Yakinkan Lembaga Internet Dunia, PANDI Bikin Lomba Web Berkonten Aksara Lontara
Merdeka.com - Setelah aksara Jawa, Sunda, dan Bali, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) kembali menggelar lomba pembuatan website dengan konten aksara daerah Lontara, bahasa suku Bugis (Sulawesi Selatan).
Bekerja sama dengan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara (YALN), lomba ini menjadi bukti pada lembaga internet dunia (ICANN) bahwa aksara Lontara masih ada penggunanya dan eksis hingga kini.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo menjelaskan, saat ini adalah kesempatan bagi masyarakat Sulawesi pada umumnya untuk bisa ikut melestarikan aksara daerahnya.
-
Bagaimana PANDI Meeting memperkuat internet Indonesia? Hasil dari IBD akan dikristalisasi menjadi masukan bagi pemerintah terkait kebijakan data, infrastruktur, teknologi, keamanan, dan mencakup pula pembahasan hangat terkait hilirisasi digital.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Kapan Hari Aksara Internasional dirayakan? Hari Aksara Internasional, yang diperingati setiap 8 September, merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya literasi dan pendidikan.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana kita bisa merayakan Hari Aksara Internasional? Masyarakat di seluruh dunia diundang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan literasi, mulai dari program pendidikan hingga kampanye kesadaran.
“Rangkaian program Merajut Indonesia melalui digitalisasi aksara nusantara telah bergeser ke Sulawesi. Saatnya masyarakat Bugis dan sekitarnya ikut andil dalam pelestarian aksara daerahnya melalui internet,” ujar Yudho dalam keterangan resminya, Senin (7/12).
Yudho berharap lomba ini bisa mendapatkan antusias tinggi dari masyarakat agar bisa menjadi pembuktian kepada ICANN bahwa aksara Lontara masih banyak dipergunakan hingga saat ini.
“Semoga banyak peserta ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut, sehingga dari konten website yang masuk bisa menjadi bukti bahwa aksara Lontaraq masih banyak penuturnya, dan ini menjadi hal penting agar bisa memudahkan proses pendaftaran ke ICANN untuk bisa didigitalisasikan ke internet,” ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara Nurhayati Rahman menambahkan, lomba pembuatan website berkonten aksara Lontara menjadi momentum penting dalam menyelamatkan warisan bangsa dari kepunahan.
"Mari ikut dan berpartisipasi dalam lomba website ini, berarti ikut menyelamatkan warisan literasi kita," kata Nurhayati.
Lomba ini berhadiah uang tunai, smartphone, dan trofi.
Bukti Eksistensi Aksara Daerah Nusantara
Nirwan Ahmad Arsuka, Dewan Pembina YALN, menambahkan omba ini merupakan momen penting untuk membuka portal yang menghubungkan masa kini dengan masa silam nusantara. Khususnya masyarakat pemakai aksara Lontara yang terbukti mampu menghasilkan kekayaan khazanah, antara lain mengandung epik 'La Galigo' yang merupakan wiracarita terpanjang di dunia.
"Kegiatan ini juga menghubungkan masa silam dan masa kini dengan masa depan yang penuh kemungkinan kreatif, yang mana masyarakat yang punya akar sejarah, budaya, dan literasi yang kuat punya peluang lebih besar untuk aktif membentuk kenyataan masa depan tersebut," ujar Nirwan Ahmad.
Hal serupa juga diutarakan oleh Wakil Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara Andi Alifian Mallarangeng.
Kata dia, program 'Merajut Indonesia' yang diusung PANDI bisa menggairahkan kembali dan membuktikan kepada dunia bahwa aksara nusantara dan budaya pendukungnya tetap hidup hingga saat ini. Pihaknya saat ini membutuhkan website yang berbasis aksara nusantara untuk eksistensi bahwa huruf dan aksara Lontara masih digunakan sehari-hari di dalam dunia digital.
“Dengan ada website berbasis aksara Lontaraq, ini merupakan kesempatan, mari kita ikuti lomba membuat website berbasis aksara Lontaraq. Kita tunjukkan bahwa di dunia digital, Lontara tetap eksis,” pungkas dia.
Informasi mengenai lomba bisa akses di tautan s.id/lombawebsitelontaraq atau kunjungi laman pandi.id. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PANDI berkomitmen bekerja sama dengan pengelola domain internet negara di Asia Pasifik di APTLD 84 Seoul, Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) gelar DomainFest .id 2023. Festival digelar hingga hari ini, Sabtu (2/9).
Baca SelengkapnyaPANDI dan Kadin Indonesia bekerja sama dalam pemanfaatan domain .id di lingkungan dunia usaha.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bikin acara DomainFest .id 2023.
Baca SelengkapnyaDari angka 1 juta itu, terdapat 5 domain yang menjadi favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaDomain .com kali ini harus mengakui kekalahannya dengan .ID. Domain asli milik Indonesia ini jumlah melejit menyalip pangsa pasar .com.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPANDI siapkan aplikasi untuk tangkal konten judi online di domain .id.
Baca SelengkapnyaBertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLangkah itu bisa dilakukan melalui platform Indonesia Domain Abuse Data Exchange (IDADX).
Baca SelengkapnyaKemenkominfo RI sedang menyiapkan beberapa rencana bagi aksara nusantara yang mendapat pengesahan SNI bersama para pegiat aksara.
Baca SelengkapnyaMelalui festival ini, Ipuk berharap agar anak-anak muda tetap bangga berbahasa daerah.
Baca Selengkapnya