan beberapa eksekutif Apple lainnya telah menjual saham perusahaan.
-
Berapa saham Apple yang Tim Cook jual? Cook menjual 223.986 saham senilai sekitar USD50,28 juta dengan harga saham Apple mencapai lebih dari USD220 per lembar.
-
Apa saja yang diungkap Tim Cook tentang Apple Intelligence? Cook menjelaskan, 'Saya tidak akan menyebut ada momen aha, (Apple Intelligence) terbentuk seperti gelombang, atau seperti gemuruh guntur. Pada 2017, kami mengembangkan neural engine ke dalam produk kami,' ungkap Tim Cook kepada Wired. Ia juga menambahkan, 'Sudah jelas bahwa AI dan machine learning sangat penting. Menjadi jelas bahwa kami harus menarik banyak orang ke sana, bahwa AI akan menjadi era baru untuk produk kami.'
-
Siapa yang jual saham Apple selain Tim Cook? Eksekutif lainnya, seperti COO Jeff Williams dan VP Senior Ritel Deirdre O'Brien, juga menjual saham mereka masing-masing senilai jutaan dolar.
-
Apa yang dilakukan Tim Cook di Indonesia? Tim Cook Sudah Sampai di Indonesia, Unggah Foto sedang Makan Sate Ayam Ada beberapa agenda yang akan dilakukan CEO Apple ini ke Indonesia, termasuk bertemu Presiden Jokowi.
Diketahui bahwa Apple saat ini sedang menghadapi denda tersebut dan direncanakan untuk membayar sejumlah besar sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Digital Markets Act (DMA).
Informasi ini disampaikan oleh Donald Trump melalui podcast PBD Patrick Bet-David di YouTube, di mana ia juga membahas isu-isu politik dan peristiwa terkini lainnya. Ketika ditanya mengenai kondisi ekonomi, Trump menyebutkan bahwa baru-baru ini ia mendapatkan informasi dari Tim Cook bahwa Apple menghadapi denda sebesar USD 15 miliar di Uni Eropa.
Apple Terus-terusan Kena Denda di Uni Eropa
Sementara itu, 9to5Mac melaporkan bahwa Irlandia menjatuhkan sanksi berupa denda kepada Apple terkait masalah pajak, yang mengharuskan perusahaan tersebut membayar setidaknya USD 13 miliar.
Di samping itu, Apple juga menghadapi denda dari Uni Eropa yang berkaitan dengan isu antikompetisi pada layanan streaming musik mereka, Apple Music, sebesar USD 2 miliar.
Dengan demikian, total jumlah denda yang harus dibayarkan oleh Apple mencapai sekitar USD 17-18 miliar.
Lebih lanjut, 9to5Mac menyebutkan bahwa pertemuan Tim Cook dengan Donald Trump merupakan salah satu strategi Apple untuk mempertahankan hubungan baik dengan para politisi dan individu berpengaruh di dunia politik.
Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya koneksi tersebut bagi perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan hukum dan regulasi yang ada.
Apakah Tim Cook juga Curhat ke Kamala Harris?
Sebelumnya, Tim Cook dilaporkan telah menghubungi Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga merupakan calon presiden dari Partai Demokrat. Dalam percakapan tersebut, Trump mengungkapkan bahwa ia memberitahu Cook bahwa ia tidak akan membiarkan Uni Eropa memanfaatkan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat jika ia terpilih kembali sebagai presiden.
Apple adalah salah satu dari banyak perusahaan asal Amerika yang sering terkena dampak dari regulasi yang diterapkan oleh Uni Eropa, terutama sejak diberlakukannya Digital Markets Act (DMA).
Aturan ini dirancang untuk menghilangkan praktik bisnis yang dianggap merugikan persaingan serta memastikan bahwa warga negara Uni Eropa mendapatkan akses yang adil terhadap teknologi. Dengan adanya DMA, diharapkan akan tercipta iklim kompetisi yang lebih sehat dan transparan bagi semua perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut.