Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Cita Rasa Kopi Borneo Kedai Asiang, Sajian Sang Barista Bertelanjang Dada

Mencicipi Cita Rasa Kopi Borneo Kedai Asiang, Sajian Sang Barista Bertelanjang Dada Warung Kopi Asiang©2021 Merdeka.com/Reyza Ramadhan

Merdeka.com - Kedua tangannya cekatan memegang kendali penuh menyajikan kopi di sudut kota Pontianak. Ialah Asiang, seorang peracik kopi khas Kalimantan yang begitu tenar. Kedai kopi Asiang berada di Jalan Merapi, Benua Melayu Barat, Pontianak, Kalimantan Barat. Kurang pas rasanya bagi para pecinta kopi jika tidak mencicipi cita rasa kopi Asiang yang melegenda.

Berdiri sejak tahun 1958 hingga kini resep rahasia kopi Asiang tak pernah berubah. Sang pemilik bernama Yohanes Fendi alias Asiang sendiri yang meracik sajian kopinya. Pemandangan sang barista tanpa baju menjadi perbedaan yang mencolok di antara warung kopi lain di Pontianak. Teknik dan gayanya menyajikan kopi yang khas sukses menyedot para pengunjung. Mencicipi semerbak kopi Borneo, hingga berfoto bersama sang ikon kedai Asiang.

Cita rasa yang khas dengan harga yang pas mengawali hari yang manis di Kopi Telanjang Asiang.

warung kopi asiang

©2021 Merdeka.com/Reyza Ramadhan

Dalam satu hari sedikitnya 600 cangkir kopi selalu dinikmati para pecinta kopi. Asiang menghabiskan lebih dari 20 kilogram bubuk kopi. Tungku racikannya selalu mengepul, mendidihkan air untuk menyeduk serbuk kopi beraroma tajam. Bisa dibayangkan betapa panasnya yang dirasakan Asiang. Pasalnya, pecinta kopi Asiang begitu mengidamkan kopi yang disajikan dalam keadaan panas. Itulah salah satu alasannya tidak memakai baju saat menyajikan kopi kepada pelanggan.

Kesibukannya dimulai dengan menyiapkan berbagai peralatan barista berserta camilan di pagi hari. Tepatnya kedai ini beroperasi mulai pukul 03.00 pagi hingga pukul 18.00 sore. Tentu saja pagi pukul 06.00 hingga siang pukul 11.00 menjadi jam penuh pelanggan. Tua, muda, remaja memenuhi bangku di warung kopi Asiang. Pria bahkan wanita selalu menantikan sajian nikmat yang mereka dambakan.

warung kopi asiang

©2021 Merdeka.com/Reyza Ramadhan

Menu kopi favorit para pelanggan ialah kopi susu. Kekentalan, takaran, dan rasa yang pas begitu memanjakan lidah. Bukan sekedar kopi dengan susu sederhana, Asiang punya bumbu-bumbu rahasia yang membuat kopi semakin nikmat.

Cekatan tanganya menuangkan seduhan kopi ke dalam cangkir keramik yang telah dijajar rapi. Asap seketika menguap saat kopi memenuhi cangkir, orang Pontianak biasa menyebutnya dengan kopi pancong.

warung kopi asiang

©2021 Merdeka.com/Reyza Ramadhan

Cangkir keramik ini begitu mungil, namun kopi di dalamya sangat menggugah selera. Ciri khas cangkirnya dihiasi dengan bunga monokrom gaya Indo-China. Satu cangkir kopi susu ini dibanderol dengan harga Rp 8 ribu, sedangkan kopi hitam murni Rp 6 ribu.

Tak hanya kopi, roti tradisional siap menemani dan melengkapi sajian kopi Asiang. Kue srikaya menjadi andalannya di antara roti pisang, serabi, pastel, dan kue apem. Harganya juga cukup murah, hanya Rp 3 rb an saja. Selain itu, semangkuk bubur ayam dengan telur setengah matang sukses mengisi perut keroncongan di pagi hari.

warung kopi asiang

©2021 Merdeka.com/Reyza Ramadhan

Sudah 63 tahun Asiang menyajikan kopi kepada para pelanggan. Selama itulah ia mewarisi rintisan warung kopi ayahnya hingga kini. Saat berada di kedai kopi Asiang, jangan mengharapkan kedai kopi dengan wifi dan fasilitas yang bermacam-macam. Kedai Asiang bukanlah seperti café pada umumnya yang dikelola secara modern. Berkumpul bersama ditemani kopi Asiang tentu saja menjadi nuansa khas di kedai ini.

Asiang mengaku, ia tidak pernah mempromosikan warungnya dengan cara khusus. Hanya dari mulut ke mulut, ditambah dengan gaya dan caranya yang unik berhasil menyedot perhatian para pengunjung. Terlebih, hingga kini kedai Asiang menjadi salah satu tujuan para pelancong saat berwisata ke Pontianak. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Syahdunya Ngopi di Warung Abah Unang Cianjur, Warung yang Letaknya di Atas Awan
Syahdunya Ngopi di Warung Abah Unang Cianjur, Warung yang Letaknya di Atas Awan

Menyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.

Baca Selengkapnya
Dulu Jual Kopi di Gerobak, Pria di Tanggerang Kini Sukses Punya Kedai Kopi dengan Harga Terjangkau
Dulu Jual Kopi di Gerobak, Pria di Tanggerang Kini Sukses Punya Kedai Kopi dengan Harga Terjangkau

Kedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.

Baca Selengkapnya
Kedai Kopi di Sumedang ini Ada di Tengah Kampung, Bisa Rasakan Nikmatnya Kopi Lokal sambil Lihat Pemandangan Sawah
Kedai Kopi di Sumedang ini Ada di Tengah Kampung, Bisa Rasakan Nikmatnya Kopi Lokal sambil Lihat Pemandangan Sawah

Menyesap kopi di sini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan khas perkampungan berupa sawah hijau.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Segarnya Es Campur Ko Acia di Sawah Besar, Pakai 12 Macam Isian Sudah Melegenda sejak 1980
Mencicipi Segarnya Es Campur Ko Acia di Sawah Besar, Pakai 12 Macam Isian Sudah Melegenda sejak 1980

Cita rasanya otentik sejak 1980 dengan 12 macam isian.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Bagikan Pengalamannya Dapati Pelayanan yang Baik dari Pemilik Kafe, Aksinya Curi Perhatian
Wanita Ini Bagikan Pengalamannya Dapati Pelayanan yang Baik dari Pemilik Kafe, Aksinya Curi Perhatian

Sontak saja, momen yang dibagikan tersebut berhasil mencuri perhatian hingga viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung

Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca Selengkapnya
Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878
Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878

Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.

Baca Selengkapnya